Kapan masmba menikah? Dan
masmba terinfeksi HIVAIDS ini,
apakah ada
perubahan?perubahan seperti
apa? maupun keluarga suami gw, walaupun suami gw udah
kerja waktu itu.
4.
Bagaimana keadaan sosial dan psikologis masmba sebelum
dan setelah masmba terinfeksi HIVAIDS?
Kondisi psikologis gw gak terlalu cemas, justru gw cemasnya karena ga punya TB bukan HIV, jujur aja
kalau masalah HIVAIDS gw gak ngerti apa-apa, nah kalau TB, itu ge takut kenapa-kenapa paru-paru gw.
Sosialnya juga gw pas sakit gak bisa keman-mana drop mpe badan gw kurus karena TB juga yang gw
punya, pokoknya dari sosialisasi keluar gak bisa keman-mana gw, hanya di tempat tidur doang.
5.
Bagaimana respon keluarga dan
masyarakat saat
mengetahui kondisi masmba yang
terinfeksi HIVAIDS?apakah
masmba sudah berani open status di
lingkungan? dilingkungan rumah gw gak open status karena kan
gak enak sama keluarga, kalau dikeluarga responnya itu juga tanggap, karena sebelumnya ada 4 orang
sepupu gw terkena HIVAIDS juga, jadi mungkin keluarga
lebih punya
persiapan dan
dari penanganannya bisa saling share juga.
6. Kapan masmba menikah? Dan
berapa jumlah anak masmba, apakah
anak masmba
terinfeksi? Gw nikah kan tahun 1996, anak gw sekarang ada 2
alhamdulillah dua-duanya itu negatif.
7.
Untuk penanganan kesehatan masmba ini, mbamas itu
dapat informasi tentang YPI dari mana?
Dari YPI itu karena dulu mba Sundari dan YL itu ngunjungin gw di RSCM kasih dukungan buat gw,
ditanya CD4 gw berapa, padahal gw gak ngerti, sampai akhirnya gw dikasih kartu nama dan alamat
YPI juga. Kontak kami berlanjut mba sundari dan 2 orang teman ODHA dateng juga kerumah gw
jengukin dan kasih dukungan buat gw.
8.
Tahun berapa masmba mulai bergabung dengan YPI ini?
Tahun 2006 setelah sekitar 1 tahun sakit-sakitan sampe kondisi kurus bener, gw gabung ke YPI sering
ke klinik YPI supaya dapet konseling dan diskusi ARV juga.
9.
Apa alasan mbamas memilih YPI?
bagaimana kondisi
psikologis masmba
pada waktu itu?
Pada dasarnya perhatian mereka yang pertama dateng ke RSCM jenguk gw, berawal dari situ gw ngerasa
ada yah gitu orang lain yang gak kenal dateng kasih dukungan ngajak bergabung juga, disamping itu kan
gw masih gak ngerti apa itu HIV, gw cari informasi ke YPI nya jadinya.
10.
Seperti apa
tahapan penerimaan
awal yang
diberikan YPI pada waktu itu kepada
masmba? Adakah
Awalnya gw lagi di RSCM, dateng orang-orang dari YPI kasih kartu nama dan no telepon, selanjutnya saat
gw udah agak mendingan gw ke YPI, lalu mengisi
syarat-syarat khusus? identitas gitu dan dikonseling deh tuh.
11.
Setelah proses awal, adakah kegiatan ataupun acara yang
melibatkan masmba? Bentuk kegiatan
seperti apa
ya masmba?
Kegiatan Terapi Menyulam yang gw ikutin, dan gw pernah persentasi di Kolombo, Sri Lanka untuk
mendeskripsikan kegiatan terapi ini dan hasil-hasil yang duah gw bawa; waktu itu acara dari LSM-LSM
dalam dan luar negeri yang bekerja sama dalam pencegahan HIVAIDS dan ODHA, dari YPI ada gw
sama teman gw yang jadi perwakilan.
12.
Untuk program
dukungan sebaya di YPI sendiri, ada
salah satunya yaitu Terapi Menyulam, apakah masmba
mengikuti kegiatan
ini? Bagaimana proses kegiatan
tersebut? Pada terapi ini setelah gw berempat diberikan
konseling dukungan dan materi untuk lebih memotivasi gw, selanjutnya gw diajarkan untuk
membuat sulaman dari benang wool yang pertama itu membentuk pita HIV, disini prosesnya sendiri
menurut gw bener-bener membantu kemandirian.
13.
Apa alasan masmba mengikuti kegiatan Terapi Menyulam
tersebut? Gunanya selain untuk nambah kepercayaan diri,
nambah penghasilan juga kali ya, kan kebanyakan ODHAnya itu gak bekerja. Mereka takut statusnya
ketahuan jadi gak bekerja, atau ada pula yang orang tua tunggal, suaminya meninggal kaya gw.
14.
Dalam Terapi Menyulam ini, hal apa yang diberikan oleh
pendamping ohida kepada masmba?
Ya itu pelatihan keterampilan kaya membuat aksesoris, membuat kue, menari juga pernah.
15.
Bagaimana sikap para tutor ataupun
ohida dalam
meberikan dukungan kepada masmba? Adakah perlakuan
khusus? Mereka peduli banget sama kita ODHA, kalau
perlakuan khusus ya gak ada sama aja semua disini, gw juga gak berasa kaya seorang ODHA lama-lama
karena mereka juga menghargai perasaan gw.