Aktivitas Inhibisi Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis terhadap RNA

35 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.1. Hasil SDS PAGE RNA Helikase HCV Keterangan : S= Supernatan, W1= Washing 1, IV= Inner Volume, M= Marker, E1= Elusi 1

4.7 Aktivitas Inhibisi Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis terhadap RNA

Helikase HCV Setelah diperoleh enzim RNA helikase murni selanjutnya dilakukan uji aktivitas inhibisi ekstrak metanol kulit buah manggis terhadap RNA helikase HCV dengan menggunakan metode kolorimetri ATPase. Uji kolorimetri ATPase digunakan untuk menguji aktivitas enzim yang bergantung pada keberadaan ATP sebagai sumber energi dan melibatkan pengukuran serapan senyawa organik yang dilepaskan ATP oleh enzim RNA helikase. Prinsip ujinya adalah pengukuran fosfat bebas yang terbentuk dari hasil reaksi antara RNA helikase dengan ATP yang menghasilkan ADP dan Pi fosfat anorganik. Tahap awal dilakukan dengan mengencerkan ekstrak metanol kulit buah manggis dengan methanol absolut. Kemudian sampel ditambahkan pada setiap well sebanyak 5 µl yang sebelumnya telah terisi larutan master mix sebanyak 45 µl yang terdiri dari air suling, MOPS, MgCl 2 , dan ATP serta enzim RNA helikase yang telah diencerkan dengan aquades. ATP adenosin 36 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta trifosfat merupakan substrat pada pengujian ATPase kolorimetri, MOPS asam 4-morfolinopropana sulfonat berperan sebagai dapar dalam larutan master mix. MgCl 2 berfungsi sebagai kofaktor RNA helikase, dan air suling sebagai pelarut Utama et al, 2000. Larutan pewarna yang ditambahkan pada reaksi ini merupakan indikator pada reaksi pengujian. Larutan pewarna malachite green terdiri dari ammonium molibdat yang berikatan dengan fosfat anorganik yang terhidrolisis menghasilkan kompleks fosfomolibdat dan malachite green. Semakin banyak jumlah kompleks fosfomolibdat dan malachite green, maka semakin pekat warna yang dihasilkan hijau tua, begitu pula sebaliknya, Semakin sedikit jumlah kompleks fosfomolibdat dan malachite green, maka semakin encer warna yang dihasilkan hijau muda. Pada reaksi ini juga dibuat larutan blanko yaitu larutan master mix tanpa penambahan enzim RNA helikase sehingga tidak dihasilkan fosfat bebas yang menyebabkan tidak terbentuknya kompleks fosfomolibdat dan malachite green sehingga warna yang dihasilkan lebih muda. Uji aktivitas inhibisi secara kolorimetri dilakukan dengan mengukur panjang gelombang pada reaksi antara enzim RNA helikase dan ekstrak kulit buah manggis menggunakan microplate reader. Absorbansi diukur pada dua panjang gelombang, yaitu panjang gelombang 620 nm dan 405 nm. Panjang gelombang 620 optimum untuk penyerapan warna kebiruan, sedangkan panjang gelombang 405 nm optimum untuk penyerapan warna kekuningan. Kedua panjang gelombang ini digunakan agar perhitungan reaksi antara RNA helikase dengan ATP lebih akurat. Perhitungan konsentrasi fosfat anorganik yang terinhibisi oleh sampel menggunakan perbandingan kedua panjang gelombang tersebut Chan et al, 1986. Reaksi warna di hentikan dengan penambahan natrium sitrat pada campuran reaksi. Natrium sitrat berfungsi mencegah terbentuknya reaksi enzimatis yang berlebihan. 37 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.2. Kurva Inhibisi Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis terhadap RNA Helikase HCV Dari gambar diatas, menyatakan bahwa ekstrak metanol kulit buah manggis memiliki aktivitas yang masih rendah dalam menghambat enzim RNA helikase virus hepatitis C secara invitro menggunakan uji kolorimetri ATPase dengan persentase 66,28 pada konsentrasi yang masih tinggi 5.000 ppm. Sedangkan pada konsentrasi 10.000 ppm tidak dapat dibaca pada uji kolorimetri ATPase dikarenakan masih menggumpal sehingga perlu dilakukan pengenceran. Pelarut yang digunakan pada uji kolorimetri ATPase adalah metanol. Metanol secara kimia merupakan zat denaturan pada enzim, namun selama dalam konsentrasi kecil maka metanol tidak mengganggu kerja enzim helikase dalam menginhibisi virus. Metanol dikontrol dengan cara menjadikannya sebagai kontrol negatif, sehingga hasil akhir dari persen penghambatan dikurangi dengan kontrol negatif agar diperoleh nilai persen yang sesungguhnya dari senyawa inhibitor ekstrak kulit buah manggis Garcinia mangostana L..

4.8 Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi Ekstrak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Uji Aktivitas Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai Inhibitor RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 7 80

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80