Dukungan positif dari Ohida sebagai Caseworker akan dapat membantu berkembangnya kemampuan menentukan
pilihan yang akan di alami oleh ODHA. Hal ini sejalan dengan prinsip dari Art Therapy sebagai prosedur desain untuk
menguhubungkan individu dengan kondisi lingkungannya, sehingga individu ODHA tersebut menjadi mandiri atas dasar
pilihan alternatif pemecahan masalah yang mereka pilih.
d. Tahap Terminasi
Di sini dari hasil temuan yang didapati oleh peneliti terkait proses terminasi pada program terapi menari ini meliputi
beberapa aspek terkait pengembalian kepercayaan diri ODHA di YPI dalam hal psikologis, dan sosial. Hal ini dibenarkan
oleh infoman YL yang menyatakan bahwa; “untuk program terapinya kan memang lebih kearah
selain penguatan diri dalam aspek sosial dan psikologis ODHA, namun hal tersebut berjalan lancar, hanya psikologis
dan sosial yang terbangun,.”
61
Tahap terminasi ini adalah proses pemutusan relasi yang dilakukan oleh ohida kepada ODHA atas dasar
tercapainya kebutuhan ataupun tecapainya tujuan yang diharapkan oleh kedua belah pihak. hal ini terbukti dengan
adanya beberapa ODHA yang bekerja sebagai konselor adiksi di beberapa puskesmas di Jakarta, evaluator di sebuah LSM
61
Wawancara dengan Informan YL pada tanggal 13 Juli 2011
ataupun dikembalikan ke keluarganya rujukan sebagai bentuk disengagement antara Ohida dan ODHA.
Dalam hal ini peneliti mendapati bahwa informan YL dikembalikan lagi ke keluarganya dan informan P didaulat
menjadi instruktur dance untuk memimpin rekan-rekannya dalam mengkampanyekan HIVAIDS. Seperti dalam petikan
wawancara dengan informan P berikut ini: “setelah mengikuti terapi menari, saya terkadang share
dengan instrukutur mengenai materi menari, dan senam pernafasan untuk merileks-kan kondisi fisik kita, oh iya mas,
belum lama ini juga saya diberikan kesempatan untuk memimpin
temen-temen ODHA
yang lain
untuk mengkampanyekan penanggulangan HIVAIDS melalui tari-
tarian. Alhamdulillah dari sini saya dapat menafkahi 1 anak saya dan saya pun telah mempunyai kekasih untuk pendamping
hidup saya nantinya, insyaallah.”
62
Hal ini juga diungkapkan oleh informan YL, “aku dikembalikan ke keluarga karena setelah
mengikuti banyak kegiatan kampanye, relasiku terbangun dan akhirnya belum lama ini menikah dengan ODHA dari LSM
lain, ya jikalau aku masih menutup diri mungkin hingga saat ini aku belum menikah dan bingung giamana menghidupi
anakku, sekarang aku diminta jaga anak-anak, suamiku yang bekerja.”
63
Pada tahap terminasi ini hasil yang didapati oleh informan YL dan P sesuai dengan yang diharapkan, mereka
dapat kembali beraktifitas tanpa ada ketergantungan kepada ohida. YL di kembalikan kepada keluarganya, dan P menjadi
62
Wawancara dengan Informan P pada tanggal 13 Juli 2011
63
Wawancara dengan Informan YL pada tanggal 13 Juli 2011
salah seorang trainer Dance for life yang bekerjasama dengan LSM internasional untuk memerangi HIVAIDS.
Penguatan diri melalui kegiatan menyenangkan yang dilakukan dalam terapi menari ini berhasil karena kedua klien
mendapatkan kepercayaan diri dan sesuai dengan yang diharapkan, dimana P dan YL terbukti mampu memperbaiki
kondisi sosial nya dengan mampu menjalin relasi dengan lawan jenis. Khususnya P ia meneruskan menjadi seorang trainer di
Yayasan Pelita Ilmu YPI yang bekerjasama dengan LSM asing.
C. Manfaat yang Didapat Dari Pemberian Terapi
Adapun hasil yang didapati dari pemberian terapi mnyulam dan menari yang dilakukan oleh Yayasan Pelita Ilmu kepada ODHA
meliputi aspek sosial, psikologis dan ekonomi yang dapat memperbaiki kondisi ODHA sehingga lebih baik dari sebelumnya.
1. Dukungan Sosial Dalam memulihkan kondisi sosial ODHA YPI memberikan
beberapa kegiatan yakni konseling dukungan secara rutin pada setiap pertemuan, adapun pengurus juga melibatkan ODHA
sebagai narasumber ataupun pembicara pada acara-acara yang berkaitan dengan HIVAIDS. Adapun dampak yang terlihat dari
bentuk dukungan sosial antara lain: