5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
asam serta aroma yang menyenangkan. Tanaman ini terdistribusi di Thailand, India, Srilanka, Myanmar, Indonesia, Malaysia, Philipina, dan
China Yu et al, 2006. Tanaman ini berasal dari Indonesia. Dengan tinggi pohon 7-8 m dengan dahan yang kuat dan besar, diketahui tumbuhan ini
ditanam di wilayah Asia tenggara dan kemudian di budidayakan di daerah- daerah yang beriklim panas. Seringkali memerlukan iklim yang lembab
untuk pertumbuhannya. Daun-daunnya kasar. Pohonnya berwarna coklat gelap, cukup keras dan padat. Warna kulit pohon bagian dalam kekuning-
kuningan. Tangkai daunnya pendek dan tebal. Diameter bunganya 5 cm, dipisahkan menjadi 4 bagian. Bijinya lebar, gepeng dan melekat pada
buahnya yang putih dan kemerah-merahan Anthony, 2002. Batang manggis ini berkulit cokelat dan bergetah. Tanaman ini
berumah dua, bunga jantan dan betinanya dihasilkan oleh tanaman yang berbeda. Akan tetapi, bunga jantannya tidak berfungsi sebab mengalami
rudimenter, yaitu mengecil dan mengering. Oleh karena itu, buah manggis selalu dihasilkan dari bunga betina yang berwarna merah muda secara
apomiksis tanpa proses penyerbukan. Bentuk daunnya merupakan daun tunggal, duduk daun berhadapan atau bersilang berhadapan. Warnanya
mengkilat dipermukaan, permukaan atas hijau gelap permukaan bawah hijau terang. Bentuk elips memanjang, 12-23 x 4,5-10 cm, tangkai 1,5-2 cm.
Bunga betina 1-3 di ujung batang, susunan menggarpu, garis tengah 5-6 cm. Kelopak daun, dua daun kelopak yang terluar hijau kuning, dua yang
terdalam lebih kecil, bertepi merah, melengkung kuat, tumpul. Mahkota terdiri dari 4 daun mahkota, bentuk telur terbalik, berdaging tebal, hijau
kuning, tepi merah atau hampir semua merah. Benang sari mandul biasanya dalam kelompok Astika, 2013.
2.1.3 Kandungan Senyawa
Telah dilaporkan bahwa kulit dari Garcinia mangostana L. merupakan sumber dari senyawa mangostin, tannin, xanthon, isoflavon,
flavon, dan substansi bioaktif lainnya Yu et al, 2006. Xanthon yang telah diisolasi dari bagian pericarpium, buah, kulit kayu, dan daun buah manggis.
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
α-, β-, dan ᵧ- mangostin, garcinon E, 8-deoxygartanin dan gartanin adalah yang paling banyak diteliti Chaverri et al, 2008. Secara fitokimia
pericarpium buah manggis kaya akan berbagai macam xanthon yang teroksigenasi dan terprenilasi
termasuk α- dan ᵧ - mangostin, jenis xanthon
ini menunjukkan sifat-sifat biologis yang unik seperti antimikroba, antifungi, antioksidan, antiinflamasi dan aktivitas sitotoksik Watanapokasin
et al, 2009.
2.1.4 Khasiat Manggis Garcinia mangostana L.
Masyarakat di berbagai negara sering menggunakan manggis sebagai pengobatan tradisional termasuk pengobatan nyeri perut, disentri, diare, luka
bernanah, infeksi luka, keputihan, bisul kronis dan gonorhoea Yu et al, 2006. Buah manggis Garcinia mangostana L. yang merupakan famili
Clusiaceae telah digunakan di Asia Tenggara sebagai obat untuk infeksi kulit, diare, bisul kronis, dan luka. Xanthon yang memiliki aktivitas seperti
antimikroba, antifungi, antioksidan, antiinflamasi, dan aktivitas sitotoksik Watanapokasin et al, 2009.
Akhir-akhir ini, beberapa produk yang diproduksi dari Garcinia mangostana L. mulai digunakan sebagai suplemen diet alami di Amerika
Serikat, karena memiliki potensi sebagai antioksidan. Metabolit sekunder utama dari manggis yang telah ditemukan adalah derivat xanthon yang
terprenilasi; beberapa golongan senyawa ini telah diisolasi dari tanaman dan menunjukkan aktivitas antifungi, antimikroba, antioksidan, dan aktivitas
sitotoksik Jung et al, 2006. Dari beberapa spesies Garcinia dilaporkan memiliki aktivitas sebagai
inhibitor enzim protease HIV-1. Dan salah satunya adalah Garcinia mangostana L. yang memiliki senyawa mangostin sebagai senyawa yang
signifikan menghambat enzim protease HIV-1 Magadula et al, 2009. Beberapa penelitian telah melakukan uji aktivitas anti kanker terhadap
xanthone yang diisolasi dari pericarpium buah manggis. Kemudian adanya fakta tentang aktivitas antialergi dan antiinflamasi dari Garcinia
mangostana L. dengan menggunakan metode in vitro. Senyawa xanthon dan
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ekstrak yang diperoleh dari Garcinia mangostana L. memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antifungi, antivirus serta antimalaria Chaverri et al,
2006.
2.2 Ekstraksi