Perlindungan dan
Pelayanan Terhadap
korban Trafficking
Disusun Oleh : Siti Maryamah 105054002057
JurusanFakultas : Jurusan Pengembangan Masyarakat IslamFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Lulus : 2009
10. Teknik Penulisan
Untuk tujuan mempermudah, teknik penulisan yang dilakukan dalam skripsi in merujuk pada buku “Pedoman Penulisa Karya Ilmiah” yang
diterbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2007.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi dalam lima bab, masing- masing bab terdiri dari beberapa sub bab secara sistematis sebagai berikut:
BAB I, PENDAHULUAN,
mengemukakan: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II, LANDASAN TEORI, meliputi: Peran Pengertian Peran,
Pembagaian Peran Rehabilitasi Sosial Pengertian Rehabilitasi Sosial, Tahapan Pelayanan Rehabilitasi Sosial, Prinsip-Prinsip Pekerja Sosial,
Penyalahguna Narkotika Pengertian Penyalahguna Narkoba, Pengertian Narkoba, Jenis-jenis Narkoba, Akibat dari Penyalahgunaan Narkoba.
BAB III, DESKRIPSI LEMBAGA, meliputi
Sejarah berdirinya PSPP “Galih Pakuan” Bogor, Visi dan Misi Lembaga, Tugas Pokok dan Fungsi, Struktur
Organisasi, Fasilitas Sarana dan Prasarana, Prosedur Penerimaan Residen, Upaya
yang dijalankan PSPP “Galih Pakuan” dalam Rehabililitasi Sosial Penyalahguna Narkoba.
BAB IV, HASIL PENELITIAN, meliputi: Temuan dan Analisa Data.
BAB V, PENUTUP, meliputi: Kesimpulan dan Saran-Saran.
17
BAB II PEMBAHASAN
A. Peran Sosial
Berbicara tentang peran merupakan pembicaraan yang berkaitan dengan segala aspek dan elemen yang ada, dia biasa menyentuh segala aspek baik itu
aspek individu maupun sosial. Berikut definisi peran menurut ahli:
1. Definisi Peran Sosial
Teori peran Role Theory adalah teori yang merupakan perpaduan antara teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari psikokogi, teori peran berawal
dari sosoiologi dan antropologi Sarwono, 2002. Dalam ketiga ilmu tersebut, istilah “peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater, seorang aktor harus
bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara tertentu, atau diluar kepribadian aslinya.
Posisi aktor dalam teater sandiwara itu kemudian dianologikan dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Sebagaimana halnya dalam teater, yaitu bahwa
perilaku yang diharapkan dari dirinya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan
atau aktor tersebut. Dari sudut pandang inilah disusun teori-teori peran. Linton 1936, dalam Cahyono, 2008 seorang antropolog, telah
mengembangkan teori peran. Teori peran menggambarkan interaksi sosial dalam