Ruang Lingkup Kajian Tujuan Kajian Manfaat Kajian Pendahuluan

Dengan bertitik tolak atas permasalahan-permasalahan tersebut di atas, penulis mencoba merumuskan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana pandangan lembaga-lembaga formal, informal dan anggota sistem sosial ibu-ibu balita terhadan proses difusi inovasi kesehatan modern yang dilakukan oleh posyandu terutama mengenai KB dan kesehatan reproduksi? 2. Bagaimana anggota sistem sosial ibu-ibu balita mencari informasi tentang pengobatan modern terutama mengenai KB dan kesehatan reproduksi? 3. Bagaimana peranan kader dalam penyebaran inovasi kesehatan modern terutama mengenai KB dan kesehatan reproduksi?

1.3. Ruang Lingkup Kajian

Ruang lingkup penulisan ini adalah komunikasi dengan pengkhususan masalah komunikasi KB dan kesehatan reproduksi terutama peranan komunikasi dalam melaksanakan difusi inovasi kesehatan. Studi-studi difusi inovasi terutama menelaah tentang pesan-pesan yang berupa gagasan baru. Dalam kajian ini fokus utamanya adalah untuk melihat peranan posyandu sebagai penyebar gagasan baru di bidang kesehatan pada masyarakat desa.

1.4. Tujuan Kajian

Tujuan dari kajian ini adalah untuk melihat peran posyandu dalam menyebarluaskan informasi kesehatan. Untuk mengetahui saluran-saluran komunikasi ikut mendukung peran posyandu. 9 M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe. USU e-Repository © 2008.

1.5. Manfaat Kajian

Hasil kajian ini diharapkan secara teoritis dapat mendukung pengembangan studi komunikasi, khususnya komunikasi kesehatan. Secara praktis dapat mendukung kebijaksanaan posyandu dalam program kesehatan masyarakat. 10 M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe. USU e-Repository © 2008. B A B II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pendahuluan

Posyandu sebagai pusat penyebaran komunikasi kesehatan di pedesaan tengah berusaha melakukan inovasi kepada penduduk desa untuk meningkatkan kesehatan mereka. Sebagai pusat informasi, posyandu dapat berfungsi sebagai motivator kepada penduduk desa melalui programnya yaitu antara lain program terpadu keluarga berencana, kesehatan ibu dan anak KIA, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. balum telaah teoritis berikut ini melihatnya dari aspek komunikasi pada memberi penekanan melalui pendekatan komunikasi kesehatan sebagai suatu bentuk komunikasi pembangunan khususnya yang membahas tentang teori difusi partisipasi. Seperti Rogers dalam teori-teori difusinya lebih mempersoalkan bagaimana ide-ide baru atau inovasi itu dikomunikasikan ke dalam suatu sistem sosial. Bagaimana pemikiran Rogers ini dapat dipakai sebagai analogi dalam penyebaran inovasi seperti inovasi kesehatan dalam contoh posyandu ini. Inovasi itu memerlukan suatu dukungan dan partisipasi dari anggota suatu sistem sosial. Sebagaimana diketahui bahwa program kesehatan posyandu kalau dikaji lebih dalam tidak lain merupakan implementasi dari salah satu bentuk komunikasi yaitu komunikasi pembangunan khususnya dibidang kesehatan. Untuk itu peranan komunikasi sangat penting dalam menyebarkan pesan-pesan kesehatan. Dalam konteks ini, maka posyandu tidak lain adalah komunikator dalam suatu proses komunikasi. Apabila dikaji melalui, konsep proses komunikasinya Schrimm, 11 M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe. USU e-Repository © 2008. 1973, posyandu merupakan salah satu unsur yang paling penting dalamsetiap bentuk interaksi, atau sebagai sumber atau komunikator dalam proses komunikasi. Posyandu mempunyai beberapa karakteristik antara lain sifat keterpaduannya dan penyelenggarannya dengan pola sistem lima meja. Dari keterpaduan itu faktor kredibilitas sumber merupakan salah satu komponen dipercaya atau tidaknya semua informasi yang disampaikan Devito, 1978. Demikian pula halnya dengan peranan posyandu, dimana posyandu merupakan sumber menyebarkan informasi tentang kesehatan untuk para ibu-ibu di desa dan berusaha agar para ibu-ibu mau datang ke tempat pelayanan dengan harapan bahwa kesadaran, pengetahuan mereka bertambah tentang pentingnya kesehatan bagi ibu dan anak mereka. Penyebaran informasi yang dilakukan oleh posyandu dalam istilah komunikasi pembangunan Rogers, 1975, tidak lain adalah penyebaran informasi atau sesuatu yang lain tetapi baru bagi sekelompok masyarakat.

2.2 Posvandu dalam Konteks Studi Komunikasi Pembangunan