86
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Umur terhadap Kinerja Petugas Surveilans Epidemiologi dalam
pelaporan KIA Puskesmas di Kabupaten Bireuen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi petugas sebagian besar 52,9 berada pada kelompok umur
≥ 35 tahun dan 47,1 berada pada kelompok umur 35 tahun. Hubungan umur terhadap kinerja petugas surveilans epidemiologi
dalam pelaporan KIA, didapat nilai p = 0,319 p 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur terhadap kinerja petugas
surveilans epidemiologi KIA Puskesmas. Hasil penelitian ini sependapat dengan hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh Sahidin Basri 2008 yang menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan umur petugas terhadap kinerja bidan di desa dalam program KIA di
Kabupaten Aceh Tenggara. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa secara umum upaya peningkatan
kinerja petugas surveilans epidemiologi KIA Puskesmas di Kabupaten Bireuen tidak perlu diprioritaskan pada kelompok umur tertentu, hal ini terlihat dari hasil penelitian
ini bahwa semakin tinggi umur petugas surveilans epidemiologi juga diikuti oleh semakin baik kinerjanya .
Universitas Sumatera Utara
87
5.2 Pengaruh Pendidikan terhadap Kinerja Petugas Surveilans Epidemiologi
dalam pelaporan KIA Puskesmas di Kabupaten Bireuen.
Proporsi petugas sebagian besar memiliki pendidikan tinggi yaitu 61,8 dan 38,2 dengan pendidikan menengah. Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa tingkat
pendidikan tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja petugas surveilans epidemiologi KIA Puskesmas p=0,290. Hasil ini menunjukkan bahwa tinggi atau rendahnya
tingkat pendidikan petugas tidak berpengaruh terhadap kinerja petugas surveilans epidemiologi KIA Puskesmas, hal ini disebabkan sebagian besar pendidikan yang
dimiliki petugas tidak sesuai dengan pekerjaannya atau bukan berlatar belakang epidemiologi.
Tenaga Surveilans Epidemiologi yang professional adalah seseorang yang mempunyai dasar ilmu epidemiologi yang kokoh diperoleh melalui pendidikan
formal, menggunakan proses berfikir ilmiah, melaksanakan peran dan tanggungjawab berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan, melakukan tindakan
pemenuhan kebutuhan klien, selalu mengembangkan diri, berpegang pada kode etik profesi dan standart Depkes RI, 2007.
Menurut pendapat Subargus 2008 bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi pengetahuan yang dimilikinya dan semakin terampil dalam
menyikapi pekerjaannya dan menghasilkan kinerja yang diharapkan. Sedangkan semakin rendah pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin rendah pula
pengetahuan yang dimilikinya dan semakin tidak terampil dalam menyikapi pekerjaanya.
Universitas Sumatera Utara
88
Dampak perbedaan latar belakang pendidikan menyebabkan rendahnya pengetahuan petugas surveilans epidemiologi KIA, sehingga berdampak secara
langsung atau tidak langsung terhadap kinerja petugas surveilans epidemiologi KIA. Dampak dalam jangka pendek adalah tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas pada
bidangnya dengan tepat waktu dan dampak jangka panjang adalah hasil kerja mereka tidak ada perubahan. Hanya mengandalkan kegiatan-kegiatan yang rutinitas
dilakukan tanpa ada trobosan baru dan memperoleh informasi terkini, misalnya mencatat hasil kerja dengan form yang sama, menyusun laporan kegiatan yang tidak
seperti layaknya laporan pelaksanaan kegiatan yang direkomendasikan oleh Depkes.
5.3 Pengaruh Masa Kerja terhadap Kinerja Petugas Surveilans Epidemiologi