Jenis Penelitian Metode Pengukuran

63

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey dengan pendekatan explanatory survey bertujuan untuk menganalisis pengaruh sumber daya organisasi puskesmas umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, keterampilan, motivasi, dana, sarana dan prosedur kerja terhadap kinerja petugas surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kabupaten Bireuen dengan pertimbangan masih ditemukan permasalahan dalam pelaporan dan pencatatan surveilans epidemiologi KIA dengan persentase kelengkapan laporan hanya 45,9, dan tenaga yang tersedia juga masih belum memadai hanya lima orang dibandingkan 17 puskesmas dan masih rendah cakupan pelayanan KIA yang dilihat dari cakupan kunjungan K4, dan cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 9 sembilan bulan terhitung Februari sampai dengan Desember 2009. Universitas Sumatera Utara 64

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian adalah seluruh petugas yang terlibat langsung dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi KIA di seluruh Puskesmas Kabupaten Bireuen yang berjumlah 34 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel penelitian ini adalah yaitu seluruh petugas yang terlibat langsung dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi KIA di seluruh Puskesmas Kabupaten Bireuen, besar sampel sama dengan populasi total sampling.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer terdiri dari umur, masa kerja, pengetahuan, keterampilan, motivasi, sarana dan dana serta kinerja petugas surveilans epidemologi KIA, dikumpulkan secara langsung dari responden melalui wawancara yang berpedoman pada kuesioner secara terstruktur. Kuesioner yang telah disusun terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap 20 responden guna memperoleh validitas dan reliabilitas. Kelayakan menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan realibilitas. Uji dilakukan kepada 20 petugas surveilans epidemiologi KIA di Kabupaten Pidie Jaya, dengan alasan memiliki letak geografis Universitas Sumatera Utara 65 yang sama. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment r,dengan ketentuan : a df = n-2 sehingga df = 18 b jika nilai r hitung r tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, a jika nilai r Alpha r tabel, maka dinyatakan relialible. Dan nilai r Alpha r tabel maka dinyatakan tidak reliable, nilai df = 18 maka nilai r tabel sebesar 0,468. Setelah dilakukan ujicoba kuesioner diketahui bahwa item-item pertanyaan pada variabel pengetahuan, keterampilan, motivasi, sarana, dana, prosedur kerja dan kinerja petugas surveilans KIA valid dan realibel untuk dipergunakan pada penelitian ini dengan hasil sebagai berikut : a. Variabel pengetahuan dengan 10 item pertanyaan, diperoleh nilai r hitung 0,468 dan nilai alpha cronbach 0,9689 0,468. Lampiran 3. b. Variabel ketrampilan dengan 5 item pertanyaan, diperoleh nilai r hitung 0,468 dan nilai alpha cronbach 0,9515 0,468. lampiran 3. c. Variabel motivasi dengan 5 item pertanyaan, diperoleh nilai r hitung 0,468 dan nilai alpha cronbach 0,9386 0,468. lampiran 3. Universitas Sumatera Utara 66 d. Variabel dana dengan 6 item pertanyaan, diperoleh nilai r hitung 0,468 dan nilai alpha cronbach 0,9712 0,468. lampiran 3. e. Variabel sarana dengan 6 item pertanyaan, diperoleh nilai r hitung 0,468 dan nilai alpha cronbach 0,9778 0,468. lampiran 3. f. Variabel prosedur kerja dengan 6 item pertanyaan, diperoleh nilai r hitung 0,468 dan nilai alpha cronbach 0,9771 0,468. lampiran 3. g. Variabel kinerja petugas surveilans KIA dengan 10 item pertanyaan, diperoleh nilai r hitung 0,468 dan nilai alpha cronbach 0,9754 0,468. lampiran 3.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan dari catatan puskesmas meliputi cakupan kunjungan pelayanan KIA, data dari pihak kecamatan dan kepala desa meliputi data demografi dan sosiodemografi serta data Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen berupa data laporan standar pelayanan minimal bidang kesehatan dan ketersediaan dana dan sarana pelaksanaan surveilans epidemiologi.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini mencakup variabel independen dan variabel dependen. a. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini yaitu variabel umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, keterampilan, motivasi, prosedur kerja, dana dan sarana. Universitas Sumatera Utara 67 b. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja petugas surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA .

3.5.2 Definisi Operasional

1. Kinerja adalah hasil kerja atau kualitas kerja yang ditunjukan atau diperoleh oleh petugas surveilans epidemiologi KIA dalam melaksanakan pelaporan surveilans epidemiologi. 2. Umur adalah usia yang dimiliki petugas surveilans epidemiologi KIA yang dibedakan menjadi 35 tahun dan ≥ 35 tahun. 3. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh oleh petugas surveilans epidemiologi KIA sampai tamat yang dibedakan menjadi 2 dua katagori yaitu menengah SLTASPK dan sederajat dan tinggi diplomaPerguruan tinggi. 4. Masa kerja adalah lama kerja petugas surveilans epidemiologi KIA yang dibedakan antara baru 5 tahun dan lama ≥ 5 tahun 5. Pengetahuan adalah pengetahuan petugas pelaksanaan pelaporan tentang hal yang berkaitan dengan surveilans epidemiologi KIA Puskesmas. 6. Keterampilan adalah : keterampilan yang harus dimiliki pelaksana pelaporan dalam surveilans epidemiologi KIA Puskesmas.. 7. Motivasi adalah dorongan dari dalam diri petugas surveilans epidemiologi KIA dalam melaksanakan seluruh tugas pokok dan fungsinya di puskesmas. Universitas Sumatera Utara 68 8. Dana adalah pernyataan petugas mengenai kesesuaian biaya dalam pelaksanaan kegiatan surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA. 9. Sarana adalah pernyataan petugas mengenai ketersediaankondisi bahan dan peralatan yang diperlukandigunakan untuk terlaksananya penyelenggraan kegiatan surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA 10. Prosedur kerja adalah Struktur organisasi Puskesmas yang menunjukkan hubungan kerja antara satu unit dengan unit yang lain dalam hal wewenang dan tanggung jawab kegiatan surveilan epidemiologi KIA dalam pelaporan KIA.

3.6 Metode Pengukuran

1. Pengukuran variabel pengetahuan didasarkan pada skala ordinal dari 10 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban ”a” diberi skor 1, ”b” diberi skor 2, dan ”c” diberi skor 3 dan ”d” diberi skor 4. Kemudian diakumulasikan menjadi total skor yaitu 4x10=40. Variabel pengetahuan dikategorikan menjadi Arikunto, 2004: a. Tidak Baik, jika responden memperoleh nilai 60 dari total nilai. b. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 60 dari total nilai. 2. Pengukuran variabel keterampilan didasarkan pada skala ordinal dari 5 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban ”a” diberi skor 1, ”b” diberi skor 2, dan ”c” diberi skor 3 dan ”d” diberi skor 4. Kemudian diakumulasikan menjadi total skor yaitu 4x5=20, dan dikategorikan: Universitas Sumatera Utara 69 a. Tidak baik, jika responden memperoleh nilai 60 dari total nilai. b. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 60 dari total nilai. 3. Pengukuran variabel motivasi didasarkan pada skala ordinal dari 5 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban ”a” diberi skor 1, ”b” diberi skor 2, dan ”c” diberi skor 3 dan ”d” diberi skor 4. Kemudian diakumulasikan menjadi total skor yaitu 4x5=20, dan dikategorikan menjadi : a. Tidak baik, jika responden memperoleh nilai 60 dari total nilai. b. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 60 dari total nilai. 4. Pengukuran variabel dana didasarkan pada skala nominal dari 6 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban tidak sesuai diberi skor 1, kurang sesuai diberi skor 2, sesuai diberi skor 3, sangat sesuai diberi skor 4 dan sangat sesuai sekali diberi skor 5. Kemudian diakumulasikan menjadi total skor yaitu 6x5=30. Variabel dana dikategorikan menjadi : a. Tidak Baik, jika responden memperoleh nilai 60 dari total nilai. b. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 60 dari total nilai. 5. Pengukuran variabel sarana didasarkan pada skala nominal dari 6 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban sangat kurang diberi skor 1, kurang diberi skor 2, baik diberi skor 3 dan baik sekali diberi skor 4. Kemudian diakumulasikan menjadi total skor yaitu 6x4=24. Variabel sarana dikategorikan menjadi : a. Tidak baik, jika responden memperoleh nilai 60 dari total nilai. b. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 60 dari total nilai. Universitas Sumatera Utara 70 6. Pengukuran variabel prosedur kerja didasarkan pada skala nominal dari 6 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban sangat kurang diberi skor 1, kurang diberi skor 2, baik diberi skor 3 dan baik sekali diberi skor 4. Kemudian diakumulasikan menjadi total skor yaitu 6x4=24. Variabel prosedur kerja dikategorikan menjadi : a. Tidak Baik, jika responden memperoleh nilai 60 dari total nilai. b. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 60 dari total nilai. Pengukuran variabel dependen kinerja petugas surveilans epidemiolgi KIA didasarkan pada skala ordinal berdasarkan pertanyaan dengan jumlah 9 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban tidak pernah diberi skor 1, kadang-kadang diberi skor 2, sering diberi skor 3 dan selalu diberi skor 4. Kemudian diakumulasikan menjadi total skor yaitu 9x4=36, dan dikategorikan menjadi : a. Tidak Baik, jika responden memperoleh nilai 60 dari total nilai. b. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 60 dari total nilai.

3.7 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dan Karakteristik Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang

0 49 179

Determinan Kinerja Petugas Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Kota MedanTahun 2014

0 59 100

Implementasi Program ASI Eksklusif dan Peran Petugas KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Durian Kec. Aek Natas Kabupaten Labuhanbatu Utara

5 66 83

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Dalam Pengelolaan Data Di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang

1 38 202

Pengaruh Karakteristik Individu Psikologi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Melaksanakan Program di Puskesmas se Kota Pematangsiantar

0 0 18

Pengaruh Karakteristik Individu Psikologi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Melaksanakan Program di Puskesmas se Kota Pematangsiantar

0 0 2

Pengaruh Karakteristik Individu Psikologi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Melaksanakan Program di Puskesmas se Kota Pematangsiantar

0 0 12

Pengaruh Karakteristik Individu Psikologi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Melaksanakan Program di Puskesmas se Kota Pematangsiantar

0 0 36

Pengaruh Karakteristik Individu Psikologi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Melaksanakan Program di Puskesmas se Kota Pematangsiantar

0 0 4

DETERMINAN KINERJA PETUGAS KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI PUSKESMAS KOTA MEDAN TAHUN 2014

0 0 13