99
5.9 Pengaruh Prosedur Kerja terhadap Kinerja Petugas Surveilans
Epidemiologi dalam pelaporan KIA Puskesmas di Kabupaten Bireuen.
Prosedur kerja yang dimaksud adalah struktur organisasi Puskesmas yang menunjukkan hubungan kerja antara satu unit dengan unit lainnya tentang wewenang
dan tanggung jawab kegiatan surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA. Proporsi petugas pelaksana pelaporan KIA Puskesmas terhadap prosedur
kerja menunjukkan, 52,9 pelaksana pelaporan dengan prosedur kerja baik dan 47,1 dengan prosedur kerja tidak baik. Pengaruh prosedur kerja terhadap kinerja
surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA puskesmas, hasil uji statistik pengaruh prosedur kerja terhadap kinerja petugas surveilans epidemiologi dalam pelaporan
KIA, didapat nilai p = 0,040 p 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa prosedur kerja petugas berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja petugas surveilans
epidemiologi dalam pelaporan KIA Puskesmas. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas mengenai ada prosedur yang
jelas tentang pelasanaan surveilans KIA yang menjawab baik 35,3 dan Kurang 32,4 , sedangkan tentang pengiriman buku pedoman kegiatan KIA yang menjawab
baik 44,1 dan kurang 50,0 selebihnya menjawab sangat kurang dan baik sekali yaitu 2,9 , mengenai sosialisasi kegiatan KIA kepada seluruh bidan yaitu sebanyak
52,9 menjawab baik. Selanjutnya jawaban tentang respon cepat kepala puskesmas terhadap masalah kasus kematian Ibubayi yaitu sebanyak 44,1 petugas menjawab
baik dan tentang pelatihan surveilans KIA sebanyak 50,0 petugas menjawab kurang.
Universitas Sumatera Utara
100
Hal ini sejalan dengan penelitian Firmansyah 2008, menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara struktur prosedur kerja terhadap kinerja
perawat di RSU Sigli. Hal ini juga sependapat dengan Nurhaeni. A 2001, yang dalam penelitiannya menemukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel
organisasi dengan kinerja perawat. Tercapainya tujuan organisasi sangat tergantung kepada struktur
manajemen dan teknologi dan sumber daya lain seperti peralatan dan keuangan yang dimiliki oleh organisasi Widodo, 2005.
Struktur organisasi menunjukkan garis kewenangan dan rentang kendali dari suatu organisasi yang akan menentukan kegiatan dan hubungan serta ruang lingkup
tanggung jawab dan peran masing-masing individu Robbins, 1989. Struktur yang baik akan menggambarkan garis komando yang jelas sehingga pelaksanaan kerja juga
akan menggambarkan garis komando yang jelas sehingga pelaksanaan kerja juga akan tertip dan teratur. Struktur yang tidak jelas akan membingungkan para pekerja
melaksanakan tugasnya. Seringkali struktur yang tidak jelas membuat pekerjaan karyawan pada orang tertentu dan tidak proposional.
Universitas Sumatera Utara
101
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN