K o m i s i P e n y i a r a n I n d on e s i a
| 49
2 Dalam menyiarkan program siaran sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 dilarang:
a. mengandung muatan yang dapat menimbulkan atau memperkokoh stereoip negaif mengenai kelompok-kelompok tersebut;
b. menjadikan kelompok-kelompok tersebut sebagai bahan olok- olok atau tertawaan; danatau
c. mengekploitasi kelompok-kelompok tersebut untuk mendapatkan sebesar-besarnya keuntungan bagi lembaga penyiaran tanpa
memikirkan dampak buruk bagi pemirsa.
BAB X PEMBATASAN DAN PELARANGAN SEKSUALITAS
Bagian Pertama Pembatasan Adegan Seksual
Pasal 16
1 Program siaran wajib memiliki pembatasan terhadap adegan seksual, sesuai dengan penggolongan program siaran.
2 Adegan seksual sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 di atas diperbolehkan dalam konteks kasih sayang dalam keluarga dan
persahabatan, termasuk didalamnya: mencium pipi, mencium kening dahi, mencium tangan, sungkem, bergandengan tangan, danatau
berpelukan.
50 |
K o m i s i P e n y i a r a n I n d on e s i a
Bagian Kedua Pelarangan Adegan Seksual
Pasal 17
Program siaran yang bermuatan adegan seksual dilarang sebagai berikut: a. mengeksploitasi bagian-bagian tubuh yang lazim dianggap dapat
membangkitkan birahi, seperi: paha, bokong, payudara, danatau alat kelamin;
b. menayangkan penampakan alat kelamin, ketelanjangan danatau kekerasan seksual;
c. adegan gerakan tubuh atau tarian yang dapat membangkitkan gairah seks, khususnya bagian tubuh sekitar dada, perut, pinggulbokong;
d. adegan berpelukan mesra sambil bergumul antara lawan jenis maupun sesama jenis yang dapat membangkitkan libido;
e. adegan menyentuh, meraba, atau meremas bagian tubuh yang dapat membangkitkan birahi, seperi: paha, selangkangan, bokong, payudara,
atau perut; f.
adegan ciuman bibir penuh nafsu dan adegan ciuman pada bagian- bagian tubuh yang dapat membangkitkan birahi, seperi: pada leher,
payudara, telinga, atau perut;
g. adegan yang mengesankan ciuman bibir secara samar-samar;
h. adegan masturbasi secara terbuka;
i. adegan yang mengesankan masturbasi secara samar-samar;
j. percakapan atau adegan yang menggambarkan rangkaian akivitas ke
arah hubungan seks danatau persenggamaan;
k. menampilkan persenggamaan atau hubungan seks heteroseksual,