diabetes, tetapi penyakit ini mungkin muncul 10-20 tahun kemudian. Dikatakan obesitas jika seseorang kelebihan 20 dari berat badan
normal. Pada usia lebih tua 41- 64 tahun, obesitas ditemukan sebagai
faktor yang mempercepat peningkatan laju insidensi DM tipe 2.
17, 12, 25
Orang yang memiliki lemak berlebihan pada batang tubuh, terutama jika itu berada pada bagian perut, lebih mungkin terkena
diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Ini karena lemak pada organ-organ perut tampaknya lebih mudah diolah untuk memperoleh
energi. Ketika lemak diolah untuk memperoleh energi, kadar asam
lemak di dalam darah meningkat. Tingginya asam lemak di dalam darah meningkatkan resistensi terhadap insulin melalui aksinya terhadap hati
dan otot-otot tubuh.
21
b. Aktivitas fisik
Menurut Almatsier aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya,
26
dan menurut Tandra Aktivitas fisik adalah semua gerakan tubuh yang membakar kalori,
misalnya menyapu, naik turun tangga, menyetrika, berkebun, dan berolahraga tentunya. Olahraga aerobik yang mengikuti serangkaian
gerak berurutan akan menguatkan dan mengembangkan otot dan semua bagian tubuh. Termasuk didalamnya adalah jalan, berenang, bersepeda,
jogging, atau senam. Semua aktivitas dan olahraga berguna untuk
kesehatan Anda.
7
Olahraga teratur akan lebih banyak memberi keuntungan, yaitu: 1
Memperbaiki kontrol glukosa darah, pada saat berolahraga 2
Mengurangi risiko sakit jantung 3
Menurunkan berat badan.
7
Aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk mengatur berat badan dan menguatkan sistem jantung dan pembuluh darah.
Dikumpulkan data frekuensi beraktivitas fisik dalam seminggu terakhir untuk penduduk 10 tahun ke atas. Kegiatan aktivitas fisik dikategorikan
cukup apabila kegiatan dilakukan terus-menerus sekurangnya 10 menit dalam satu kegiatan tanpa henti dan secara kumulatif 150 menit selama
lima hari dalam satu minggu, dan kategori kurang apabila kegiatan dilakukan terus-menerus kurang dari 10 menit dalam satu kegiatan
tanpa henti dan secara kumulatif tidak mencapai 150 menit selama lima hari dalam satu minggu.
4
Segala aktivitas fisik yang dilakukan terus-menerus selama 10 menit atau lebih dalam setiap kali kegiatan baik yang berkaitan dengan
pekerjaan, waktu segang dan perjalanan . Kategori aktivitas fisik adalah aktivitas berat dan sedang yang dilakukan dalam 30 menit setiap hari.
Contoh aktivitas berat adalah mengangkutmemikul kayu, beras, batu, pasir, mencangkul, angkat besi. Tenis tunggal, bulutangkis tunggal, lari
cepat, maraton, mengayuh becak, mendaki gunung, bersepeda membawa beban, dll. Contoh aktivitas sedang adalah menyapu
halaman, mengepel, mencuci baju, menimba air, bercocok tanam, membersihkan, kamar mandikolom, tenis ganda, bulutangkis ganda,
senam aerobik, senam tera, renang, basket, bola voli, jogging, sepak bola, dll Depkes, 2007.
27
Beberapa penelitian dewasa ini telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki gaya hidup kurang aktif lebih mungkin terkena diabetes
dibandingkan mereka yang hidupnya aktif. Diyakini bahwa olahraga dan akitivitas fisik meningkatkan pengaruh insulin atas sel-sel.
21
Latihan jasmani pada diabetesi akan menimbulkan perubahan metabolik, yang dipengaruhi selain oleh lama, berat latihan dan tingkat
kebugaran, juga oleh kadar insulin plasma, kadar glukosa darah, kadar benda keton dan imbangan cairan tubuh. Pada diabetisi dengan gula
darah tak terkontrol, latihan jasmani akan menyebabkan terjadi peningkatan kadar glukosa darah dan benda keton yang dapat berakibat
fatal. Satu penelitian mendapati bahwa pada kadar glukosa darah sekitar 332 mgdl, bila tetap melakukan latihan jasmani, akan berbahaya bagi
yang bersangkutan. Jadi sebaliknya, bila ingin melakukan latihan jasmani, seorang diabetisi harus mempunyai kadar glukosa darah tak
lebih 250 mgdl.
28
Prinsip latihan jasmani bagi diabetisi, persis sama dengan prinsip latihan jasmani secara umum, yaitu memenuhi beberapa hal, seperti :
frekuensi, intensitas, durasi dan jenis. 1
Frekuensi : jumlah olahraga perminggu sebaiknya dilakukan dengan teratur 3-5 kali per minggu.
2 Intensitas : ringan dan sedang 60-70 Maximum Heart Rate
3 Durasi
: 30-60 menit. 4
Jenis : latihan jasmani endurans aerobik untuk meningkatkan
kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berenang dan bersepeda.
28
Aktivitas fisik mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian DM tipe 2 dan memberikan risiko kejadian DM tipe 2 sebesar
0. 89 kali.
18
Aktivitas fisik dengan indeks aktivitas 120 menit lebih per hari mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian DM tipe 2
dan ditemukan dapat mencegah DM sebesar 0,15-0,22 kali.
25
c. Hipertensi, tekanan darah diatas 14090 mmHg