BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan pedoman untuk penelitian dan merupakan model yang menunjukan hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen, dimana masing-masing variabel tersebut sudah dapat dioperasionalkan dan diukur oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit diabetes melitus yang meliputi faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat
dimodifikasi. Faktor yang dapat dimodifikasi yaitu obesitas, aktivitas fisik, hipertensi, konsumsi lemak, diet tidak sehat merokok, konsumsi alkohol,
konsumsi kafein dan kurang konsumsi buah dan sayur, dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi yaitu usia, riwayat keluarga DM, riwayat diabetes
gestasional, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat
pada gambar 3.1 dibawah ini, namun dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang tidak diteliti oleh peneliti karena pada penelitian RISKESDAS
2007 variabel tersebut tidak tersedia. Variabel tersebut yaitu riwayat keluarga DM dan riwayat diabetes gestasional yang termasuk ke dalam faktor risiko
yang tidak dapat dimodifikasi.
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Penyakit Diabetes
Melitus
Variabel Independen Variabel Dependen
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pedidikan
4. Pekerjaan
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:
1. Obesitas
2. Aktivitas fisik
3. Hipertensi
4. Konsumsi lemak
5. Merokok
6. Konsumsi alkohol
7. Konsumsi kafein
8. Kurang konsumsi buah
dan sayur
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel
Definisi Operasional Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
1. Diabetes
Melitus DM Penyakit dengan kadar gula
darah yang melebihi normal dengan kadar glukosa
≥ 200 mgdl setelah dua jam
pembebanan.
27
Pengambilan spesimen
darah responden
Alat-alat medis untuk
pengambilan spesimen
darah 0.
Diabetes Melitus, jika ≥
200 mgdl
1. Non diabetes melitus,
jika 200 mgdl.
Ordinal
2. Umur
Masa hidup responden dalam tahun dengan pembulatan ke
bawah atau umur pada waktu ulang tahun yang terakhir.
14
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas B4K5
Umur responden dalam tahun
Ratio
3. Jenis Kelamin Perbedaan seks yang di dapat
sejak lahir yang dibedakan antara laki-laki dan
perempuan.
14
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas B4K4
0. Perempuan
1. Laki-laki.
15
Nominal
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Lanjutan No
Variabel Definisi Operasional
Cara Ukur Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
4. Pendidikan
Tingkat pendidikan tertinggi yang telah dicapai
responden.
15
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas kolom 7
0. Rendah, jika ≤ SMP
1. Tinggi, jika ≥ SMA.
20
Ordinal
5. Pekerjaan
Pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak responden
atau pekerjaan yang memberikan penghasilan
terbesar.
14
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas kolom 8
0.
Tidak bekerja
1.
Bekerja.
15
Ordinal
6. Obesitas
Berdasarkan perhitungan IMT, yaitu BB kgTB
2
m.
4
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas U1 dan U2A
0. Obesitaskegemukan,
jika IMT ≥ 25 1.
Normal, jika IMT 25.
4
Ordinal
7. Aktivitas fisik
Segala aktivitas fisik yang dilakukan terus-menerus
selama 10 menit atau lebih dalam setiap kali kegiatan
baik yang berkaitan dengan pekerjaan, waktu segang dan
perjalanan.
14
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas D22-D30
0. Kurang, jika 150 menit
selama lima hari dalam seminggu.
1. Cukup, jika ≥ 150 menit
selama lima hari dalam seminggu.
4
Ordinal
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Lanjutan
No Variabel
Definisi Operasional Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
8. Hipertensi
Hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg
atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg .
36
Pengukuran tekanan darah
Tensimeter digital
0. Ya, jika tekanan darah ≥
14090 mmHg. 1.
Tidak, jika tekanan darah 14090 mmHg.
36
Ordinal
9. Konsumsi
lemak Konsumsi makanan
berlemak, yaitu makanan yang lebih dominan
kandungan lemak seperti sop buntut, sate, pizza, burger,
makanan gorengan dll.
14
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas D35
0. Sering, jika
mengkonsumsi 1 kali atau 1 kali per hari
1. Jarang, jika
mengkonsumsi 3-6 kali, 1-2 kali per minggu dan
≤ 3 kali per bulan 2.
Tidak pernah, jika tidak pernah mengkonsumsi
makanan berlemak.
4
Ordinal
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Lanjutan
No Variabel
Definisi Operasional Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
10. Merokok
Kebiasaan merokok sekarang meliputi jumlah batang rokok
yang biasa dihisap setiap hari sesuai jenis.
14
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas D11
0. Perokok berat, jika merokok
20 batang perhari. 1.
Perokok sedang, jika merokok 10-20 batang
perhari. 2.
Perokok ringan, jika merokok 10 batang
perhari. 3.
Tidak pernah merokok. Ordinal
11. Konsumsi
alkohol Minuman yang mengandung
alkohol antara lain adalah bir, wine, anggur sprit, fermentasi
sari buah atau minuman setempat seperti tuak, poteng
cap tikus, topi miring.
14
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas D18-D19
0. Ya, jika konsumsi alkohol
dalam 1 bulan terkahir 1.
Tidak, jika tidak konsumsi alkohol dalam 1 bulan
terakhir dan tidak pernah konsumsi alkohol.
4
Ordinal
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Lanjutan No
Variabel Definisi Operasional
Cara Ukur Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
12. Konsumsi
kafein Minuman yang mengandung
kafein seperti kopi, coca cola, keratingdaeng .
14
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas D35
0. Sering, jika mengkonsumsi
1 kali atau 1 kali per hari 1.
Jarang, jika mengkonsumsi 3-6 kali, 1-2 kali per
minggu dan ≤ 3 kali per bulan
2. Tidak pernah, jika tidak
pernah mengkonsumsi minuman berkafein.
14
Ordinal
13. Kurang
konsumsi buah dan sayur
Frekuensi rata-rata dan porsi asupan buah dan sayur
responden dalam sehari selama seminggu.
14
Angket Riskesdas
2007 Kuesioner
Riskesdas D31-D34
0. Kurang, jika konsumsi
buah dan sayur 5 porsi sehari selama seminggu.
1. Cukup, jika konsumsi buah
dan sayur ≥ 5 porsi sehari
selama minggu.
14
Ordinal
C. Hipotesis