13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6.1. Prosedur Ekstraksi Tiwari et al., 2011
1. Homogenisasi Jaringan Tumbuhan
Homogenisasi jaringan tumbuhan dalam pelarut telah secara luas digunakan oleh para peneliti. Kering atau basah, bagian tumbuhan digiling
menggunakan blender untuk mendapatkan ukuran partikel yang halus, diekstrak dalam pelarut tertentu, dan dikocok dengan kuat selama 5-10
menit atau dibiarkan selama 24 jam setelah selesai kemudian ekstrak tersebut disaring. Filtrat kemudian diuapkan pelarutnya dan dilarutkan
kembali dalam pelarut untuk menentukan konsentrasi. Beberapa peneliti melakukan sentrifugasi untuk menjernihkan ekstrak.
2. Jenis Ekstraksi
Metode ekstraksi yang telah berhasil yaitu dengan menggunakan kenaikan kepolaran pelarut, dari mulai pelarut non polar heksan sampai
pelarut yang lebih polar metanol untuk menjamin bahwa rentang kepolaran yang luas menyebabkan banyak senyawa yang dikandung dapat
terekastraksi.
a. Ekstraksi Soklet
Beberapa peneliti melakukan ekstraksi menggunakan soklet pada material tumbuhan kering dengan menggunakan pelarut organik. Metode
ini tidak bisa digunakan untuk ekstraksi senyawa yang termolabil, dimana pemanasan yang lama dapat mengakibatkan degradasi dari senyawa.
Ekstraksi menggunakan soklet hanya dibutuhkan jika senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan yang terbatas dalam sebuah pelarut dan
senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan yang tinggi dalam sebuah pelarut tertentu, dengan syarat filtrasi yang digunakan sederhana dan dapat
memisahkan senyawa tersebut dari kandungan yang tidak larut. Pelarut yang digunakan selalu baru. Metode ini tidak bisa digunakan untuk
senyawa yang termolabil karena pemanasan yang lama mungkin mengakibatkan degradasi dari senyawa.
b. Maserasi
Sampel utuh atau serbuk kasar dari tumbuhan obat dalam maserasi untuk ekstrak cair, dijaga agar kontak dengan pelarut dalam wadah