Manfaat yang Didapat Dari Pemberian Terapi

salah seorang trainer Dance for life yang bekerjasama dengan LSM internasional untuk memerangi HIVAIDS. Penguatan diri melalui kegiatan menyenangkan yang dilakukan dalam terapi menari ini berhasil karena kedua klien mendapatkan kepercayaan diri dan sesuai dengan yang diharapkan, dimana P dan YL terbukti mampu memperbaiki kondisi sosial nya dengan mampu menjalin relasi dengan lawan jenis. Khususnya P ia meneruskan menjadi seorang trainer di Yayasan Pelita Ilmu YPI yang bekerjasama dengan LSM asing.

C. Manfaat yang Didapat Dari Pemberian Terapi

Adapun hasil yang didapati dari pemberian terapi mnyulam dan menari yang dilakukan oleh Yayasan Pelita Ilmu kepada ODHA meliputi aspek sosial, psikologis dan ekonomi yang dapat memperbaiki kondisi ODHA sehingga lebih baik dari sebelumnya. 1. Dukungan Sosial Dalam memulihkan kondisi sosial ODHA YPI memberikan beberapa kegiatan yakni konseling dukungan secara rutin pada setiap pertemuan, adapun pengurus juga melibatkan ODHA sebagai narasumber ataupun pembicara pada acara-acara yang berkaitan dengan HIVAIDS. Adapun dampak yang terlihat dari bentuk dukungan sosial antara lain: a. ODHA menjadi lebih berani dalam beraktualisasi dengan lingkungan yang baru walaupun dengan status ODHA 64 ; b. Dapat dipercaya jika diberikan tanggung jawab 65 ; c. Sikap menjadi lebih kooperatif dan terbuka dengan orang lain 66 ; d. Mudah dalam bekerjasama satu sama lain 67 ; e. Mampu membangun kembali rumah tangga baru dengan sesama ODHA 68 . 2. Dukungan Psikologis Dalam dukungan psikologis yang diberikan oleh YPI, meliputi konseling dukungan, perlindungan ataupun advokasi, bantuan nutrisi untuk anak-anak ODHA yang terinfeksi HIV, memberikan akses rujukan dan bantuan obat ARV. Pemberian keterampilan dan edukasi pada program terapi menyulam. Adapun dampak yang terlihat dari bentuk dukungan psikologis antara lain: a. ODHA menjadi lebih percaya diri; b. Lebih memiliki semangat hidup; c. Lebih tenang dan bijak dalam menjalani hidupnya; 64 Hasil observasi pada tanggal 11 Juli 2011 65 Wawancara dengan Ibu Sundari pada tanggal 5 Juli 2011 66 Hasil observasi pada tanggal 15 Juni 2011 67 Hasil observasi pada tanggal 15 Juni 2011 68 Wawancara dengan informan YL pada tanggal 13 Juli 2011 3. Dukungan Ekonomi Dalam dukungan ekonomi YPI memberikan pinjaman bergulir berupa bantuan modal yang berjumlah 1,2 Juta kepada ODHA yang mengikuti program terapi menyulam, dalam peminjaman modal ini hanya ODHA yang dinilai aktif dan sudah lama di YPI yang diberikan pinjaman 69 . Adapun dampak dari hasil pinjaman dan pemberian program terapi menyulam dalam hal dukungan ekonomi adalah sebagai berikut: a. Dalam pengembangan modal usaha, tidak semua berhasil dalam mengembangkan usahanya, hal ini dikarenakan kemampuan manajemen yang kurang dari diri ODHA 70 ; b. Kurangnya link pemasaran, karena dalam prosesnya penjualan hanya dilakukan jikalau ada momen tertentu atau acara tertentu 71 ; c. Beberapa ODHA direkomendasikan untuk konselor adiksi dan trainer yang bekerjasama dengan puskesmas dan LSM lain 72 . 69 Wawancara dengan Ibu Sundari pada tanggal 5 Juli 2011 70 Wawancara dengan Ibu Sundari pada tanggal 5 Juli 2011 71 Wawancara dengan informan WN pada tanggal 4 Agustus 2011 72 Wawancara dengan informan WD pada tanggal 13 Juli 2011

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian yang mengacu pada beberapa pertanyaan dalam rumusan masalah di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum program terapi kreatif yang dilakukan oleh YPI cukup segnifikan dalam membangun kepercayaan diri ODHA. Terapi tersebut melakukan penguatan diri dengan penguatan non verbal melalui pendekatan kegiatan yang menyenangkan yaitu: a. Terapi menyulam Terapi ini diikuti oleh 4 ODHA, sampel pada terapi ini adalah WD dan WN, teradapat hasil yang berbeda dalam pencapaian hasil akhir, WD dinilai cukup mampu mengikuti kegiatan tersebut, terbukti dengan dipercayannya WD menjadi pembicara pada pertemuan ODHA se-asia pasifik di Sri Lanka, sedangkan WN yang mempunyai masalah dengan sosialisasi kelompok terapi lebih diarahkan ke dalam kegiatan yang bersifat massiv dan tebuka.