Perhitungan Aktivitas RNA Helikase Virus Hepatitis C

40 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.4. Visualisasi KLT pada Fraksi Hasil Kolom Kromatografi Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis Garcinia mangostana L. Pada penelitian sebelumnya oleh Syajarwati 2013 yang menemukan adanya aktivitas ekstrak metanol kulit buah manggis Garcinia mangostana L. dengan aktivitas penghambatan tertinggi pada konsentrasi 3.125 ppm sebesar 71,57. Hasil fraksi kolom kromatografi ini memberikan aktivitas penghambatan yang cukup tinggi, dikarenakan senyawa yang memberikan aktivitas pada ekstrak kulit buah manggis sudah dipisahkan dari senyawa- senyawa lain yang dapat menghambat kerja senyawa tersebut dalam menginhibisi enzim RNA helikase virus hepatitis C.

4.9 Perhitungan Aktivitas RNA Helikase Virus Hepatitis C

Perhitungan aktivitas RNA helikase virus hepatitis C ini dapat dihitung dari banyaknya kadar fosfat yang dilepaskan dari hasil reaksi antara RNA helikase dengan ATP yang menghasilkan ADP dan Pi fosfat organik. Aktivitas enzim RNA helikase dapat dilihat pada grafik Gambar 4.5. Aktivitas enzim RNA helikase HCV yang tidak ditambahkan senyawa inhibitor adalah 519,76 pmol fosfatmlmenitpmol protein dan setelah ditambahkan senyawa inhibitor fraksi kesembilan hasil kolom kromatografi ekstrak kulit buah manggis, aktivitas enzim RNA helikase HCV menjadi berkurang yaitu 87,36 pmol fosfatmlmenitpmol protein. Hal ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas enzim RNA helikase setelah ditambahkan senyawa inhibitor sehingga kadar fosfat yang dilepaskan dari hasil reaksi enzim RNA helikase dengan ATP menjadi rendah. Nilai aktivitas enzim RNA helikase ini berbanding terbalik dengan nilai persentase penghambatan, semakin tinggi persen penghambatan oleh 41 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta senyawa inhibitor maka semakin rendah aktivitas enzim RNA helikase dan sebaliknya semakin rendah persen penghambatan oleh senyawa inhibitor maka semakin tinggi aktivitas enzim RNA helikase. Gambar 4.5. Grafik Aktivitas Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C Penelitian Magadula et al, 2009 telah melaporkan bahwa dari beberapa ekstrak etanol spesies garcinia memiliki aktivitas inhibitor enzim protease HIV tipe 1 dengan menggunakan HPLC. Dari beberapa uji ekstrak, kulit buah dari Garcinia semseii menunjukkan aktivitas inhibitor paling tinggi dalam menghambat protease HIV type 1 dengan nilai IC 50 5,7 µgml diikuti dengan ekstrak kulit batang dari Garcinia edulis dan Garcinia kingaensis dengan nilai IC50 9,2 µgml dan 15,2 µgml. Merujuk dari penelitian tersebut maka konsentrasi fraksi hasil kolom kromatografi yang digunakan pada uji aktivitas masih sangat tinggi yaitu sebesar 2.500 ppm, sehingga perlu dilakukan uji aktivitas lebih lanjut dengan konsentrasi rendah dan aktivitas yang optimal, walaupun belum ada literatur yang menyatakan pada konsentrasi berapa senyawa inhibitor dikatakan potensial dalam menghambat RNA helikase HCV. Pada penelitian Farnsworth dan Bunyapraphatsara 1992 dalam Moongkarndi et al, 2004 melaporkan bahwa kulit buah manggis merupakan sumber senyawa mangostin, tannin, xanthone, chrysanthemin, garcinone, gartanin, Vitamin B1, B2 dan substansi bioaktif lainnya. Dari beberapa spesies Garcinia dilaporkan dalam literatur memiliki aktivitas sebagai 42 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta senyawa inhibitor enzim protease HIV type 1, termasuk Garcinia mangostana L. yang memiliki senyawa mangostin, senyawa tersebut diindikasikan mampu menghambat protease HIV type 1 secara signifikan Chen et al, 1996. Selain sebagai antivirus, Garcinia mangostana L. juga memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antitumor, antiinflamasi, antialergi, antibakteri, antifungi dan antimalaria Chaverri et al, 2008. Dalam mekanismenya sebagai inhibitor RNA helikase, terdapat dua kemungkinan yang terjadi : 1 inhibitor menempel pada RNA helikase tidak pada sisi aktifnya, namun terjadi perubahan konformasi bentuk enzim yang mengakibatkan berkurangnya interaksi enzim dengan substrat Borowski et al, 2008. 2 inhibitor berikatan pada sisi aktif enzim RNA binding-site sehingga ATP tidak dapat berikatan dengan enzim yang menyebabkan enzim tidak memiliki cukup energi untuk membuka untai ganda RNA Yamashita et al, 2012. 43 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Uji Aktivitas Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai Inhibitor RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 7 80

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80