HLMT Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe

mendorong masyarakat untuk mengambil peranan aktif dalam kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Dilihat dari segi teori partisipasi bapak ini berperan sebagai pemimpin paternalistik. Pengetahuan tentang Posyandu pertama kali dikenal sewaktu mengikuti pertemuan bersama dengan Walikota dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe. Adopsi inovasi Posyandu diterima sebagai satu ketentuan dari pemerintah untuk melaksanakan Posyandu di lingkungannya. Dilihat dari teori difusi inovasi bentuk inovasi semacam ini adalah suatu keputusan inovasi otoritas. Keputusan inovasi otoritas adalah keputusan yang dihasilkan oleh organisasi formal misalnya Dinas Kesehatan, birokrasi pemerintahan dan lain-lain. Posyandu adalah keputusan inovasi otoritas dari Dinas Kesehatan. Bapak ini berperan sebagai pengembang kepemimpinan dalam Posyandu. Ia berperan sebagai orang yang memobilisir atau membangkitkan kesadaran masyarakat. Membangkitkan kesadaran masyarakat, membantu pengembangan masyarakat dan membangun nilai-nilai masyarakat. Berperan juga sebagai pemberi informasi. Juga sebagai organizer yakni pendukung partisipasi masyarakat.

2. HLMT

Sebutan pemuka masyarakat ini diperoleh karena ia sebagai Ketua Tim Penggerak PKK. Ibu ini berumah tangga pada tahun 1986 ketika ia baru berusia 17 tahun dan usia sekarang 39 tahun. Sesudah kawin ia memperoleh seorang anak laki- M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe. USU e-Repository © 2008. laki. Anaknya sampai saat ini rupanya satu saja dan sekarang kepingin hamil anaknya yang kedua. Anaknya yang pertama sudah menjadi Mahasiswa. Dalam hal ber-KB Ibu ini memakai alat kontrasepsi KB tradisional. Pendidikan Ibu ini yang sempat diraih adalah tamatan SMA. Sebagai ketua tim penggerak PKK ia juga sebagai ibu Pos KB dan sering mengikuti pertemuan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, beliau menyebarkan ide-ide Posyandu kepada Ibu-Ibu balita. Dalam mempercepat penyebarluasan Posyandu dibentuk kader. Kader dipilih berdasarkan atas hasil rapat dan musyawarah LPM dan PKK. Adapun yang dipilih untuk menjadi kader adalah mereka yang putus sekolah yang belum sempat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Kader diawasi oleh Tim Penggerak PKK. Pada tahap awal Posyandu bersama- sama kader dan istri Ketua Lingkungan mengunjungi Ibu-Ibu balita untuk memberi pengertian tentang Posyandu. Ia mengunjungi Lingkungannya untuk memberikan penyuluhan terutama mengenai KB, kesehatan Ibu dan anak, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare untuk kelangsungan hidup ibu bayi dan anak. Peranannya adalah sebagai penanggung jawab dalam Posyandu. Ia aktif menggerakkan Ibu-Ibu balita untuk berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu. Antara PKK dan Posyandu terdapat hubungan kerja sama. Karena dalam PKK ada pokja IV yang membidangi kesehatan. Seksi ini erat kaitannya dengan Posyandu. Dalam kegiatan PKK ia sering mengundang Ibu-Ibu balita untuk membicarakan masalah masalah kesehatan dan perbaikan gizi keluarga. M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe. USU e-Repository © 2008. Pengobatan yang diadakan oleh Posyandu sangat bermanfaat bagi Ibu-Ibu balita dan masyarakat umum, karena menghemat biaya. Ibu-Ibu tidak perlu sekali ke Puskesmas dengan adanya Posyandu di Kecamatan Banda Sakti ini. Analisis Ibu ini memiliki radio, televisi dan sering membaca surat kabar. Dengan ada radio, televisi dan sering membaca surat kabar sehingga ia memperoleh informasi yang banyak. Informasi lain yang diperoleh yaitu kesehatan, kewanitaan, pembangunan lingkungan dan lain-lain. Ibu ini sebagai sumber informasi di lingkungannya karena dia adalah Ketua Tim Penggerak PKK. Dilihat dari segi difusi inovasi Ibu ini adalah pembawa gagasan baru, pemimpin dan memiliki media komunikasi massa modern. Ibu ini sebagai Isteri Lurah, ia banyak melakukan kegiatan komunikasi interpersonal seperti menyampaikan pesan-pesan kesehatan lewat PKK. Ia mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan Lingkungan yang sehat dalam kegiatan dan aktif pembina Posyandu. Pengetahuan tentang Posyandu pertama kali dikenal sewaktu mengikuti pertemuan bersama dengan Walikota dan Kepala Dinas Kesehatan Lhoksumawe. Adopsi inovasi Posyandu diterima sebagai satu ketentuan dari pemerintah untuk melaksanakan Posyandu di lingkungannya. Dilihat dari teori difusi inovasi bentuk inovasi semacam ini adalah suatu keputusan inovasi otoritas. M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe. USU e-Repository © 2008. Ibu ini berperan sebagai pengembang kepemimpinan dalam Posyandu, pemberi informasi dan pengorganisir. Fungsi informasi dilakukan dalam bentuk- bentuk memperkenalkan Posyandu kepada Ibu-Ibu balita dengan melalui PKK. Fungsi pengorganisir yaitu mengadakan pertemuan antara PKK dengan Posyandu dan membina hubungan kerja sama yang baik.

3. HILM