DASAR, TUJUAN, FUNGSI, DAN ARAH

44 | K o m i s i P e n y i a r a n I n d on e s i a x. sanksi dan penanggungjawab; dan y. sanksi administraif.

BAB IV PENGHORMATAN TERHADAP NILAI-NILAI KESUKUAN, AGAMA, RAS DAN

ANTARGOLONGAN Pasal 7 1 Program siaran wajib menghormai perbedaan suku, agama, ras, antargolongan, dan hak pribadi maupun kelompok, yang mencakup keragaman budaya, usia, gender, dan kehidupan sosial ekonomi. 2 Program siaran dilarang bermuatan yang merendahkan danatau melecehkan: a. suku, agama, ras, atau antargolongan; danatau b. individu atau kelompok karena perbedaan suku, agama, ras, antargolongan, usia, budaya danatau kehidupan sosial ekonomi. Pasal 8 Program siaran dapat memuat materi agama pada program acara agama, non-agama, faktual, dan non-faktual dengan ketentuan sebagai berikut: a. idak menyiarkan program yang mengandung serangan, penghinaan atau pelecehan terhadap pandangan dan keyakinan keagamaan tertentu; b. menghargai eika hubungan antar umat beragama; c. idak menyajikan kontroversi mengenai pandanganpaham dalam agama tertentu secara idak berimbang; d. idak menyajikan program berisi penyebaran ajaran dari suatu sekte, K o m i s i P e n y i a r a n I n d on e s i a | 45 kelompok atau praktek agama tertentu yang dinyatakan secara resmi oleh pihak berwenang sebagai terlarang; e. idak menyajikan program berisikan perbandingan antar agama; dan atau f. idak menyajikan informasi tentang perpindahan agama seseorang atau sekelompok orang secara rinci dan berlebihan, terutama menyangkut alasan perpindahan agama.

BAB V PENGHORMATAN TERHADAP NORMA KESOPANAN DAN KESUSILAAN

Pasal 9 1 Program siaran wajib memperhaikan norma kesopanan dan kesusilaan yang dijunjung oleh keberagaman khalayak baik terkait agama, suku, budaya, usia, dan latar belakang ekonomi. 2 Program siaran wajib berhai-hai agar idak merugikan dan menimbulkan efek negaif terhadap norma kesopanan dan kesusilaan yang dianut oleh keberagaman masyarakat.

BAB VI PERLINDUNGAN KEPENTINGAN PUBLIK

Pasal 10 1 Program siaran wajib memperhaikan dan melindungi kepeningan publik. 2 Perlindungan kepeningan publik sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 adalah larangan terhadap program siaran yang merupakan Blocking Time atau sejenisnya kecuali untuk siaran iklan.

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

5 74 74

Tinjauan Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Lembaga Penyiaran Berlangganan Melalui Kriminalisasi Di Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

0 40 133

Kebebasan informasi menurut undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbuakaan informasi publik dalam perspektif hukum islam

1 4 104

Pengaturan Usia Perkawinan Dalam Undang undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Perspektif Politik Hukum Islam

0 6 177

PERAN DEWAN PENGAWAS LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI DAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DALAM MENJAGA NETRALITAS ISI PROGRAM SIARAN TVRI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN.

0 0 1

ASPEK HUKUM TAYANGAN PROGRAM REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV YANG MEMPENGARUHI ANAK BERPERILAKU NEGATIF BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN.

0 0 2

IMPLEMENTASI KEWENANGAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN | KARATE | Legal Opinion 6671 22196 1 PB

0 0 18

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

0 0 20

BAB II PENGATURAN TENTANG PENYIARAN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG – UNDANG PENYIARAN NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN A. Peraturan Perundang-Undangan tentang Perizinan Bagi Lembaga Penyiaran - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lok

0 0 7

BAB IV ANALISIS PENGATURAN USIA PERKAWINAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN PERSPEKTIF POLITIK HUKUM ISLAM - Pengaturan Usia Perkawinan Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Perspektif Politik Hukum Islam. - Ra

0 0 37