1. Scoring Penilaian
a. Umur
Masa hidup responden dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur pada waktu ulang tahun yang terakhir. Dalam penelitian ini
dilihat dari rata-rata umur responden. b.
Jenis kelamin Perbedaan seks yang di dapat sejak lahir yang dibedakan antara
laki-laki dan perempuan. Dalam penelitian ini jenis kelamin dikategorikan menjadi 2 dua yaitu perempuan dengan nilai 0 nol dan
laki-laki dengan nilai 1 satu. c.
Pendidikan Pendidikan di ukur berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang
telah dicapai responden, dalam penelitian ini pendidikan dikategorikan menjadi dua yaitu rendah dan tinggi. Penilaian rendah dilakukan dengan
memberikan nilai 0 nol jika ≤ SMP, dan penilaian tinggi dilakukan
dengan memberikan nilai 1 satu ≥ SMA.
d. Pekerjaan
Pekerjaan di ukur berdasarkan pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak responden atau pekerjaan yang memberikan penghasilan
terbesar. Dalam penelitian ini pekerjaan dikategorikan menjadi dua yaitu tidak bekerja dan bekerja. Penilaian tidak bekerja dilakukan
dengan memberikan nilai 0 nol dan bekerja diberikan nilai 1 satu.
e. Obesitas
Obesitas di ukur berdasarkan hasil pengukuran IMT, obestitas dikategorikan menjadi dua yaitu obesitas dan normal. Penilaian obesitas
dilakukan dengan memberikan nilai 0 nol untuk IMT ≥ 25, dan
penilaian normal dilakukan dengan memberikan nilai 1 satu untuk IMT 25.
f. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah semua gerakan tubuh yang membakar kalori, misalnya menyapu, mengepel, mencuci baju, menimba air, bercocok
tanam dll. Aktivitas fisik dikategorikan menjadi dua yaitu aktivitas kurang dan aktivitas cukup. Penilaian aktivitas kurang dilakukan
dengan memberikan nilai 0 nol jika 150 menit selama lima hari dalam seminggu dan penilaian aktivitas cukup dilakukan dengan
memberikan nilai 1 satu jika ≥ 150 menit selama lima hari dalam
seminggu. g.
Hipertensi Hipertensi di ukur berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Penilaian hipertensi dilakukan dengan memberikan nilai 0 nol jika
tekanan darah ≥ 14090 mmHg, dan penilaian tidak hipertensi dilakukan
dengan memberikan nilai 1 satu jika tekanan darah 14090 mmHg.
h. Konsumsi lemak
Konsumsi makanan berlemak, yaitu makanan yang lebih dominan kandungan lemak seperti sop buntut, sate, pizaa, burger, makanan
gorengan dll. Penilaian dilakukan dengan memberikan kategori sering dengan nilai 0 nol jika mengkonsumsi 1 kali atau 1 kali per hari,
kategori jarang dengan nilai 1 satu jika mengkonsumsi 3-6 kali, 1-2 kali per minggu dan 3 kali per bulan dan kategori tidak pernah dengan
nilai 2 dua jika tidak pernah mengkonsumsi makanan berlemak. i.
Merokok Merokok adalah kebiasaan merokok sekarang meliputi jumlah
batang rokok yang biasa dihisap setiap hari sesuai jenis. Merokok dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu perokok berat, sedang dan
ringan. Penilaian perokok berat dilakukan dengan memberikan nilai 0 nol jika merokok 20 batang per hari, penilaian perokok sedang
dilakukan dengan memberikan nilai 1 satu jika merokok 20-10 batang per hari, penilaian perokok ringan dilakukan dengan memberikan nilai 2
dua jika merokok 10 batang per hari, dan penilaian tidak pernah merokok dengan memberikan nilai 3 tiga.
j. Konsumsi alkohol
Konsusmi alkohol adalah konsumsi minuman yang mengandung alkohol antara lain adalah bir, wine, anggur sprit, fermentasi sari buah
atau minuman setempat seperti tuak, poteng cap tikus, topi miring.
Konsumsi alkohol dikategorikan menjadi dua kategori yaitu kategori konsumsi dan tidak konsumsi alkohol. Penilaian konsumsi alkohol
dengan memberikan nilai 0 nol jika konsumsi alkohol dalam 1 bulan terakhir dan memberikan nilai 1 satu jika tidak konsumsi alkohol
dalam 1 bulan terakhir dan tidak pernah konsumsi alkohol. k.
Konsumsi kafein Konsumsi kafein adalah konsumsi minuman yang mengandung
kafein seperti kopi, coca cola, keratingdaeng. Konsumsi kafein dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu kategori sering, jarang dan
tidak pernah. Penilaian sering dilakukan dengan memberikan nilai 0 nol jika mengkonsumsi 1 kali atau 1 kali per hari, jarang dengan
nilai 1 satu jika mengkonsumsi 3-6 kali, 1-2 kali per minggu dan 3 kali per bulan dan tidak pernah dengan nilai 2 dua jika tidak pernah
mengkonsumsi minuman berkafein. l.
Kurang konsumsi buah dan sayur Konsumsi buah dan sayur dilihat dari frekuensi rata-rata dan porsi
asupan buah dan sayur responden dalam sehari selama seminggu. Konsumsi buah dan sayur dikategorikan menjadi dua kategori yaitu
kurang dan cukup. Penilaian konsumsi kurang dilakukan dengan memberikan nilai 0 nol jika konsumsi buah dan sayur 5 porsi sehari
selama seminggu, dan penilaian konsumsi cukup dilakukan dengan
memberikan 1 satu jika konsumsi buah dan sayur sayur ≥ 5 porsi
sehari selama minggu.
E. Pengumpulan Data Biomedis dan Tekanan Darah