Ibu ini berperan sebagai pengembang kepemimpinan dalam Posyandu, pemberi informasi dan pengorganisir. Fungsi informasi dilakukan dalam bentuk-
bentuk memperkenalkan Posyandu kepada Ibu-Ibu balita dengan melalui PKK. Fungsi pengorganisir yaitu mengadakan pertemuan antara PKK dengan Posyandu dan
membina hubungan kerja sama yang baik.
3. HILM
Sebagai pemuka masyarakat. Bapak ini berkeluarga pada usia 25 tahun,
sedang istrinya berusia 24 tahun. Umur bapak ini sekarang 36 tahun sedang istrinya 35 tahun. Pendidikannya tamatan S2 Megister Manajement. Istrinya tamatan S1
Ekonomi Pembangunan. Selain sebagai salah seorang Dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Lhokseumawe. ia juga sebagai cendikiawan dan pemuka masyarakat.
Disamping tugasnya sebagai Dosen ia juga sebagai seorang wirausaha yang dilakukan sebagai layaknya dilakukan oleh penduduk Kecamatan Banda Sakti
lainnya. Karena beliau sering mengikuti dan senang dengan media massa, maka media
massa di Kecamatan Banda Sakti ini memainkan peranan yang penting dalam penyebaran ide-ide Posyandu. Saluran komunikasi yang sangat berperan adalah
saluran interpersonal, terutama saluran antar tetangga. Pengetahuan tentang Posyandu dikenalnya sejak dua tahun yang lalu melalui
radio dan televisi dan majalah yang membahas tentang kesehatan. Posyandu di
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe sendiri sudah berjalan sejak tahun 1982. Jadi dapat dikatakan bahwa adopsi dan inovasi tentang Posyandu diterimanya melalui
radio dan televisi. Dengan demikian maka program dan kesehatan pesan-pesan seperti keluarga berencana, kesehatan Ibu dan anak KIA, gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare diketahui melalui media radio dan televisi. Keputusan untuk melaksanakan Posyandu ia melakukan bersama-sama Kepal Lingkungan pada waktu
membicarakan rencana berdirinya Posyandu Desanya di Kecamatan Banda Sakti. Menurut ide Posyandu didirikan di lingkungan adalah untuk memungkinkan
memberikan pertolongan kesehatan bagi Ibu-Ibu balita. Sebagai Cendikiawan atau pemuka masyarakat ia diberikan tugas-tugasnya
pada seksi-seksi pendidikan pada LPM itu. Seksi PKK dan KB terlibat dalam kegiat- an Posyandu. Di samping itu sebagai Dosen, melelui Mahasiswa menyampaikan
pesan-pesan kesehatan untuk orang tuanya atau berkunjung ke rumah masyarakat untuk memberi motivasi.
Ia bekerja sama dengan kepala komplek perumahannya untuk memilih kader, juga memberi motivasi kepada Ibu-Ibu balita untuk ikut serta dalam masalah-masalah
kesehatan yang diprogramkan oleh Posyandu. Menurut pemuka ini, dana-dana untuk penguatan pelaksanaan posyandu dari
masyarakat cukup banyak, antara lain dana dana sumbangan warga yang mampu, yang dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan Posyandu, selain itu Posyandu dalam
kegiatannya masih dibiayai oleh Puskesmas. ia juga mengemukakan bahwa bantuan-
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
bantuan dari lingkungan ada dampak negatifnya terhadap semangat gotong yaitu gotong royong menurun. Karena masyarakat berpendapat bahwa pembangunan
dibiayai dan diurus oleh pemerintah. Pengobatan yang dilakukan oleh Posyandu cukup memberikan dampak positif
bagi Ibu-Ibu balita dan masyarakat umum, karena menghemat biaya dan tidak sekali ke Puskesmas.
Analisis
Bapak ini adalah Ketua LPM, ia memiliki radio, televisi dan sering membaca surat kabar. Ia banyak lain memperoleh informasi tambahan antara pertanian,
kesehatan, pembangunan pedesaan, berita-berita dunia dan ilmu pengetahuan. Bapak ini sebagai pemimpin di lingkungannya banyak melakukan kegiatan komunikasi
interpersonal seperti menyampaikan pembangunan pesan-pesan lewat kegiatan LPM dalam bentuk komunikasi tatap muka dan kelompok. Ia mendorong masyarakat untuk
mengambil peranan aktif dalam kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Dilihat dari segi teori partisipasi semacam ini adalah partisipasi karena
dorongan. Orang berpartisipasi karena ada yang memberi dorongan. Pengetahuan tentang Posyandu diketahui lewat radio dan televisi. Keputusan
untuk melaksanakan Posyandu di Lhokseumawe dilakukan bersama-sama dengan kepala lingkungan pada waktu membicarakan rencana berdirinya Posyandu.
Keputusan inovasi didasarkan keputusan atas otoritas.
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
Bapak ini berperan sebagai pengembang kepemimpinan dalam Posyandu. Ia berperan sebagai orang yang memobilisir atau membangkitkan kesadaran
masyarakat. Sebagai pemobilisasi, ia sangat bermanfaat dalam masyarakat yang belum maju. Membangkitkan kesadaran membantu mengembangkan masyarakat dan
membangun nilai-nilai masyarakat. Berperan juga sebagai pemberi informasi. Juga partisipasi sebagai yakni organizer pendukung masyarakat.
4. R Z P