Inovasi kesehatan adalah pendapat positif yang berasal dari diri sasaran ibu-ibu balita, yaitu dengan memberikan rangsangan atau stimulus.kebutuhan yang ada pada
diri ibu-ibu balita. Posyandu adalah media penyebaran informasi kesehatan yang dilakukan melalui
proses difusi inovasi kesehatan.
2.7. Konsepsi Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi merupakan suatu konsep yang
harus dilaksanakan oleh setiap idividu yang tidak hanya ditujukan untuk penurunan angka kelahiran, namun dikaitkan pula dengan upaya-upaya kegiatan pemenuhan
hak-hak reproduksi dan kegiatan promosi, pencegahan, penanganan masalah-masalah kesehatan, reproduksi dan seksual serta kesehatan, kesejahteraan serta kelangsungan
hidup ibu, bayi dan anak. Upaya-upaya tersebut diatas meliputi tiga aspek penting dalan keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi yaitu : Pertama ; Upaya peningkatan perencanaan dan pencegahan kehamilan yang belum diinginkan, Kedua ; Peningkatan status kesehatan
ibu dan anak, Ketiga ; Peningkatan kesehatan dan kepuasan kehidupan seksual.
2.7.1. Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah keluarga yang merencanakan jumlah anak diinginkan yang ideal, sehat, berpendidikan, sejahtera, berketahanan dan
terpenuhi hak-hak reproduksi sesuai dengan kemampuan keluarga masing-
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
masing. Dalam Kamus Istilah Program Keluarga Berencana mengartikan sebagai berikut :
Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kehamilan,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera BKKBN, 2007 .
Remaja perlu memahami apa sebanarnya yang dikatakan keluarga berencana, walau mereka masih remaja, tetapi suatu saat remaja akan dewasa dan akan
menikah dengan pasangan yang serasi dan harmonis, sehingga perlu perencanaan keluarga, termasuk merencanakan jumlah anak. Merencanakan
keluarga adalah wujud dari upaya suatu keluarga untuk tidak melahirkan keturunan sebagai generasi yang lemah yang tidak dikehendaki.
Remaja dalam masa-masa mengakhiri masa remajanya perlu memahami tentang perencanaan keluarga berkualitas dan sejahtera serta yang harmonis diantaranya
terlebih dahulu memahami cara-cara keluarga berencana dan kesehatan reproduksi untuk mencegah tidak terjadinya kehamilan, pencegahannya yaitu
dengan cara menggunakan alat dan obat kontrasepsi alokon atau yang biasa disebut alat keluarga berencana. Keluarga Berencana diperuntukkan bagi
pasangan yang sudah menikah dengan tunuan untuk mencapai kemaslahatan bersama baik keluarga maupun masyarakat. Pengunaan olokon harus secara
sungguh-sungguh dan benar, sebab salah-salah bisa menimbulkan masalah
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
kesehatan. Sebelum menggunakan alat dan obat kontrasepsi sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dengan ahli medis.
Ada empat macam metode kontrasepsi yang di anjurkan untuk menunda kehamilan yaitu sebagai berikut :
1. Kontrasepsi sederhana. Alokon ini adalah kondom, tisu KB, pantang berkala az’l dan sistim kalender. Efek samping dari alokon ini hampir tidak ada,
kecuali untuk orang laki-laki yang alergi terhadap zak kimia yang terdapat pada tisu dan kondom. Tetapi cara-cara ini lebih banyak kegagalan.
2. Kontrasepsi hormonal. Alat dan obat kontrasepsi ini berfungsi mempengaruhi hormon dalam tubuh wanita supaya tubuh tidak siap menerima pembuahan.
Contohnya Pil Keluarga Berencana, Suntik Keluarga Berencana dan Susuk Keluarga Berencana Implant .
Pil Keluarga Berencana dapat merangsang perlindungan terhadap perkembangan kanker payudara, kista indung telur dan kanker rahim.
Sedangkan suntikan dan susuk implant dapat melindungi pemakai dari anemia kurang darah. Kontrasepsi hormonal kadang-kadang efek
sampingnya yaitu pusing-pusing, letih, mual, pendarahan di luar masa haidh Istihadhah , pendarahan dalam jangka waktu yang lama, tidak mendapat
haidh terutama sintikan KB dan kadang-kadang susuk keluarga berencana implant .
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
Kita juga harus tahu bahwa kontrasepso hormonal dilarang baik oleh orang yang menderita tekanan darah tinggi, kelainan jantung, penyakit hati,
kencing manis, varises urat kaki keluar , kanker payudara alat reproduksi dan ibu yang sedang hamil.
3. Kontrasepsi dalam rahim. Alat Kontrasepsi ini sering disebut Intra Uterine Device IUD atau Spiral. Cara memakai alokon ini dengan memasukkan
Spiral ke dalam rahim sehingga tidak terjadi kehamilan. Alat kontrasepsi ini jenisnya Spiral, Copper T. Sebaiknya IUD dipasang pada wanita disaat
datang bulan haidh atau 44 hari selesainya masa nifas. IUD tidak mengganggu produksi air Susus ibu, aman untuk jangka panjang
4 – 8 tahun , mudah dikontrol, tidak dipenuhi faktor lupa. IUD tidak boleh dipasang pada ibu yang sedang hamil, menderita penyakit kelamin
gonorhea, siplis dsb , tumor jinak atau tumor ganas pada rahim dan kelainan rahim, AIDS dan penyakit kurang darah.
4. Kontrasepsi mantap. Ada dua macam kontrasepsi mantap, yaitu tubektomi untuk kaum perempuan dan Vasektomi untuk laki-laki. Alat kontrasepsi ini
sanagat berguna untuk pasangan yang sudah cukup anak. Penggunaan alat dan obat kontrasepsi alokon merupakan tanggung
jawab suami-isteri, maka dalam penggunaannya sebaiknya dibicarakan bersama suami-isteri. Alat dan obat kontrasepsi tidak hanya diperuntukkan
bagi perempuan atau isteri saja.
M. Nasir : Peran Posyandu dalam Penyebaran Informasi Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe.
USU e-Repository © 2008.
Alat dan obat kontrasepsi tidak 100 persen aktif, masing-masing cara ada kelebihan dan kekurangan.
2.7.2. Kesehatan Reproduksi