Pengetahuan tentang Posyandu pertarna kali didengar melalui dokter di Puskesmas. Kaputusan untuk melaksanakan Posyandu di Banda Sakti dilakukan
bersama-sama dengan Ketua LMD, PKK pada waktu rnembicarakan rencana untuk mendirikan Posyandu tingkat Desa di Kecamatan Banda Sakti. Keputusan inovasi
didasarkan atas keputusan otoritas. Bapak ini berperan sebagai pengembang kepemimpinan dalam Posyandu. Ia
berperan sebagai orang yang memobilisir atau membangkitkan kesadaran masyarakat. Sebagai pemobilisasi sangat bermanfaat dalam masyarakat yang belum
maju. Membangkitkan kesadaran masyarakat, membantu pengembangan masyarakat dan membangun nilai-nilai masyarakat.
5. L I A
Ibu ini ialah seorang kader Posyandu Banda Sakti. Ia berumur 26 tahun. Pendidikan yang sempat diraih adalah tamatan D III. Ia sedang melanjutkan kuliah
S1, sudah berkeluarga dan sudah punya anak satu orang. Suami ibu ini berusia 28 tahun Pegawai Pemda Ka bupaten Aceh Utara. Ibu ini biasa membaca surat kabar
dan majalah. Berita-berita dibaca yang seperti masalah kewanitaan, kesehatan, gizi dan berita kriminil. Di radio berita yang diikuti adalah siaran pedesaan dan gizi anak
balita. Pengetahuan tentang Posyandu diperoleh melalui radio dan surat kabar. Ia
memperoleh persuasi setelah mengikuti latihan kader selama tiga hari di Puskesmas.
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
Program kesehatan Posyandu yaitu keluarga berencana, kesehatan Ibu dan anak KIA, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare, diketahui pada waktu mengikuti
latihan kader. Keputusan untuk mengkikuti Posyandu setelah dipilih dan di tentukan menjadi kader oleh Ketua Tim Penggerak PKK, dan Kepala Lingkungan.
Peyampaian pertama Posyandu kepada masyarakat adalah melalui pengumuman kepala lingkungan. Setelah itu kader bertugas melakukan suatu
kegiatan kerja untuk melakukan penyuluhan dan kunjungan rumah kepada Ibu-Ibu balita. Sebagai kader ia memotivasi Ibu-Ibu balita. Setiap bulan kader melakukan
kunjungan rumah. Dalam kunjungan rumah ia memberi perhatian terhadap Ibu-Ibu balita yang dua bulan berturut-turut tidak hadir di Posyandu. Anak-anak balita yang
turun timbangannya diberi perhatian Ibunya. In memberi pengertian kepada Ibu-Ibu balita mengenai program kesehatan Posyandu yaitu keluarga berencana, kesehatan
Ibu dan anak KIA, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Sistem kerja yang dilakukan dalam kunjungan rumah yaitu mengadakan pembagian kerja dengan sistem
persepuluhan. Sistem persepuluhan artinya satu kader mengunjungi 10 rumah. Kader sangat memegang peranan sangat penting dalam menyebarkan Posyandu di Banda
Sakti Lhokseumawe. Saluran-saluran lain membantu juga dalam yang penyebaran Posyandu seperti saluran antar tetangga, pengumuman melalui mesjid
oleh Kepala Lingkungan, dan Pemuka Masyarakat. Sebagai kader Posyandu kegiatan yang dilakukannya adalah mengadakan
pendaftaran terhadap anak, balita yang baru, pencatatan status pertumbuhan anak
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
balita pada KMS, penimbangan anak balita setiap bulan, memberi nasehat pada Ibu- Ibu yang pertumbuhan balitanya berada dibawah normal, membagi vitamin A, pil
tambah darah dan oralit. Disamping itu, Ibu ini juga memberi penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi Ibu-Ibu dalam aspek gizi dan kesehatan,
pencatatan dan peiaporan kesehatan dan status gizi balita dan mengisi balok SKDN. Balok SKDN adalah satu grafik yang menguraikan tentang perkembangan anak balita
setiap bulannya.
Kegiatan partisipasi dilakukan Ibu ini yang adalah bekerja sama dengan Kepala Lingkungan, dan Ketua Tim Penggerak PKK terjun ke masyarakat melakukan
penyuluhan kepada Ibu-Ibu balita. Memberi dorongan dan menyadarkan Ibu-Ibu balita untuk mcndukung Posyandu, karena Posyandu adalah milik masyarakat dan
untuk kepentingan masyarakat. Ibu ini menilai bahwa pengobatan yang diadakan oleh Posyandu cukup baik
karena tempat untuk berobat sudah dekat, tidak perlu sekali ke Puskesmas, menghemat biaya dan tenaga. Dengan adanya pengobatan dalam Posyandu
merupakan ialah satu faktor pendukung untuk meningkatkan partisipasi Ibu-Ibu balita dalam Posyandu. Sejak adanya pengobatan dalam Posyandu bukan hanya Ibu-
Ibu balita yang berdatangan ke Posyandu tetapi masyarakat umum juga.
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
Analisis
Ibu ini adalah seorang kader Posyandu. Ia memiliki radio, sering membaca surat kabar dan menonton televisi. Ia memperoleh informasi tambahan lewat media
massa antara lain kewanitaan, kesehatan, berita-berita pembangunan dan lain-lain.
Ibu ini sebagai kader Posyandu ia banyak melakukan kegiatan komunikasi interpersonal terutama dalam menyebarluaskan difusi inovasi kesehatan kepada Ibu-
Ibu balita. Pola komunikasi banyak digunakan yang di Lingkungan adalah komunikasi interpersonal. Ia mendorong masyarakat untuk mengambil peranan aktif
dalam kegiatan-kegiatan pembangunan utamanya dalam pembangunan kesehatan. Ibu ini berperan sebagai kader dalam melakukan difusi inovasi kesehatan.
Berbagai peranan yang dilakukan antara lain pemberi informasi, penghubung, pengorganisir dan pengevaluasi. Sebagai pemberi informasi ia mendifusikan inovasi
kepada Ibu-Ibu balita dengan melakukan metode persuasi. Sebagai penghubung, ia membuat kaitan dengan Ibu-Ibu balita. Kebutuhan-
kebutuhan Ibu-Ibu balita dan problema problema yang dialami Ibu-Ibu balita disalurkan kepada Posyandu sehingga kebutuhan-kebutuhan Ibu-Ibu balita dapat
dipertimbangkan oleh Posyandu. Ia mengorganisir kegiatan-kegiatan Posyandu yang meliputi pendaftaran, pencatatan, penimbangan dan penyuluhan.
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
6. L S R