65
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Teman Sejawat
N o
Aspek yang di obsevasi Siklus I
Skor Ada
Tdk Ada
1
Skenario Pembelajaran RPP
a. Alokasi Waktu
70 b. Tujuan Pembelajaran
75
c. Media
70 d. Metode
85
e. Sumber belajar
70 f. Langkah-langkah pembelajaran
75
g. Evaluasi
75 h. Penutup
70
2
Performans Guru
a. Sikap
80 b. Mengkondisikan kelas
75
c. Membuka pembelajaran dengan Do’a
70
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Menjelaskan konsep
70
f. Penggunaan media yang relevan g. Tanya jawab
70
h. Melakukan bimbingan belajar i. Penggunaan bahasa Indonesia
70
j. Tanggung jawab
75 k. Disiplin
70
3
Siswa
a. Keaktifan siswa
75 b. Kerja kelompok
70
c. Diskusi
70 d. Tanya jawab
e. Menyimpulkan materi
Jumlah
1385
Rata-rata
72.89
Interpretasi Baik
Dari lembar observasi yang dinilai oleh teman sejawat atas proses pembelajaran yang dilakukan peneliti, diketahui dari 24 item pernyataan ,
hanya 3 item yang belum terpenuhi oleh peneliti. Adapaun hasil lembar observasi yang dinilai teman sejawat dengan rata-rata nilai sebesar 72,89
66
dengan interpretasi baik. Untuk selanjutnya pada tahap beikutnya , peneliti mendiskusikan hasil observasi terutama pada item pernyataan yang belum
dapat dipenuhi. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan
yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut :
1 Guru memperbaiki langkah-langkah pembelajaran dengan tahapan dibawah ini.
a Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok belajar. Setiap kelompok beranggotakan 4 orang siswa kelompok asal
b Guru memberikan materi yang berbeda kepada setiap siswa dalam kelompok asal
c Semua kelompok mempelajari materi ajar yang telah diberikan oleh guru
d Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk
mendiskusikan sub bab mereka e Anggota kelompok ahli kembali kekelompok asal masing-masing
home teams untuk menjelaskan kepada teman dalam kelompoknya f Guru mengevaluasi hasil belajar siswa secara individu
g Guru memberikan tugas rumah 2 Memberikan rewad kepada siswa yang aktif dan mampu memotivasi
rekan belajarnya. 3 Merancang dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran kontekstual
yang lebih dapat mengarahkan siswa lebih aktif dan kreatif dengan banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran melalui metode-metode rill
seperti demontrasi, sosiodrama, penugasan dan koferatif learning. 4 Lebih banyak lagi mempergunakan media, sumber belajar dan sarana
belajar sehingga siswa terbawa pada situasi yang mengarah pada realita kehidupan sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan perasaan siswa
saat nanti mengalami hal tersebut.
67
2. Siklus II
Pada siklus dua ini, peneliti berusaha memperbaiki kekurangan dan kelemahan pengajaran yang dilakukan pada siklus 1, dengan berdiskusi
bersama teman sejawat dan memperhatiakan hsil belajar siswa dan hasil lembar observasi. Peneliti menyusun teknik dan strategi pembelajaran
yang lebih kongkrit dan mengarah pada tujuan dan hasil belajar yang hendak dicapai. Adapaun tahapan-tahapan pada siklus dua ini adalah
sebagai berikut : a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus dua berdasarkan perencanaan ulang pada siklus satu yaitu :
1 Pemberian motivasi kepada kelompok belajar agar lebih aktif lagi dalam mengikuti proses pembelajaran.
2 Lebih intensif dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada kelompok dan individu untuk ikut menghidupkan suasana belajar
3 Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada kelompok dan individu yang aktif dan dapat menghidupkan suasana belajar
4 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang lebih mendekatakan pada model pembelajaran lighting the learning
climate dengan berbagai metode drill. b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus dua sudah lebih baik hal ini terlihat dari hal-hal sebagai berikut :
1 Suasana pembelajaran dengan metode ini nampak lebih aktif, ceria dan inovatif serta bermakna. Siswa mulai akrab dengan model
pembelajaran lighting the learning climate, siswa telajh menunjukan percaya diri, ceria tidak ada rasa takut dan malu dan mau melakukan
kegiatan –kegiatan yang bersifat drill seperti shalat jenazah.
2 Siswa aktif berinteraksi dengan guru dan sesama teman belajar baik dalam kelompoknya maupun kelompok lain dalam membahas materi
pemahaman shalat jenazah.
68
3 Pada poin tertentu model pembelajaran lighting the learning climate menghidupkkan suasana belajar, model ini memang sangat
membantu proses pembelajaran yang hidup karena metode yang dikedepankan metode active learning, seperti, diskusi, demontrasi,
sosiodrama dan permainan. 4 Sebagain besar siswa termotivasi, dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran. 5 Suasana pembelajaran aktif, siswa kreatif terciptanya proses belajar
mengajar yang menyenangkan. c. Observasi dan Evaluasi
1 Hasil observasi proses pembelajaran selama siklus dua dapat di lihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil Observasi Teman Sejawat pada Siklus II
N o
Aspek yang Diobsevasi Siklus II
Skor Ada
Tdk Ada
1 Skenario Pembelajaran RPP
a. Alokasi Waktu
80 b. Tujuan Pembelajaran
75
c. Media
75 d. Metode
85
e. Sumber belajar
85 f. Langkah-langkah pembelajaran
90
g. Evaluasi
80 h. Penutup
75
2 Performans Guru
a. Sikap
90 b. Mengkondisikan kelas
75
c. Membuka pembelajaran dengan Do’a
85
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
80
e. Menjelaskan konsep
75 f. Penggunaan media yang relevan
80 g. Tanya jawab
75
h. Melakukan bimbingan belajar
75 i. Penggunaan bahasa Indonesia
85
69
j. Tanggung jawab
90 k. Disiplin
85
3 Siswa
f. Keaktifan siswa
75 g. Kerja kelompok
85
h. Diskusi
75 i. Tanya jawab
85
j. Menyimpulkan materi
80 Jumlah
1940
Rata-rata
80.83
Interpretasi Baik
Dari hasil pengamatan teman sejawat, melalui lembar observasi yang telah dinilai dan diberi skor, diperoleh hasil aktifitas pembelajaran
IPS kelas V MI Darul Amal dengan bahasan sekitar peristiwa proklamasi kemerdekaan skor observasi yang diperoleh 1885 dengan rata-rata 78,54.
Menunjukan pada interpretasi Baik. 2 Hasil Evaluasi Siswa Siklus dua
Hasil tes belajar siswa yang dilakukan pada siklus dua, dengan jenis tes adalah tes tulis dan bentuk tesnya adalah jawaban singkat, dapat
dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8
Perolehan Skor Siswa dalam Pembelajaran Siklus II
NO Objek
Skor Perolehan
Skor Ideal
Ket 1
X1
95 100
Tuntas 2
X2
85 100
Tuntas 3
X3
70 100
Tuntas 4
X4
90 100
Tuntas 5
X5
75 100
Tuntas 6
X6
80 100
Tuntas 7
X7
75 100
Tuntas 8
X8
70 100
Tuntas 9
X9
75 100
Tuntas 10
X10
85 100
Tuntas 11
X11
75 100
Tuntas
70
12
X12
75 100
Tuntas 13
X13
70 100
Tuntas 14
X14
70 100
Tuntas 15
X15
70 100
Tuntas 16
X16
85 100
Tuntas 17
X17
75 100
Tuntas
Dengan memperbaiki skenario pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran serta hasil diskusi dengan teman sejawat, tampak jelas adanya
perubahan yang sangat signifikan dari hasil proses belajar siswa. Pada siklus II ini hasil belajar siswa secara keseluruhan sudah memenuhi ketuntasan
belajar minimum KKM mata pelajaran IPS kelas V MI Darul Amal sebesar 70. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.8. Adapaun data ketuntasan hasil belajar
siswa pada siklus II tersaji dalam tebel sebagai berikut. Tabel 4,9
Distribusi Hasil Tes Siklus II Skor
Banyak Siswa Prosentasi
Ket 55
– 63 -
11,76 Nilai Ketuntasan
70 64
– 72 5
29,41 73
– 81 7
41,17 82
– 90 4
23,76 91
– 99 1
5,88 Jumlah
17 100
Dari rentang distribusi perolehan nilai hasil belajar siswa bahwa nilai ketuntasan belajar siswa pada siklus II mencapai 100 , dengan interpretasi
sangat baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan memuaskan, sehingga dengan
demikian bahwa penerapan metode kooperatif learning tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan motivasi, keaktifan serta
kreatifitas siswa. Untuk lebih memudahkan membaca hasil data berikut ditampilkan dalam bentuk grafik dibawah ini.
71
Grafik 4.3 Hasil Pembelajaran Siklus II