Ruang Lingkup Pengelolaan Kelas Fungsi Manjemen Kelas

a. Usaha yang bersifat pencegahan.

Tindakan pencegahan adalah yang dialkuakn sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang yang mengganggu kondisi optimal berlangsungnya pembelajaran. Keberhasilan dalam tindakan pencegahan merupakan salah satu indikator keberhasilan manajemen kelas. Adapun langkah-langkah pencegahannya menurut Maman rahman yang dikutip oleh Ade Rukamana dan Asep Suryana adalah sebagai berikut: 1. Peningaktan kesadaran diri sebagai guru. Langakah peningkatan kesadaran diri sebagai guru merupakan langkah yang strategis dan mendasar, karena dengan dimilikinnya kesadaran ini akan meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar bagi guru dalam melaksanakan tugasnya. 2. Peningkatan kesadaran peserta didik. Interaksi positif antara guru dan peserta didik dalm proses pembelajaran terjadi apabila dua kesadaran kesadaran guru dan peserta didik bertemu. Kurangnya kesadaran peserta didik akan menumbuhkan sikap suka marah, mudah tersinggung yang pada gilirannya memungkinkan peserta didik melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal dalam rangka pembelajaran. 3. Sikap polos dan tulus dari guru. Sekap ini mengandung makna bahwa guru dalam segala tindaknnya tidak boleh berpura-pura bersikap dan bertindak apaadannya. Sikap dan tindak laku seperti itu sangat membantu dalam mengelola kelas. 4. Mengenal alternatif pengelolaan. Untuk mengenal dan menemukan alternatif peneglolaan, langkah ini menuntut guru: a. melakukan tindakan identifikasi berbagai penyimpangan yang sifatnya individual maupun kelompok, b. mengenal berbagai pendekatan dalam manajemen kelas, c. mempelajari pengalamn guru-guru lainnya yang gagal atau berhasil sehingga dirinya memliki alternatif yang bervariasi. 5. Menciptakan kontrak sosial. Penciptaan kontrak sosial pada dasarnya berkaitan dengan standar tingkah laku yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang fasilitas beserta keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan peserta didik.

b. Usaha yang bersifat penyembuhan kuratif.

Kegiatan yang bersifat penyembuhan mengikuti langkah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi masalah. Pada langkah ini, gurumengenal atau mengetahui masalah- masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam kelas. Berdasar masalah tersebut guru mengidentifikasi jenis penyimpangan sekaligus mengetahui latar belakang yang membuat peserta didik melakukan penyimpangan tersebut. 2. Menganalisis masalah. Pada langkah ini, guru menganalisis penyimpangan peserta didik dan menyimpulkan latar belakang dan sumber-sumber dari penyimpangan itu. Selanjutnya menentukan alternatif- alternatif penanggulangannya. 3. Menilai alternatif-alternatif pemecahan. Pada langkah ini guru menilai dan memilih alternatif pemecahan masalah yang dianggap tepat dalam menaggulangi masalah. 4. Mendapatkan balikan. Pada langkah ini guru melaksanakan monitoring, dengan maksud menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan yang direncanakan. 32

2. Pengelolaan fisik , lingkungan fisik tempat belajar mempunyai

pengaruh penting terhadap hasil belajar. Lingkungan fisik yang menyenangkan dan memiliki syarat dapat mendukung meningkatnya intensitas proses belajar peserta didik dan mempunyai pengaruh positif terhadap tujuan pengajaran. 33 Lingkungan fisik yang dimaksud yaitu, Kondisi fisik lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengeruh penting terhadap hasil pembelajaran, lingkungan fisik yang dimaksud meliputi:

a. Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.

ruang tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan dan saling mengganggu antara siswa yang satu dengan lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar. Besarnya ruangan kelas tergantung pada jenis kegiatan dan jumlah siswa yang melakukan kegiatan. 32 Ade Rukmana dan Asep Suryana, Pengelolaan Kelas…,h. 58 33 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995, h. 120

b. Pengaturan tempat duduk.

Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa.

c. Ventilasi dan pengaturan cahaya.

Suhu, ventilasi dan penerangan adalah asset penting untuk terciptannya suasana belajar yang nyaman.

d. Pengaturan penyimpanan barang-barang.

Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan bagi kepentingan belajar. 34 Untuk menciptakan manajemen kelas yang kondusif salah satu yang harus diperhatikan adalah lingkungan fisik yang memenuhi syarat seperti kondisi kelas. Seperti yang dikatakan Abdul Majid dalam bukunya Perencanaan Pembelajaran, ukuran ruang kelas 8 m X 7 m. Dapat memberikan kebebasan gerak, komunikasi, pandangan dan pendengaran., Cukup cahaya dan sirkulasi udara, pengaturan perabot agar memungkinkan guru dan siswa dapat bergerak leluasa. 35

5. Fungsi Manjemen Kelas

Fungsi manajemen kelas merupakan fungsi-fungsi manajemen yang diaplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan pembelajaran yang hendak dicapainya. Kegiatan tersebut meliputi: a. Merencanakan, adalah membuat suatu target-arget yang akan dicapai atau diraih di masa depan. Merencanakan pada dasarnya membuat keputusan mengenai arah yang akan dituju, tindakan 34 Ade Rukmana dan Asep Suryana, Pengelolaan Kelas…,h. 44-45 35 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengambangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 169 yang akan diambil, sumberdaya yang akan diolah dan teknik metode yang dipilih untk digunakan. b. Mengorganisasikan, adalah proses mengatur, mengalokasikan dan mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. c. Memipin, institusi pendidikan lebih menekankan pada aupaya mengarahkan dan memotivasipara personil agar dapat melaksanakan tugas pokok fungsinya dengan baik. Memimpin menurut Stoner adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi. d. Mengendalikan, institusi pendidikan adalah membuat institusi berjalan sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan dan sampai kepada tujuan secara efektif dan efisien. 36

6. Kegiatan Manajemen Kelas

Kegiatan manajemen kelas meliputi dua kegiatan yang secara garis besar terdiri dari: a. Pengaturan orang siswa, adalah bagaimana mengatur dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya. Siswa diberikan kesempatan untuk memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya. b. Pengaturan fasilitas, adalah kegiatan yang harus dilakukan siswa, sehingga seluruh siswa dapat terfasilitasi dalam aktivitasnya di dalam kelas. Pengaturan fisik kelas diarahkan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa sehingga siswa merasa senang, nyaman, aman, dan belajar dengan baik. 36 Ade Rukmana dan Asep Suryana, Pengelolaan Kelas…, 54-55 Pengaturan siswa dan fasilitas kelas dapat dilihat dalam bagan seperti dibawah ini: Kegiatan Pengelolaan Kelas Mengatur Orang Kondisi Emosional Mengatur fasilitas belajar mengajar Kondisi fisik - Tingkah laku - Ventilasi - Kedisiplinan - Pencahayaan - MinatPerhatian - Kenyamanan - Gairah Belajar - Letak duduk - Dinamika kelompok - Penempatan siswa 37 Kegiatan manajemen kelas secara garis besar terdiri dari pengaturan orang siswa, dan pengaturan fasilitas belajar mengajar terdiri dari ventilasi, pencahayaan, kenyamanan, letak duduk dan penempatan siswa. Penataan ruang kelas sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran, salah satunya letak duduk atau penataan bangku dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Menurut Anita Lie dalam bukunya Cooperative Learning, mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas, ada beberapa model penataan bangku yang biasa dipakai dalam pembelajaran. Beberapa model penataan bangku yang bisa dipakai dalam proses pembelajaraan yaitu: 1. Meja tapal kuda: siswa berkelompok diujung meja. 2. Meja panjang: siswa berkelompok diujung meja. 3. Penataan tapal kuda: siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan. 37 Ade Rukmana dan Asep Suryana, Pengelolaan Kelas…, h 33.