Analisa Senyawa Fraksi D8 Menggunakan GCMS

27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Pembuatan larutan BSA Bovine Serum Albumin 0,2 WV

Larutan BSA dibuat dalam larutan TBS yang telah disiapkan sebelumnya. Ditimbang sebanyak 500 mg BSA yang kemudian dilarutkan dalam larutan TBS sebanyak 250 mL. Setelah larutan BSA selesai dibuat, selanjutnya dilakukan proses pengujian dengan membuat larutan sampel uji, larutan kontrol negatif, dan larutan kontrol positif.

1. Pembuatan larutan sampel uji

Larutan sampel uji dibuat sebanyak 5 mL masing-masing konsetrasi , yang terdiri dari 50 μL larutan sampel dari setiap konsentrasi 10.000, 1000, 100, dan 10 ppm dan masing-masing di tambahkan larutan BSA sampai volume 5 mL. Sehingga didapatkan konsentrasi 100, 10, 1, dan 0,1 ppm.

2. Pembuatan larutan kontrol negatif

Larutan kontrol negatif dibuat sebanyak 5 mL, yang terdiri dari 50 μL metanol dan di tambahkan larutan BSA sampai volume 5 mL.

3. Pembuatan larutan kontrol positif

Larutan kontrol positif dibuat sebanyak 5 mL masing-masing konsentrasi , yang terdiri dari 50 μL larutan Na-diklofenak dari setiap konsentrasi 10.000, 1000, 100, dan 10 ppm dan di tambahkan larutan BSA sampai volume 5 mL pada masing-masing konsentrasi. Sehingga didapatkan konsentrasi 100, 10, 1, dan 0,1 ppm. Setiap larutan baik larutan uji, larutan kontrol negatif, maupun larutan kontrol positif masing-masing diinkubasi selama 30 menit. Hasil inkubasi selanjutnya dipanaskan menggunakan shacking bath selama 5 menit dengan su u 72 ฀C kemudian didinginkan di bawah suhu ruangan selama 25 menit. Langkah terakhir yaitu pengukuran absorbansi BSA yang terdenaturasi menggunakan septrometer UV-Vis 660 nm dan dihitung jumlah hambatan yang dihasilkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Inhibisi = x 100 28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Determinasi

Determinasi tumbuhan kencur dilakukan di Herbarium Bogoriense Bidang Botani, Puslit Biologi, LIPI, Cibinong, Bogor dengan hasil determinasi membuktikan bahwa tumbuhan yang digunakan yaitu tumbuhan Kaempferia galanga L. dengan famili Zingiberaceae Lihat Lampiran 1.

4.2. Penyiapan Bahan

Tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rimpang kencur Kaempferia galanga L. yang diperoleh dari kebun Balittro Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat di wilayah Sukabumi, Jawa Barat dan dilakukan diferensiasi di Herbarium Bogoriense, Pusat Biologi, LIPI, Cibinong, Bogor. Sebanyak 50 Kg rimpang kencur segar disiapkan. Rimpang kencur ini dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel seperti tanah dengan cara dicuci menggunakan air yang mengalir dan kemudian dirajang tipis dan dikeringkan di dalam ruangan sampai warna menjadi kekuningan. Setelah kering kemudian dihaluskan menggunakan blender sampai terbentuk serbuk halus. Hasil penyiapan ini mendapatkan berat bersih serbuk simplisia sebanyak 7,69 Kg.

4.3. Ekstraksi

Ekstraksi simplisia kencur ini menggunakan cara maserasi bertingkat. Metode ekstraksi ini dipilih karena merupakan proses ekstraksi yang mudah dan dapat menjaga senyawa yang tidak tahan terhadap suhu tinggi. Sebanyak 7,69 Kg serbuk simplisia dimaserasi dengan pelarut- pelarut yang kepolarannya meningkat dari mulai pelarut nonpolar n- heksan, semi polar etil asetat, dan polar metanol. 28