Analisa Awal Ekstrak Menggunakan KLT dan GCMS

32 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.2. Profil KLT EPMS dan kristal hasil pemisahan

4.4.3. Kromatografi Kolom Fraksi Etil Asetat

Kromatografi kolom dilakukan untuk proses fraksinasi dengan menggunakan silika gel 60 sebagai fase diam dan pelarut organik nonpolar n-heksan, semipolar etil asetat, dan polar metanol sebagai fase gerak. Saat proses fraksinasi ini, senyawa akan terpisah berdasarkan pada kepolarannya. Identifikasi awal terhadap hasil fraksinasi dilakukan dengan melihat pola bercak pada plat KLT dan kemudian digolongkan berdasarkan pola bercak yang muncul. Kolom yang digunakan yaitu berdiameter 3 cm dan tinggi 75 cm. Jumlah ekstrak fraksi etil asetat yaitu sebanyak 22,87 gram. Silika gel 60 yang digunakan sebanyak 657,49 gram. Sistem fase gerak dibuat dengan menggunakan sistem gradien dari perbandingan pelarut nonpolar n- heksan, semipolar etil asetat, dan polar metanol, sebagai berikut : a. n-heksan 100 b. n-heksan:etil asetat kenaikan perbandingan 20 - perbandingan 8:2 - perbandingan 6:4 - perbandingan 4:6 - perbandingan 2:8 c. etil asetat 100 d. etil asetat:metanol kenaikan perbandingan 20 - perbandingan 8:2 - perbandingan 6:4 33 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - perbandingan 4:6 - perbandingan 2:8 e. metanol 100 Setiap fase gerak dibuat sebanyak 200 mL, kecuali metanol digunakan lebih dari 200 mL untuk pencucian pada fase diam. Hasil elusi yang telah ditampung dalam vial dianalisa menggunakan kromatografi lapis tipis untuk melihat bercak yang terlihat di bawah lampu UV 254 nm. Kromatografi kolom fraksi etil asetat menghasilkan 16 fraksi A- P. Fraksi A terdiri dari vial 1-7. Fraksi B terdiri dari vial 8-11. Fraksi C terdiri dari vial 12-16. Fraksi D terdiri dari vial 17-19 dengan vial 17 sudah satu bercak. Fraksi E terdiri dari vial 20-24. Fraksi F terdiri dari vial 25. Fraksi G terdiri dari vial 26-28. Fraksi H terdiri dari vial 29. Fraksi I terdiri dari vial 30-39. Fraksi J terdiri dari vial 40. Fraksi K terdiri dari vial 41-45. Fraksi L terdiri dari vial 46-53. Fraksi M terdiri dari vial 54-59. Fraksi N terdiri dari vial 60-65. Fraksi O terdiri dari vial 66-74. Fraksi P terdiri dari vial 75-164. Berdasarkan hasil analisa menggunakan KLT, fraksi D pada vial 17 memiliki bercak tunggal pada panjang gelombang 254 nm. Fraksi D 17 diuji menggunakan GCMS, dan data hasil GCMS menunjukkan senyawa yang berbeda dengan EPMS, yaitu tidak adanya gugus metoksi. Fraksi D 17-19 diputuskan untuk diisolasi lebih lanjut dengan dimurnikan menggunakan kromatografi kolom kembali. Jumlah fraksi D yaitu sebanyak 2,68 g. Gambar 4.3. Profil KLT fraksi D vial 17, 18, dan 19