11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Memudahkan dalam hal pengolahan proses selanjutnya ringkas, mudah disimpan, tahan lama, dan sebagainya.
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan : a. Waktu pengeringan. Semakin lama dikeringkan akan semakin kering
bahan tersebut. b. Suhu pengeringan. Semakin tinggi suhunya semakin cepat kering,
tetapi harus diperhatikan daya tahan kandungan zat aktif di dalam sel yang kebanyakan tidak tahan panas.
c. Kelembapan udara di sekitarnya dan kelembapan bahan atau kandungan air dari bahan.
d. Ketebalan bahan yang dikeringkan. e. Sirkulasi udara.
f. Luas permukaan bahan. Semakin luas permukaan bahan semakin
mudah kering.
6. Sortasi Kering
Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah mengalami proses pengeringan. Pemilihan dilakukan terhadap bahan-bahan yeng terlalu
gosong, bahan yang rusak akibat terlindas roda kendaraan misalnya dikeringkan di tepi jalan raya, atau dibersihkan dari kotoran hewan
Gunawan, 2004.
2.5. Pemilihan pelarut
Keberhasilan dalam menentukan aktivitas biologis dari material tumbuhan berdasarkan pada pemilihan pelarut yang digunakan dalam
proses ekstraksi. Sifat-sifat dari pelarut dalam ekstraksi tumbuhan terdiri dari toksisitas yang rendah, mudah untuk diuapkan pada suhu rendah,
absorpsi yang cepat pada tumbuhan, memiliki aksi untuk pengawetan, tidak menyebabkan ekstrak menjadi kompleks atau terpisah Tiwari et al.,
2011. Faktor yang mempengaruhi pemilihan pelarut yaitu dalam
banyaknya fitokimia yang diekstrak, kecepatan dalam pengekstraksian, perbedaan dari senyawa yang berbeda yang diekstrak, ekstrak mudah
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ditangani selanjutnya, perbedaan dalam penghambatan senyawa yang diekstraksi, toksisitas pelarut dalam proses bioassay, potensi bahaya
kesehatan dari ekstraktan Tiwari et al., 2011.
2.6. Ekstraksi
Menurut Tiwari et al. 2011, keberagaman dari metode ekstrasi biasanya berdasarkan pada:
a. Lamanya periode ekstraksi b. Pelarut yang digunakan
c. pH dari pelarut d. Suhu
e. Ukuran partikel dari jaringan tumbuhan f.
Perbandingan pelarut terhadap sampel Ekstraksi dalam hal farmaseutik merupakan pemisahan bagian
yang aktif secara medisinal dari jaringan tumbuhan dan hewan menggunakan pelarut tertentu melalui prosedur standar. Selama ekstraksi,
pelarut berdifusi ke dalam material padat tumbuhan dan melarutkan senyawa-senyawa dengan kepolaran yang sama Tiwari et al., 2011.
Parameter dasar yang mempengaruhi kualitas dari sebuah ekstrak adalah :
a. Bagian tumbuhan yang digunaka sebagai material awal b. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi
c. Prosedur ekstraksi Keberagaman dalam metode ekstraksi yang berbeda yaitu akan
mempengaruhi kuantitas dan komposisi metabolit sekunder pada sebuah ekstrak yang tergantung pada:
a. Tipe ekstraksi b. Waktu ekstraksi
c. Suhu d. Sifat pelarut
e. Konsentrasi pelarut f.
Polaritas