PRIVASI Perspektif hukum Islam tentang ekspose berita kriminal di media massa dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

28 | K o m i s i P e n y i a r a n I n d on e s i a Bagian Kedua Sosialisasi Pasal 47 Lembaga penyiaran wajib mensosialisasikan isi Pedoman Perilaku Penyiaran kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengolahan, pembuatan, pembelian, penayangan, dan pendanaan program siaran lembaga penyiaran bersangkutan. Bagian Keiga Pengaduan Pasal 48 Seiap orang atau sekelompok orang yang mengetahui adanya pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Penyiaran dapat mengadukan ke KPI Pusat dan atau KPI Daerah. Pasal 49 KPI wajib menampung, menelii, dan menindaklanjui aduan, sanggahan, serta kriik dan apresiasi masyarakat terhadap perilaku lembaga penyiaran. Pasal 50 Dalam hal KPI memutuskan untuk memperimbangkan keluhan danatau pengaduan, lembaga penyiaran yang diadukan diundang untuk didengar keterangannya guna mendapatkan klariikasi dan penjelasan lebih lanjut tentang materi program yang diadukan. K o m i s i P e n y i a r a n I n d on e s i a | 29 Bagian Keempat Hak Jawab Pasal 51 1 Lembaga penyiaran mempunyai hak untuk melakukan klariikasi berupa hak jawab baik dalam bentuk tulisan maupun lisan atas pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran yang dilakukan sebelum maupun sesudah keputusan sanksi administrasi ditetapkan. 2 Lembaga penyiaran dapat menunjuk seorang kuasa untuk melaksanakan hak jawab sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 di atas. Bagian Kelima Materi Rekaman Siaran dan Keputusan Pasal 52 1 Lembaga penyiaran wajib menyimpan rekaman bahan siaran, dan menyimpannya secara baik dan benar selama minimal satu tahun. 2 Untuk kepeningan pengambilan keputusan, KPI berwenang meminta kepada lembaga penyiaran untuk memperlihatkan rekaman bahan siaran yang diadukan secara lengkap dengan penjelasan-penjelasan tertulis dari penanggungjawab program lembaga penyiaran tersebut. Bagian Keenam Penanggungjawab Pasal 53 1 Bila terjadi pelanggaran atas Pedoman Perilaku Penyiaran, maka yang bertanggung-jawab adalah lembaga penyiaran yang menyiarkan program yang mengandung dugaan pelanggaran tersebut.

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

5 74 74

Tinjauan Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Lembaga Penyiaran Berlangganan Melalui Kriminalisasi Di Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

0 40 133

Kebebasan informasi menurut undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbuakaan informasi publik dalam perspektif hukum islam

1 4 104

Pengaturan Usia Perkawinan Dalam Undang undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Perspektif Politik Hukum Islam

0 6 177

PERAN DEWAN PENGAWAS LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI DAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DALAM MENJAGA NETRALITAS ISI PROGRAM SIARAN TVRI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN.

0 0 1

ASPEK HUKUM TAYANGAN PROGRAM REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV YANG MEMPENGARUHI ANAK BERPERILAKU NEGATIF BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN.

0 0 2

IMPLEMENTASI KEWENANGAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN | KARATE | Legal Opinion 6671 22196 1 PB

0 0 18

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

0 0 20

BAB II PENGATURAN TENTANG PENYIARAN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG – UNDANG PENYIARAN NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN A. Peraturan Perundang-Undangan tentang Perizinan Bagi Lembaga Penyiaran - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lok

0 0 7

BAB IV ANALISIS PENGATURAN USIA PERKAWINAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN PERSPEKTIF POLITIK HUKUM ISLAM - Pengaturan Usia Perkawinan Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Perspektif Politik Hukum Islam. - Ra

0 0 37