Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

dan kotor. “Allah mematangkan atas kamu dari makanan yang keji dan kotor”. 3 Narkoba sebagai musuh bersama, setiap saat dapat menghancurkan sendi dan tatanan sosial kemasyarakatan serta kehidupan berbangsa.Ditinjau dari sudut pandang manapun, permasalahan narkoba di Indonesia menunjukan keadaan serius, dan cenderung gawat. Tingkat pengguna narkoba dari tahun ke tahun semakin mengkhawatirkan, terutama dikalangan remaja. Menurut data dari Badan Narkotika Nasional BNN, pengguna narkoba tahun 2013 sudah mencapai 3,8 juta. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 3,6juta. 22 diantaranya, berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Narkoba jenis ganja,ekstasi maupun shabu-shabu menjadi favorit di kalangan ini. 4 Fakta ini menunjukan setiap tahunnya angka pengguna narkoba semakin hari semakin banyak, tidak tanggung-tanggung peningkatanya hampir 50 per-tahunnya, korban terus berjatuhan dan peran dari semua pihak sangat diperlukan untuk memberantas peredaran narkoba, penyebab remaja terlibat dalam penyalahgunaan narkoba berasal dari remaja sendiri terdorong oleh rasa ingin tahu, ingin mencoba, mencari identitas serta gampang menerima tawaran teman sebaya karena ingin diakui atau diterima 3 Ahmad Sanusi Musthofa, Problem Narkotika dan HIV-AIDS, Jakarta: Zikrul Hakim, 2002 h. 21. 4 http:www.bnn.go.idportalindex.phpkontendetaildeputi- pencegahanartikel11535narkoba-cederai-anak-bangsa, diakses 10 Februari 2014. oleh kelompok sebaya, selain itu terdapat pula faktor dari lingukngan yang juga mempengaruhi remaja untuk menyalahgunakan narkoba. Jika dilihat dari konsumennya, korban narkoba kini bukan lagi dominan pada golongan dewasa lagi, tetapi sudah menjamah hampir seluruh lapisan masyarakat, terutama pada usia remaja. Di usia ini perasaan yang selalu ingin tahu, dan ingin coba-coba sesuatu yang baru membuat mereka terkadang terjerumus kepada hal yang negatif, salah satunya adalah narkoba. Secara umum ciri remaja yang tergolong beresiko tinggi sebagai pengguna narkoba, antara lain, rendah diri, tertutup, mudah murung dan tertekan, mengalami hambatan psiko-sosial, agresif destruktif, suka sensasi dan melakukan hal-hal yang berbahaya, sudah merokok di usia muda, serta kehidupan keluarga atau pribadi kurang harmonis. 5 Mengingat begitu besar bahaya yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba, maka diperlukan suatu tindakan yang nyata terhadap penanganannya, maka dalam UU No.35 Tahun 2009 disebutkan bahwa pengedar dan Bandar haruslah dihukum penjara, sedangkan mereka yang dikategorikan sebagai pecandu atau penyalahguna narkoba dan sudah terbukti dipengadilan haruslah melakukan pemulihan dan rehabilitasi terhadap efek buruk dari narkoba. Oleh karena itu dalam rangka Usaha Kesejateraan Sosial UKS sangatlah penting adanya tempat pemulihan dan pusat rehabilitasi narkoba. 5 Hari Sasangka, Narkoba dan Psikotropika Dalam Hukum Pidana, Bandung: Mandar Maju, 2003, h. 11. Salah satu pusat rehabilitasi narkoba bagi penyalahguana narkoba adalah Panti Sosial Pamardi Putra PSPP “Galih Pakuan” yang terletak di Bogor. PSPP “Galih Pakuan” Bogor adalah salah satu panti yang dimiliki Kemenetrian Sosial, panti ini merupakan panti percontohan yang mempunyai fasilitas yang sangat yang memadai, program yang sudah terencana, dan Sumber Daya Manusia SDM yang ahli dibidangnya masing-masing seperti Pekerja Sosial, Psikolog, Perawat, dan Dokter. Pekerja Sosial sendiri merupakan garda terdepan dari kegiatan rehabilitasi sosial yang dijalankan, Pekerja Sosial bertugas menjalankan program yang sudah tersusun dan di implementasikan kepada Residen, oleh karena itu sangatlah penting peran seorang Pekerja Sosial. Berdasarkan paparan di atas, penulis melakukan penelitian lebih mendalam dan menjadikan pembahasan dalam skripsi dengan judul “Peran Pekerja Sosial Terhadap Rehabilitasi Sosial Penyalahguna Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra PSPP “Galih Pakuan” Bogor.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan pembahasan, maka peneliti membatasi penelitian ini pada Panti Sosial Pamardi Putra PSPP “Galih Pakuan” Bogor sebagai suatu lembaga yang memberikan rehabilitasi sosial bagi yang meliputi: pembinaan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi, terminasi serta bimbingan lanjut bagi penyalahguna narkoba. Pada penelitian ini penulis akan lebih fokus pada Peran Pekerja Sosial dalam Rehabilitasi Sosial di Panti Sosial Pamardi Putra PSPP “Galih Pakuan” Bogor.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini. a. Bagaimana peran Pekerja Sosial dalam rehabilitasi sosial penyalahguna narkoba di PSPP “Galih Pakuan” Bogor?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui peran pekerja sosial dalam rehabilitasi sosial remaja penyalahguna narkoba di PSPP Galih Pakuan Bogor.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat akademis

1 Untuk pengembangan ilmu pegetahuan diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi dan meningkatkan wawasan akademi dalam bidang kesejahteraan sosial khususnya yang terkait dengan rehabilitasi sosial bagi remaja penyalahguna narkoba. 2 Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan masukan bagi Panti Sosial Pamardi Putra PSPP “Galih Pakuan” Bogor dalam merancang dan memperbaiki rehabilitasi yang sedang berjalan untuk kedepan yang lebih baik. 3 Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat diketahui masyarakat umum. Baik masyarakat yang ada disekitar PSPP “Galih Pakuan” ataupun berbagai kalangan yang tertarik terhadap rehabilitasi sosial penyalahguna narkoba.

b. Manfaat Praktis

1 Menginformasikan hasil yang dicapai dari rehabilitasi sosial bagi penyalahguna narkoba di PSPP “Galih Pakuan” Bogor. 2 Memberikan pemahaman dan masukan untuk penelitian-penelitian lebih lanjut dan juga praktisi di lembaga.

D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab permasalahan yang dihadapi.Penggunaan metodologi ini dimaksudkan untuk menentukan data yang valid, akurat dan signifikan dengan permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti. Penelitian ini bersifat deskriptif. Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. 6 Tujuannya adalah peneliti ingin mendeskripsikan data-data, analisis dan menginterpretasikan data-data yang diperoleh dari objek atau responden ke dalam sebuah hasil penelitian. 6 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, h. 35.

Dokumen yang terkait

Prevalensi Manifestasi Oral Pengguna Narkoba di Panti Sosial Parmadi Putra (PSPP) Insyaf Sumatera Utara

7 89 71

Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan

0 43 248

Peran peer counselor dalam rehabilitasi korban napza di Panti Sosial Pamardi Putra Galih Pakuan Bogor

3 49 122

Evaluasi Proyek Rehabilitasi Sosial Mantan Pecandu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif ( Kasus Panti Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra " Galih Pakuan" Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

1 17 97

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

8 116 152

PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PROSES REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LEMBAGA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) YOGYAKARTA.

0 2 154

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROSES REHABILITASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY (TC) DI PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) YOGYAKARTA.

1 3 178

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 16

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 2 2

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 9