Ciri-ciri seorang ODHA positif Resiko yang diterima ODHA

1. Ciri-ciri seorang ODHA positif

 Tidak ada tanda-tanda khusus pada orang yang tertular HIV.  Penampilan fisik seseorang bukan jaminan bebas dari HIV, jika perilakunya beresiko.  Semua orang bisa kena HIV dan AIDS tanpa membeda- bedakan jenis kelamin, usia, suku agama, ras, pendidikan, pekerjaan, dll.  Sebelum HIV berubah menjadi AIDS umumnya dalam waktu 5-10 tahun, orang yang tertular HIV tampak sehat dan merasa sehat seperti orang lain yang tidak tertular HIV.  Meskipun tampak sehat dan merasa sehat, orang yang tertular HIV dapat menularkan HIV kepada orang lain. Jelaslah bahwa seseorang yang positif tertular HIV ODHA tidak mempunyai perbedaan kondisi fisik pada orang normal umumnya. Namun, disini akan baru terlihat dampaknya secara jelas setelah 5-10 tahun masa inkubasi virus tersebut dalam diri ODHA. Hal tersebut adalah kondisi fisik yang mudah lelah dan rentan terhadap berbagai macam penyakit.

2. Resiko yang diterima ODHA

Resiko fisik yang menjadi konsekuensi seorang ODHA adalah masalah pada kondisi kesehatan mereka, dalam hal ini dijelaskan melalui tahapan Fase-fase HIV menjadi AIDS yang memerlukan waktu 5 sampai dengan 10 tahun dengan perkembangan yang tidak bisa dilihat oleh mata, namun hal ini sangat berpengaruh kepada kondisi fisik ODHA yang didalam tubuhnya sudah terdapat virus tersebut. Berikut adalah proses HIV menjadi AIDS dalam tubuh ODHA.  Fase pertama Pada fase ini adalah periode jendela, yakni HIV masuk kedalam tubuh manusia, tidak ada tanda-tanda khusus, orang yang tertular HIV akan tetap sehat dan merasa sehat seperti orang lain yang tidak tertular HIV. Perode jendela ini adalah masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh manusia sampai terbentuknya antibodi penangkal penyakit terhadap HIV dalam darah. Periode ini biasanya antara 8-12 minggu. Meskipun tanpa gejala namun sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain.  Fase kedua Ini adalah fase HIV positif tanpa gejala, umumnya selama 3-10 tahun, tergantung stamina tubuh, dalam fase ini HIV tengah berkembang biak dalam tubuh namun tidak ada tanda-tanda khusus, bila dilakukan tes darah untuk HIV antibodi sudah terdeteksi karena telah terbentuk antibodi terhadap HIV dalam darah atau disebut HIV positif.  Fase ketiga Fase ini dikatakan sebagai fase gejala yang diikuti dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh, dan muncul gejala-gejala penyakit akibat infeksi HIV. Contohnya : pembengkakan kelenjar getah bening pada seluruh tubuh, flu dan diare secara terus menerus, dll.  Fase keempat Fase keempat ini sudah dikatakan dengan AIDS karena kondisi tubuh sudah sangat lemah dan mulai gejala-gejala oportunistik infeksi yang muncul karena sistem kekebalan tubuh lemah. Contonhnya ialah; infeksi paru TBC, infeksi jamur pada mulut sariawan yang parah, kanker kulit sarkoma kaposi, dll 14 . Jika dilihat dari penjabaran di atas seorang ODHA baru nampak jelas mengidap HIVAIDS adalah pada fase keempat yakni dimana fase tersebut sudah mulai melemahkan kondisi ODHA, dan disinilah ODHA sudah mulai mendapat perawatan khusus secara medis. Resiko lain yang umumnya diterima oleh ODHA adalah perlakuan yang tidak sewajarnya yang diberikan oleh masyarakat luas seperti diskriminasi dan stigmatisasi. Bahkan media pun kerap kali turut memarjinalkan posisi seorang ODHA yang sedang 14 Ibid. hl. 23 diberitakan dengan tidak ada rasa empati dan dukungan kepada ODHA, antara lain : a. Diskriminasi Memperlakukan orang secara berbeda-beda dan tanpa alasan yang tidak relevan, misalnya diskriminasi terhadap ras, gender, agama dan politik. Dalam kasus pemberitaan ODHA, media sering melakukan pembedaan atas seseorang menurut kehendaknya sendiri. Misalnya orang jahat ODHA versus orang baik-baik, orang bermoral versus orang tidak bermoral, perempuan pekerja seks versus perempuan baik. b. Kekerasan Pada kasus pemberitaan terhadap seorang pekerja seks yang kebetulan seorang ODHA misalnya, media melakukan kekerasan karena telah mengekspose pekerja seks tersebut tanpa meminta izin sehingga membuat orang tersebut menjadi di kucilkan oleh masyarakat lingkungannya setelah pemberitaan tersebut. c. Stigmatisasi Proses pelabelan stereotip yang dilakukan kepada orang lain ini sering dilakukan oleh media ketika memberitakan tentang pekerja seks dan HIVAIDS misalnya pekerja seks adalah seorang yang tidak baik karena menyebarkan penyakit HIVAIDS, untuk itu meraka harus dijauhi. d. Sensasional Dalam pemberitaan kasus HIVAIDS, seringkali judul berita menampilkan sesuatu yang bombastis, dan cenderung dibesar- besarkan tidak sesuai dengan realitas sebenarnya. e. Eksploitasi Ketika media menggunakan judul untuk kepentingan publisitas, proses yang dilakukan media selanjutnya adalah melakukan eksploitasi yang mereka jual Julianto, 1996; Siahaan, 1997; Stanley, 2002 15 . Dalam kehidupan ODHA banyak resiko yang umumnya diderita oleh ODHA selain kebutuhan untuk mengobati kondisi fisiknya adalah kondisi mental serta psikologis yang diterima oleh ODHA, hal tersebut antara lain diskriminasi, ekspolitasi, serta pelabelan yang membuat ODHA tidak leluasa dalam menjalani kehidupan sosialnya.

C. Pengertian Penguatan Diri Self-Reinforcement