99
berpendapat, perbuatan tersebut harus dilarang atau menjadi haram atas dasar sadd al-
Dzari’ah; dan ada juga yang berpendapat sebaliknya. Terlepas dari kategori mana dzari’ah yang harus dilarangdiharamkan, yang
jelas dapat dipahami ialah dalil Sadd al- Dzari’ah secara berhubungan dengan
memelihara kemaslahatan dan sekaligus menghindari mafsadah.
B. Perspektif Undang-Undang Penyiaran
Lahirnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran merupakan dasar utama bagi pembentukan Komisi Penyiaran Indonesia KPI.
Semangatnya adalah pengelolaan sistem penyiaran yang merupakan ranah publik harus dikelola oleh sebuah badan independen. Dengan independensinya ini
diharapkan semangat dari Undang-undang 32 Tahun 2002 ini berbeda dengan undang-undang penyiaran sebelumnya, yaitu Undang-undang No. 24 Tahun 1997
pasal 7 yang berbunyi Penyiaran dikuasai oleh negara yang pembinaan dan pengendaliannya dilakukan oleh pemerintah, menunjukkan bahwa penyiaran pada
masa itu merupakan bagian dari instrumen kekuasaan yang digunakan untuk semata- mata bagi kepentingan pemerintah.
Dalam Undang-undang Penyiaran, sudah diatur mengenai pedoman perilaku penyiaran yang terdapat dalam pasal 48 ayat 4 yaitu :
Pedoman perilaku penyiaran menentukan standar isi siaran yang sekurang-kurangnya berkaitan dengan :
a. rasa hormat terhadap pendangan keagamaan; b. rasa hormat terhadap hal pribadi;
c. kesopanan dan kesusilaan;
100
d. pembatasan adegan seks, kekerasan, dan sadisme; e. perlindungan terhadap anak-anak, remaja, dan perempuan;
f. penggolongan program dilakukan menurut usia khalayak; g. penyiaran program dalam bahasa asing;
h. ketepatan dan kenetralan berita; i. siaran langsung; dan
j. siaran iklan.
21
Kemudian, dalam pasal 7 ayat 2 Undang-Undang Penyiaran juga mengatur tentang etika penyiaran yang berbunyi :
“KPI sebagai lembaga negara yang bersifat independen mengatur hal-hal mengenai penyiaran”.
Komisi Penyiaran Indonesia KPI merupakan lembaga negara yang bersifat independen. Dalam Bab II mengenai dasar dan tujuan pasal 2 dalam pedoman
perilaku penyiaran P3 KPI Nomor 02PKPI122009. Berbunyi : “Pedoman perilaku penyiaran ditetapkan oleh KPI berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, nilai-nilai agama, norma-norma yang berlaku dan diterima dalam masyarakat, kode etik, serta standar profesi dan pedoman profesi dan
pedoman profesi yang dikembangkan masyarakat penyiaran”. Kemudian, diteruskan dalam Bab III mengenai isi, pasal 5 ayat h yaitu :
“Pembatasan materi program siaran terkait kekerasan dan sadisme”. Dalam Bab XI, mengenai pembatasan materi program siaran kekerasan dan
sadisme. Pasal 14 dalam peraturan yang sama menyebutkan bahwa : “Lembaga penyiaran wajib melakukan pembatasan adegan kekerasan, sesuai
dengan penggolongan adegan siaran.”
21
Republik Indonesia, Undang-Undang. Nomor 32 Tahun 2002, Tentang Penyiaran.
101
Berikut ini adalah peraturan KPI yang juga mengatur mengenai etika penyiaran tayangan berita kriminal.
BAB XI PEMBATASAN DAN PELARANGAN KEKERASAN DAN SADISME