SENSOR PROGRAM SIARAN BERLANGGANAN

K o m i s i P e n y i a r a n I n d on e s i a | 71

BAB XXI PROGRAM LOKAL DALAM SISTEM STASIUN JARINGAN

Pasal 52 1 Program siaran lokal wajib diproduksi dan ditayangkan dengan durasi minimal 10 sepuluh per seratus dari total durasi siaran berjaringan per hari. 2 Program siaran lokal sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 minimal 30 iga puluh per seratus diantaranya wajib ditayangkan pada waktu prime ime waktu setempat. 3 Program siaran lokal sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 secara bertahap wajib diingkatkan hingga 50 lima puluh per seratus dari total durasi siaran berjaringan per hari.

BAB XXII PROGRAM KUIS, UNDIAN BERHADIAH DAN PENGGALANGAN DANA

Bagian Kesatu Kuis dan Undian Berhadiah Pasal 53 1 Program siaran kuis dan undian berhadiah terlebih dahulu wajib mendapatkan izin dari lembaga yang berwenang. 2 Program siaran kuis dan undian berhadiah dilarang menjadi perjudian dan penipuan yang merugikan masyarakat. 3 Dalam program siaran yang melibatkan penggunaan fasilitas telepon atau Short Message Services SMS wajib memberitahukan secara eksplisit tarif pulsa yang dikenakan untuk keikutsertaan dalam kuis atau undian berhadiah. 72 | K o m i s i P e n y i a r a n I n d on e s i a Bagian Kedua Program Penggalangan Dana dan Bantuan Pasal 54 Program siaran penggalangan dana dan bantuan wajib mengikui ketentuan sebagai berikut: a. kegiatan pengumpulan dana kemanusiaan atau bencana alam yang diselenggarakan tersebut harus terlebih dahulu memperoleh izin dari lembaga yang berwenang; dan b. hasil dari kegiatan penggalangan dana kemanusiaan atau bencana alam yang dilakukan oleh lembaga penyiaran wajib dipertanggungjawabkan kepada publik secara transparan.

BAB XXIII PELIPUTAN BENCANA ALAM DAN MUSIBAH

Pasal 55 Program siaran peliputan bencana alam atau musibah wajib memperimbangkan proses pemulihan korban, keluarga danatau masyarakat yang terkena bencana alam. Pasal 56 Program siaran peliputan bencana alam atau musibah dilarang: a. menambah penderitaan atau trauma korban, keluarga dan masyarakat yang terkena bencana alam dengan cara memaksa, menekan, menginimidasi untuk diwawancarai danatau diambil gambarnya; b. menampilkan saat-saat menjelang kemaian;

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

5 74 74

Tinjauan Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Lembaga Penyiaran Berlangganan Melalui Kriminalisasi Di Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

0 40 133

Kebebasan informasi menurut undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbuakaan informasi publik dalam perspektif hukum islam

1 4 104

Pengaturan Usia Perkawinan Dalam Undang undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Perspektif Politik Hukum Islam

0 6 177

PERAN DEWAN PENGAWAS LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI DAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DALAM MENJAGA NETRALITAS ISI PROGRAM SIARAN TVRI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN.

0 0 1

ASPEK HUKUM TAYANGAN PROGRAM REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV YANG MEMPENGARUHI ANAK BERPERILAKU NEGATIF BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN.

0 0 2

IMPLEMENTASI KEWENANGAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN | KARATE | Legal Opinion 6671 22196 1 PB

0 0 18

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

0 0 20

BAB II PENGATURAN TENTANG PENYIARAN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG – UNDANG PENYIARAN NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN A. Peraturan Perundang-Undangan tentang Perizinan Bagi Lembaga Penyiaran - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lok

0 0 7

BAB IV ANALISIS PENGATURAN USIA PERKAWINAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN PERSPEKTIF POLITIK HUKUM ISLAM - Pengaturan Usia Perkawinan Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Perspektif Politik Hukum Islam. - Ra

0 0 37