13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sedangkan yang lebih besar akan tetap lebih dekat ke titik asal. Protein dapat dipisahkan berdasarkan ukuran atau bobot molekul Gam Latiff, 2005.
Pewarna yang digunakan dalam teknik ini terdiri atas dua macam yaitu Coomassie Brilliant Blue dan pewarna perak. Pewarna Coomassie
Brilliant Blue biasanya dapat mendeteksi sebuah band 50 ng protein. Pewarnaan perak dapat meningkatkan sensitivitas pewarnaan biasanya 50
kali. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi intensitas warna. Setiap protein memiliki karakteristik pewarnaan sendiri Jovanovic et al, 2007.
2.6 Kolorimetri ATPase
Uji kolorimetrik digunakan untuk menganalisis bahan yang umumnya tidak berwarna, misalnya untuk mengukur konsentrasi protein dalam suatu
sampel yang tidak menyerap cahaya. Adapun pereaksi yang digunakan adalah pereaksi yang bewarna seperti malakit hijau dan amonium molibdat.
Uji ATPase dilakukan dengan mengukur konsentrasi fosfat yang terurai dari ATP menjadi ADP dan P, yang dihasilkan dari reaksi enzim ATPase.
Prinsip uji kolorimetrik adalah perubahan warna yang terjadi dari suatu zat yang tidak bewarna dengan suatu pereaksi warna Utama et al, 2000.
2.7 Prinsip Kromatografi Yazid, 2005
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase,
yaitu fase diam stationary dan fase gerak mobile. Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase gerak dapat berupa zat cair
atau gas. Dalam teknik kromatografi, sampel yang merupakan campuran dari
berbagai macam komponen ditempatkan dalam situasi dinamis dalam sistem yang terdiri dari fase diam dan fase gerak. Semua pemisahan pada
kromatografi tergantung pada gerakan relatif dari masing-masing komponen diantara kedua fase tersebut. Senyawa atau komponen yang tertahan
terhambat lebih lemah oleh fase diam akan bergerak lebih cepat daripada
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
komponen yang tertahan lebih kuat. Perbedaan gerakan mobilitas antara komponen yang satu dengan lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam
adsorpsi, partisi, kelarutan atau penguapan diantara kedua fase. Jika perbedaan-perbedaan ini cukup besar, maka akan terjadi
pemisahan secara sempurna. Oleh karena itu dalam kromatografi, pemilihan terhadap fase gerak maupun fase diam perlu dilakukan sedemikian rupa
sehingga semua komponen bisa bergerak dengan kecepatan yang berbeda- beda agar dapat terjadi proses pemisahan.
2.8 Kolom Kromatografi Gritter et al, 1991