Analisis Hubungan Konsumsi Buah dan Sayur dengan Penyakit DM

kopi, jenis kopi, lamanya minum kopi yang tinggi merupakan faktor protektif terhadap DM tipe 2. 33 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ärnlöv7 tahun 2004 dalam Tjekyan 2007 tentang konsumsi kopi pada orang sehat yang tidak menderita diabetes ternyata memperlihatkan hasil yang sebaliknya. Ärnlöv7 menemukan bahwa konsumsi kopi dan teh dapat meningkatkan sensitivitas kepekaan terhadap insulin. 33 Sebagai usaha untuk mengurangi konsumsi kafein pada penduduk di daerah perkotaan dapat dilakukan dengan mempromosikan kesehatan mengenai bahaya dan dampak dari konsumsi kafein yang berlebih.

12. Analisis Hubungan Konsumsi Buah dan Sayur dengan Penyakit DM

Menurut Almatsier 2006 asupan serat yang dianjurkan untuk penderita diabetes melitus adalah 25 ghari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat di dalam sayur dan buah. Serat larut air yaitu pektin, gum, dan mukilase yang banyak terdapat dalam havermout, kacang- kacangan, sayur dan buah-buahan. Serat larut air dapat mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan absorbsi lemak dan kolesterol darah. 26 Menurut Ali Khomsan, cara menakar 20-30 gram serat adalah jika seseorang makan sayur dan buah lima porsi sayur 3 porsi dan buah 2 porsi, atau sebaliknya, kemudian makan nasi cukup tiga kali sehari, makan kacang-kacangan, tahu, tempe, maka itu bisa mencukupi kebutuhan serat. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan serat tidak hanya tercukupi dengan mengkonsumsi buah dan sayur saja tetapi juga harus dikombinasikan dengan makanan yang lain. Serat yang terbaik adalah serat yang terdapat dalam agar-agar karena dalam 100 gram agar-agar terdapat 81,29 serat atau 81,29 gram serat di dalamnya. 52 Berdasarkan hasil analisis penelitian diketahui diabetes melitus pada penduduk yang sering kurang konsumsi buah dan sayur yang menderita diabetes melitus sebesar 4,5 sedangkan pada penduduk yang cukup konsumsi buah dan sayur sebesar 6. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai probabilitasnya sebesar 0,116 artin ya pada α 5 tidak ada hubungan siginifikan antara konsumsi buah dan sayur dengan penyakit diabetes melitus. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahajeng 2004 bahwa mengkonsumsi serat ≥ 25 gr per hari mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian DM tipe 2 dan dapat mencegah kejadian DM tipe 2 sebesar 0,29- 0,42 kali. 25 Adapun Tidak ada hubungan antara variabel konsumsi buah dan sayur dengan kejadian diabetes melitus dimungkinkan karena pada instrumen kartu peraga yang digunakan adalah kombinasi dari jenis buah dan sayur yang tergolong serat larut air dan tidak larut air, padahal menurut Almatsier 2006 anjuran serat bagi penderita diabetes adalah serat larut air. Dimungkinkan pada penelitian ini terjadi bias penelitian dimana pertanyaan pada kuesioner konsumsi buah dan sayur adalah recall mengingat kembali konsumsi buah dan sayur yang dikonsumsi selama satu minggu beserta ukuran porsi perhari, bisa saja pada penelitian ini responden menjawab dengan mengira-ngira sehingga hasil yang di dapatkan tidak valid dan diperlukan kesabaran bagi peneliti dalam menunggu setiap kali jawaban dari responden, dengan sampel yang besar pada penelitian ini memiliki bias yang sangat besar pula. 26 Sebenarnya kebutuhan serat individu tidak dapat tercukupi dengan mengkonsumsi buah dan sayur saja seperti yang dikatakan oleh Khomsan yang dikutip dari majalah Ummi Online Edisi 6 tahun 2010 bahwa konsumsi buah dan sayur 5 porsi dan kemudian makan nasi cukup tiga kali sehari, makan kacang-kacangan, tahu, tempe, maka itu bisa mencukupi kebutuhan serat. 52 Walaupun secara statistik konsumsi buah dan sayur tidak berhubungan dengan penyakit diabetes melitus, tetapi setelah dilakukan analisis konsumsi buah dan sayur terhadap obesitas keduanya memiliki hubungan yang signifikan. Menurut Almatsier 2006 bahwa buah dan sayur banyak mengandung serat yang berguna untuk menurunkan absorbsi lemak dan kolesterol darah. Pada umumnya, makanana serat tinggi mengandung energi rendah, dengan demikan dapat membantu menurunkan berat badan. Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. 26

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Diketahui terdapat 792 orang 4,5 yang mengalami diabetes melitus dan 16.849 orang 95,5 yang tidak mengalami diabetes melitus pada penduduk daerah perkotaan di Indonesia tahun 2007. 2. Diketahui ada hubungan yang bermakna antara umur dengan penyakit diabetes melitus pada penduduk daerah perkotaan di Indonesia tahun 2007. 3. Diketahui ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan penyakit diabetes melitus pada penduduk daerah perkotaan di Indonesia tahun 2007. 4. Diketahui tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan penyakit diabetes melitus pada penduduk daerah perkotaan di Indonesia tahun 2007. 5. Diketahui ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan penyakit diabetes melitus pada penduduk daerah perkotaan di Indonesia tahun 2007. 6. Diketahui ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan penyakit diabetes melitus pada penduduk daerah perkotaan di Indonesia tahun 2007. 7. Diketahui tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan penyakit diabetes melitus pada penduduk daerah perkotaan di Indonesia tahun 2007.