komunikasi sangat penting dalam menyebarkan pesan-pesan kesehatan. Dalam konteks ini, maka posyandu tidak lain adalah komunikator dalam suatu proses
komunikasi. Apabila dikaji melalui, konsep proses komunikasinya Schrimm, 1973, posyandu merupakan salah satu unsur yang paling penting dalamsetiap bentuk
interaksi, atau sebagai sumber atau komunikator dalam proses komunikasi. Posyandu mempunyai beberapa karakteristik antara lain sifat keterpaduannya
dan penyelenggarannya dengan pola sistem lima meja. Dari keterpaduan itu faktor kredibilitas sumber merupakan salah satu komponen dipercaya atau tidaknya semua
informasi yang disampaikan. Demikian pula halnya dengan peranan posyandu. Posyandu merupakan sumber menyebarkan informasi tentang kesehatan untuk para
ibu-ibu di Lingkungan dan berusaha agar para ibu-ibu mau datang ke tempat pelayanan dengan harapan bahwa kesadaran, pengetahuan mereka bertambah tentang
pentingnya kesehatan bagi ibu dan anak mereka. Penyebaran informasi yang dilakukan oleh posyandu dalam istilah
komunikasi pembangunan, tidak lain adalah penyebaran informasi atau sesuatu yang lain tetapi baru bagi sekelompok masyarakat.
2.2 Posyandu dalam Konteks Studi Komunikasi Pembangunan
Dalam uraian ini penulis akan menjelaskan paradigma lama dalam pembangunan, kemudian menjelaskan paradigma baru dalam proses komunikasi
pembangunan. Pada akhir tahun 50-an dan awal tahun 60-an gagasan pembangunan
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
sangat ditentukan oleh pembangunan ekonomi, industri, dan teknologi. Konsep- konsep pembangunan ini terutama lahir dari konsep-konsep Barat dengan latar
belakang revolusi industri di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Konsep-konsep itu terutama mementingkan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan industri. Pemikiran ini
terutama dipelopori oleh Rostow yang berpendapat bahwa pembangunan terpusat di sekitar laju pertumbuhan ekonomi. Tingkat pembangunan nasional pada saat itu
menurut Rostow adalah produk domestik bruto PDB atau pendapatan perkapita dibagi dengan jumlah penduduk suatu bangsa.
Para ahli seperti Rostow, Owens dan Shaw yang kesemuanya menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi merupakan kunci
pembangunan. Inti industrialisasi adalah teknologi tenaga kerja. Sementara itu Robert Heilboner, Rogers dan Svenning, Lucian Pye lain-lain memandang pembangunan
suatu konsep yang mencakup semua aspek dalam masyarakat seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, politik dan lain-lain Amstrong, 1994:48.
Dampak paradigma lama dalam pembangunan terjadi pada tahun 1800 yang disertai kolonisasi asing. Pesatnya pembangunan Barat dan Amerika Serikat memberi
kesan bahwa pertumbuhan semacam itu adalah bentuk lain dari suatu pembangunan. Paradigma lama mementingkan adanya pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi
sebagai faktor utama pembangunan. Dalam industrialisasi, teknologi dan modal merupakan menuju dan itu dan pengganti tenaga kerja manusia. Negara-negara
maju memiliki teknologi padat modal, kemudian memperkenalkan teknologi dan
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
industrinya kepada negara-negara sedang berkembang. Banyak negara berkembang tertarik pada paradigma lama pembangunan ini yang intinya mementingkan
pertumbuhan ekonomi dan kuantifikasi yaitu jumlah atau pendapatan pericapita sebagai indeks utama dalam pembangunan. Pada dasarnya manusia itu adalah
makhluk ekonomi sehingga konsep pembangunan ini menarik perhatian bagi negara- negara berkembang yang akhirnya lahirlah teori ketergantungan Andre Gunder Frank,
Nove, Oxaal. Andre Gunder Frank yang menyoroti kapitalisme sebagai penyebab utama pemerasan, ketimpangan dan pada umunya keterbelakangan. Kapitalisme, baik
internasional maupun nasional, yang mengakibatkan keterbelakangan pada masa lalu akan tetap menimbulkan keterbelakangan di masa kini.
Teori ketergantungan tidak lain adalah ketergantungan negara-negara miskin terhadan negara-negara kaya, dan penjajahan domestik oleh kaum imperialis di
perBandaan. Berkaitan dengan teori ketergantungan ini mengakibatkan negara-negara berkembang dibuat sedemikian rupa agar tetap tergantung pada negara maju, yang
membutuhkan modal, industri dan teknologi dari negara-ngara Barat. Akan tetapi paradigma lama ini tampaknya hanya dapat bertahan sampai pada pertengahan tahun
1970-an. Selanjutnya muncul paradigma baru yang bukan hanya mementingkan ekonomi dalam pembangunan tetapi juga faktor-faktor sosial. Bahwa para penduduk
Lingkungan dan orang Banda yang miskin hendaknya menjadi sasaran utama dalam program pembangunan untuk memperkecil kesenjangan sosial ekonomi.
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan biasanya dibarengi dengan desentralisasi kegiatan-kegiatan tertentu di pedesaan. Berdiri diatas kaki
sendiri dalam pembangunan, dengan suatu penekanan kepada potensi sumber daya setempat. Terpadunya sistem tradisional dengan sistem modern sehingga pengertian
modernisasi adalah suatu sinkretisasi antara pemikiran lama dengan yang baru dengan perimbangan yang berbeda-beda di setiap negara. Pembangunan dalam arti
konsep baru dikemukakan juga oleh Schramm, Daniel Lerner yaitu suatu perubahan besar menuju jenis sistem-sistem sosial yang telah dipilih oleh suatu negara.
Demikian juga Inayatullah memberi pengertian pembangunan yaitu perubahan menuju pola masyarakat yang memungkinkan terwujudnya nilai-nilai manusiawi
yang lebih baik yang memungkinkan suatu masyarakat untuk memperluas fungsi pengawasannya terhadan lingkungan mereka serta atas tujuan politik mereka sendiri,
dan memperkenalkan setiap peribadi untuk mengatur diri secara lebih bebas. Demikian jugs Rogers memberi batasan pembangunan sebagai suatu proses
partisipasi di segala bidang dalam perubahan sosial dalam suatu masyarakat dengan tujuan membuat kemajuan sosial dan material termasuk pemerataan, kebebasan,
serta berbagai kualitas lainnya secara lebih besar bagi sebagian besar masyarakat dengan kemampuan mereka yang lebih besar untuk mengatur lingkungannya. Dengan
demikian konsep pembangunan bukan hanya material dan ekonomi, tetapi juga seperti kemajuan sosial, persamaan, dan kebebasan. Manase, 98 Di sinilah letak arti
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
pentingnya komunikasi dalam pembangunan yaitu menciptakan persamaan dan kebebasan.
Komunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan manusia. Komunikasi merupakan bagian kehidupan yang potensial dalam kehidupan manusia.
Karena seluruh kegiatan hidup manusia tidak lain adalah komunikasi. Sejak bayi lahir sudah mulai berkomunikasi. Jadi komunikasi itu dapat dikatakan sama dengan
bernafas, tidak bisa tidak orang berkomunikasi, demikian pula bernafas. Berhenti bernafas berarti mati. Demikianlah arti penting komunikasi dalam pembangunan.
Bentuk riilnya dapat dilihat misalnya dalam penyebaran informasi program kesehatan yang dilakukan oleh posyandu.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian gagasan, pemikiran, perasaan atau tingkah laku dari seseorang kepada orang lain. Dapat juga berarti bahwa
komunikasi merupakan proses dua arah baik secara vertikal maupun horisontal dalam arti mengirim dan menerima. Berbagai studi komunikasi pembangunan seperti studi
Willbur Schramm mengenai mass media and national development telah membahas tentang hakekat pembangunan dan peranan komunikasi dalam pembangunan. Syed
A.Rahim meneliti tentang pentingnya peranan komunikasi dalam membantu pembangunan Lingkungan di Cina dan Tanzania. Demikian juga di Indonesia,
Hariono Sojono telah melakukan penulisan difusi dan pengadopsian Keluarga Berencana. Noeng Huhadjir meneliti tentang kepemimpinan adopsi inovasi untuk
pembangunan. BKKBN bekerjasama dengan Community Systems Foundations, USA
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
meneliti tentang program terpadu KB-Gizi dan kesehatan di Indonesia Amstrong, 1994:162.
Dari hasil-hasil studi di atas membawa komunikasi pembangunan menonjol selama satu dasawarsa terakhir atau begitu pentingnya komunikasi sebagai alat
memotivasi rakyat sehingga rakyat memberi respons yang positif dan berpartisipasi dalam pembangunan. Studi-studi dan penulisan komunikasi melahirkan komunikasi
penyuluhan pertanian, pendidik dan komunikasi kesehatan. Studi pada umumnya lebih menekankan seperti pendekatan penyuluhan, masyarakat, ideologis, mobilisasi
massa dan media pendidikan, seperti halnya yang dilakukan oleh Syed A. Rahim. Sementara itu Rogers melalui difusi inovasi saluran komunikasi interpersonal dan
pemanfaatan tokoh masyarakat. Komunikasi pembangunan selalu berorientasi kepada kemajuan. Sebagaimana
dijelaskan oleh Sinha bahwa dalam komunikasi pembangunan seorang pemberi infor- masi sekaligus penerima informasi. Gagasan tidak saja mengalir ke bawah tetapi juga
harus mengalir ke atas agar terjadi proses dua arah. Komunikasi pembangunan selalu menekankan hasil yaitu respons terhadan pesan yang disampaikan.
Schramm menyatakan komunikasi pembangunan bertujuan menciptakan pesan, menyampaikan pesan, dan melaksanakan pesan. Tugas-tugas komunikasi
dalam pembangunan telah dirumuskan oleh Schrammll, sebagai berikut: “menyampaikan kepada pembangunan nasional pada kebutuhan akan
mengadakan perubahan, sarana perubahan dan membangkitkan aspirasi memberikan kesempatan mengambil bagian secara efektif dalam proses
pembuatan keputusan, memperluas Dialog agar pihak yang akan membuat
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
keputusan mengenai memberi kesempatan kepada para pemimpin untuk memimpin dan mendengarkan pendapat rakyat kecil dan menciptakan arus
informasi yang berjalan lancar dari bawah ke atas, mendidik tenaga kerja yang diperlukan pembangunan sejak orang dewasa hingga anak-anak, sejak
pelajaran membaca dan menulis hingga ketrampilan teknis yang mengubah hidup masyarakat.”
Penulis lain seperti Hederbro merumuskan peranan komunikasi dalam
pembangunan sebagai berikut: “komunikasi dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan membujukkan
nilai-nilai, sikap mental dan bentuk perilaku yang menunjang modernisasi. Komunikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru mulai dari
membaca dan menulis ke pertanian hingga keberhasilan lingkungan dan media massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya
pengetahuan media massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang seolah-olah dialami sendiri, sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis
untuk menciptakan kepribadian yang mobil. Komunikasi dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan peransang untuk bertindak nyata. Komunikasi dapat
membantu masyarakat menemukan norma-norma baru dan keharmonisan dari masa transisi. Komunikasi dapat membuat orang lain condong untuk
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan di tengah kehidupan bermasyarakat. Komunikasi dapat mengubah struktur kekuasaan pada
masyarakat yang bercirikan tradisional, dengan membawakan pengetahuan kepada massa.”
Tugas-tugas komunikasi di atas menunjukkan semakin pentingnya peranan komunikasi dalam pembangunan terutama dalam menyebarluaskan norma-norma
baru dalam masyarakat. Di berbagai bidang, peranan komunikasi diperlukan untuk memberi dukungan proyek atau-program-program pembangunan dengan baik.
Program-program pembangunan bidang antara lain pertanian, kependudukan, lingkungan hidup. Seperti posyandu sangat diperlukan untuk keberhasilan program
kesehatan Lingkungan.
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
Untuk itu dalam mengkaji posyandu sebagai salah satu obyek studi komunikasi pembangunan di bidang kesehatan maka penulis menggunakan
pendekatan-pendekatan lembaga. Karena posyandu adalah salah satu lembaga kesehatan sekaligus sebagai sumber dan medium dalam menyebarkan gagasan-
gagasan baru. Dalam uraian ini penulis akan menjelaskan pendekatan lembaga tersebut.
Pendekatan lembaga digunakan karena posyandu sebagai suatu lembaga kesehatan dan pusat kegiatan penyuluhan tengah bekerja untuk membantu
masyarakat Lingkungan di bidang kesehatan. Sebagai pusat informasi kesehatan yang menyebarkan pesan-pesan kesehatan yang masyarakatnya tertarik dan telah
memberikan keuntungan-keuntungan yaitu meningkatkan kesehatan ibu-ibu balita. Dalam hubungan dengan pendekatan lembaga ini Sharon Lee Hammond mengatakan
bahwa penulisan tentang kredibilitas sumber yang berbentuk organisasi sebagai sumber pesan, masih sangat terbatas khususnya sebagai organisasi sumber pesan
kesehatan. Organisasi-organisasi yang bergerak di bidang kesehatan baik yang dimilki oleh umum maupun pribadi lebih banyak menekankan pada tingkah laku dan
bentuk pencegahan penyakit. Oleh karena itu, perlu untuk melihat kredibilitas organisasi yang bergerak dibidang kesehatan dan pengaruh kredibilitas tersebut
terhadap pesanintensitas tingkah lakunya. Sebagaimana dijelaskan oleh Rogers dalam penulisan-penulisan difusi inovasi bahwa dinegara-negara berkembang tingkat
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
buta huruf sangat tinggi maka penggunaan saluran komunikasi interpersonal dan pemanfaatan tokoh masyarakat lebih cocok daripada media massa.
2.3. Peranan Kader Posyandu dalam Proses Adopsi Inovasi Kesehatan