12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Forsk Vierb. 3
Mikroalga BTM 11 81,205
Putri, 2011
a
4 Bakteriosin asam laktat S34
64,20 Putri, 2011
b
. 5
Ekstrak rimpang temulawak Curcuma zanthorrhiza Roxb.
73,60 Setianingsih,
2011 6
Ekstrak metanol
Kulit Buah
Manggis Garcinia mangostana L. 71,57
Syajarwati, 2013
7 Ekstrak Biji Jinten Hitam Nigella
sativa L. 64,454
A’yuni, 2013
2.5 SDS PAGE
Sodium Dodecyl Sulphate SDS poliakrilamid gel elektroforesis PAGE adalah metode pemisahan protein dalam sampel untuk dianalisa
dan ditentukan berat molekulnya. Protein-protein akan terdenaturasi dan melepas monomernya karena pemanasan yang ditunjukkan dengan adanya
agen-agen pereduksi 2-merkaptoetanol atau ditiotheitol dan surfaktan bermuatan negatif Sharma, 2009.
Elektroforesis gel Sodium Dodesil Silfat SDS poliakrilamid adalah teknik yang sering digunakan dalam bidang biokimia, forensik, genetika,
dan biologi molekuler untuk memisahkan protein sesuai dengan mobilitas elektroforesis fungsi dari panjang rantai polipeptida atau molekul. Sampel
elektroforesis gel SDS dan sampel elektroforesis tersebut di pisahkan berdasarkan ukuran berat molekul Gam Latiff, 2005.
Medan listrik yang digunakan menyebabkan protein bermuatan negatif bermigrasi menuju anoda. Setiap protein akan bergerak melalui
matriks gel. Protein yang berbobot molekul kecil akan lebih mudah melalui pori-pori pada gel, sedangkan protein yang berbobot molekul lebih besar
akan memiliki lebih banyak kesulitan untuk melewati pori-pori tersebut. Setelah waktu yang telah ditentukan protein akan bermigrasi berdasarkan
ukuran; protein yang lebih kecil akan bermigrasi jauh di bawah gel,
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sedangkan yang lebih besar akan tetap lebih dekat ke titik asal. Protein dapat dipisahkan berdasarkan ukuran atau bobot molekul Gam Latiff, 2005.
Pewarna yang digunakan dalam teknik ini terdiri atas dua macam yaitu Coomassie Brilliant Blue dan pewarna perak. Pewarna Coomassie
Brilliant Blue biasanya dapat mendeteksi sebuah band 50 ng protein. Pewarnaan perak dapat meningkatkan sensitivitas pewarnaan biasanya 50
kali. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi intensitas warna. Setiap protein memiliki karakteristik pewarnaan sendiri Jovanovic et al, 2007.
2.6 Kolorimetri ATPase