Hasil Penelitian yang Relevan

40 seseorang diharapkan menjadi manusia yang sesungguhnya, atau di dalam konsep pendidikan Islam dinamakan manusia yang berkepribadian kaffahinsan kamil atau manusia paripurna. Salah satu indikator menjadi manusia kaffah selain memiliki kecerdasan adalah memiliki prilaku yang baik akhlakul karimah, mungkin inilah yang dirasa cukup berat oleh para pendidik karena pada kenyataannya proses belajar belum sepenuhnya mencapai hal tersebut. Menyadari akan hal tersebut, pendidikan tidak hanya pada proses transpormasi ilmu dan tidak tidak terbatas pada siswa dan guru, namun lebih dari pada itu pendidikan yang dapat mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia harus dilihat dari multi dimensi dan obyek pelaksanaan dengan melibatkan seluruh komponen-komponen yang berkaitan dengan proses belajar. Keterliabtan dan interkasi siswa dengan guru, media dan sumber belajar serta lingkungan belajar akan memberikan pengalaman nyata dan pengembangan ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Proses ini lah yang lebih dikenal dengan kata pembelajaran. Pengertian pembelajaran dan belajar sering kali menyamarkan dan menghilangkan garis pembeda sehingga banyak orang mengatakan bahwa pengertian belajar juga termasuk pengertian pembelajaran. Proses belajar siswa dalam menggali pengetahuan dan sikap disebut belajar, namun pada hakekatnya setelah melihat pendapat para ahli ternyata mengandung berpedaan yang cukup signifikan antara belajar dan pembelajaran. Belajar merupakan bagian dari pembelajaran atau kata lain pembelajaran mencangkup kepada proses belajar dengan target target tertentu yang tertuang dalam tujuan pembelajaran. Tercapai tidaknya tujuan belajar dapat dilihat dari hasil belajar, hasil belajar tersebut tertuang dari sekumpulan nilai-nilai yang diperoleh siswa dengan merujuk pada tiga ranah yaitu ranah kognitif, psikomotorik dan ranah efektif. Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses 41 belajar dengan terlebih dahulu mengandakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Begitu banyaknya faktor yang mempengruhi hasil belajar siswa, namun pada bahasan ini penulis membatasi pada faktor sekolah dengan bahasan metode yang digunakan guru dalam melakkukan pengajaran. Karena metode memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Karena tidak sedikit guru menggunakan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan minat belajar siswa. Ini terjadi karena kurangnya pemahaman guru tentang macam-macam metode belajar, keengganan guru menggunakan metode belajar tertentu karena dianggap merepotkan dan lain sebagainya. Dalam mengajar guru tidak dapat menggunakan satu metode untuk seluruh pokok bahasan bahkan seluruh mata pelajaran, karena setiap pokok bahasan atau mata pelejaran memiliki karakteristik yang berbeda, dengan tujuan pencapaian ketuntasan yang berbeda-beda. Oleh karena itu seorang guru harus mempunyai banyak referen dan pengetahunan tentang berbagai metode pembelajaran akan keunggulan dan kelemahan dari metode tersebut. Dalam pokok bahasan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada mata pelajaran IPS, penulis mencoba melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil pembelajaran melalui metode active learning tipe jigsaw, karena metode ini dinilai sangat baik dalam mengukur keberhasilan belajar siswa dan efektifitas serat aktifitas belajar siswa melalui kerja sama kelompok dengan dibentuknya kelompok ahli yang dapat berbagi dengan rekan sekelompoknya sehingga diharapkan akan tumbuh rasa tanggung jawab, kemandirian dan rasa ingin tahu sehingga pemahaman siswa jauh lebih dalam dan berbekas dalam memorinya. Metode ini juga menekankan tanggung jawab yang lebih besar kepada siswa bukan pada guru, karena metode ini menuntut siswa menguasai dan memahami bahasan untuk disampikan lagi kepada rekan-rekannya. Metode ini juga dapat memacu emosional siswa untuk bersaing dan berlomba dalam menguasai materi pelajaran dan mampu mempresentassikan kepada rekan- 42 rekan belajarnya. Dari pembahasan dan ulasan mengenai metode jigsaw dan hasil belajar maka diduga bahwa metode jigsaw pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Hipotesis Tindakan

Perumusan hipotesis merupakan langkah ketiga dalam penelitian , sete;ah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berpikir. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. 29 Dikatakan ssementara karena jawaban baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka hipotesis alternative dinyatakan dengan Ha dan hipotesis nol nihil atau hipotesis statistik dinyatakan dengan H yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H :   Metode Active Learning Tipe Jigsaw tidak dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada kelas V MI Darul Amal Kota Tangerang Ha :   Metode Aktif Learning Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada kelas V MI Darul Amal Kota Tangerang 29 Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Jakarta: Alfabeta, 2004, h.70

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

PENERAPAN METODE RESITASI DAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS III Di Madrasah Ibtidaiyah Darunnajah Sukabumi

3 18 146

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

1 13 200

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Datar Kelas V Semester Ii Di Sdn 2 Cingkrong Purwodadi Grobogan.

0 2 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SDN WINONGO TIRTONIRMOLO, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 152

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI ARTIKEL PENELITIAN

0 0 14

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN INTERAKSI EDUKATIF DAN HASIL BELAJAR IPS

0 0 10