17
BAB II PEMBAHASAN
A. Peran Sosial
Berbicara tentang peran merupakan pembicaraan yang berkaitan dengan segala aspek dan elemen yang ada, dia biasa menyentuh segala aspek baik itu
aspek individu maupun sosial. Berikut definisi peran menurut ahli:
1. Definisi Peran Sosial
Teori peran Role Theory adalah teori yang merupakan perpaduan antara teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari psikokogi, teori peran berawal
dari sosoiologi dan antropologi Sarwono, 2002. Dalam ketiga ilmu tersebut, istilah “peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater, seorang aktor harus
bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara tertentu, atau diluar kepribadian aslinya.
Posisi aktor dalam teater sandiwara itu kemudian dianologikan dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Sebagaimana halnya dalam teater, yaitu bahwa
perilaku yang diharapkan dari dirinya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan
atau aktor tersebut. Dari sudut pandang inilah disusun teori-teori peran. Linton 1936, dalam Cahyono, 2008 seorang antropolog, telah
mengembangkan teori peran. Teori peran menggambarkan interaksi sosial dalam
terminologi aktor-aktor bermain sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapan-harapan peran merupakan pemahaman bersama
.
1
Selain itu Kahn Ahmad dan Taylor, 2009 juga mengenalkan teori peran pada literatur perilaku organisasi. Mereka menyatakan bahwa sebuah lingkunagan
organisasi dapat mempengaruhi harapan setiap individu mengenai perilaku peran mereka. Harapan tersebut meliputi norma-norma atau tekanan untuk bertindak
dalam cara
tertentu. Individu
akan menerima
pesan tersebut,
meninterprestasikannya, dan merespon dalam berbagai cara. Masalah akan muncul ketika pesan yang dikirim tersebut tidak jelas, tidak secara langsung, tidak
diinterprestasikan secara mudah, dan tidak sesuai dengan daya tangkap si penerima pesan. Akibatnya, pesan tersebut dinilai ambigu atau mengandung
unsure konflik. Ketika hal itu terjadi, individu akan merespon pesan tersebut dalam cara tidak diharapkan oleh si pengirim pesan.
2
Peran sosial sendiri adalah suatu tingkah laku yang diharapkan dari individu sesuai dengan status sosial yang disandangnya, sehingga peran dapat berfungsi
pula untuk mengatur perilaku seseorang. Peran sosial pada seseorang dapat berbeda-beda ketika sesorang menyandang status yang berbeda.
Tidak ada peran tanpa kedudukan dan tidak ada kedudukan tanpa peran. Setiap orang mempunyai peran tertentu sesuai dengan status sosial yang
1
Anis Chariri, “Pengaruh Konflik Peran dan Ambiguitas Peran terhadap Komitmen
Inndependensi Auditor Internal Pemerintah Daerah Studi Emiris pada Inspektorat Kota Semarang, h. 5.
2
Ibid,.