memberikan 1 satu jika konsumsi buah dan sayur sayur ≥ 5 porsi
sehari selama minggu.
E. Pengumpulan Data Biomedis dan Tekanan Darah
1. Pengumpulan Data Biomedis Diabetes Melitus
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder RISKESDAS 2007. Data yang dikumpulkan adalah hasil pemeriksaan
biomedis. Pengumpulan data biomedis berupa spesimen darah dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan populasi penduduk di blok sensus
perkotaan di Indonesia. Pengambilan sampel darah dilakukan dari anggota rumah tangga yang berumur ≥ 15 tahun, kecuali wanita hamil alasan
etika. Responden terpilih memperoleh pembebanan sebanyak 75 gram glukosa oral setelah puasa 10-14 jam. Khusus untuk responden yang sudah
diketahui positif menderita diabetes melitus berdasarkan konfirmasi dokter hanya diberi pembebanan sebanyak 300 kalori alasan medis dan
etika. Pengambilan darah vena dilakukan setelah 2 jam pembebanan. Darah didiamkan selama 20-30 menit, disentrifius sesegera mungkin untuk
dijadikan serum. Serum segera diperiksa dengan menggunakan alat kimia klinis otomatis.
35
2. Pengumpulan Data Tekanan Darah Hipertensi
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder RISKESDAS 2007. Data yang dikumpulkan adalah hasil pengukuran
tekanan darah. Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden menghindari kegiatan aktivitas fisik seperti olah raga, merokok, dan
makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga duduk beristirahat setidaknya 5-15 menit sebelum pengukuran. Pengukuran
dilakukan pada responden dalam kondisi tenang tidak stress, dalam ruangan yang tenang dan dalam posisi duduk. Kemudian responden duduk
dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai dan meletakkan lengan kanan responden di atas meja
sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung responden. Lalu menyingsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden
dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran.
36
Pengukuran tekanan darah dilakukan sampai denyut tidak terdeteksi dan tekanan udara dalam mancet berkurang, angka sistolik, diastolik dan
denyut nadi akan muncul. Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya antara 2 menit dengan melepaskan mancet pada
lengan. Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapat selisih 10 mmHg, ulangi pengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan
melepaskan mancet pada lengan. Apabila responden tidak bisa duduk,
pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan catat kondisi
tersebut di lembar catatan.
36
F. Pengolahan Data