70
6. Pengukuran variabel prosedur kerja didasarkan pada skala nominal dari 6 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban sangat kurang diberi skor 1,
kurang diberi skor 2, baik diberi skor 3 dan baik sekali diberi skor 4. Kemudian diakumulasikan menjadi total skor yaitu 6x4=24. Variabel prosedur kerja
dikategorikan menjadi : a. Tidak Baik, jika responden memperoleh nilai 60 dari total nilai.
b. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 60 dari total nilai.
Pengukuran variabel dependen kinerja petugas surveilans epidemiolgi KIA didasarkan pada skala ordinal berdasarkan pertanyaan dengan jumlah 9 pertanyaan
yang diajukan dengan alternatif jawaban tidak pernah diberi skor 1, kadang-kadang diberi skor 2, sering diberi skor 3 dan selalu diberi skor 4. Kemudian diakumulasikan
menjadi total skor yaitu 9x4=36, dan dikategorikan menjadi : a. Tidak Baik, jika responden memperoleh nilai 60 dari total nilai.
b. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 60 dari total nilai.
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Analisis Univariat
Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekwensi dari masing-masing variabel independen yaitu Sumber Daya Organisasi Puskesmas umur, pendidikan,
lama kerja, pengetahuan, keterampilan, motivasi, dana, sarana dan prosedur kerja sedangkan variabel dependen yaitu kinerja petugas surveilans epidemiologi dalam
pelaporan KIA.
Universitas Sumatera Utara
71
3.7.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga diketahui variabel mana yang
berhubungan dengan variabel dependen bermakna secara statistik. Jenis data adalah katagori maka analisis yang digunakan adalah Chi-Square dengan tingkat
kepercayaan 95 α= 0,05, sehingga bila di temukan hasil analisis ρ0,05 maka
variabel diatas dinyatakan berhubungan.
3.7.3 Analisis Multivariat
Analisis multivariat adalah untuk melihat kemaknaan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat untuk menentukan faktor-faktor yang lebih
dominan berhubungan dengan kinerja petugas surveilans epidemiologi KIA. Uji Statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda pada batas
kemaknaan perhitungan statistik α = 0,05 dari persamaan sebagai berikut :
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ β
6
X
6
+ β
7
X
7
+ β
8
X
8
+ β
9
X
9
+ ē
Keterangan : Y = Variabel dependen kinerja Petugas SE KIA
α = Konstanta regresi β
1...
β
9
= Koefisien regresi untuk variabel independen X
1
= Umur X
2
= Pendidikan X
3
= Lama Bekerja
Universitas Sumatera Utara
72
X
4
= Pengetahuan X
5
= Keterampilan X
6
= Motivasi X
7
= Dana X
8
= Prasarana X
9
= Prosedur Kerja
Universitas Sumatera Utara
73
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Kondisi Geografis
Kabupaten Bireuen merupakan salah satu kabupaten yang sangat strategis letaknya yaitu di pesisir Timur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan luas
wilayah ± 1.901,21 km2, Kabupaten Bireuen dengan ibukota Bireuen yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 608 Desa Gampong.
Secara geografis Kabupaten Bireuen terletak pada 4°.54’ - 5°.21’ Lintang Utara dan 96°.20’. 97°.21’ Bujur Timur, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah
Utara dengan Selat Malaka, Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Utara, Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bener Meriah dan Sebelah Barat dengan Kabupaten Pidie
Jaya. Keadaan Topografi Kabupaten Bireuen terdiri dari pantai dataran rendah di
sebelah Utara dan daerah pegunungan di sebelah Selatan. Luas tanah menurut penggunaannya terdiri dari 17.172 Ha perkampungan, 22.948 Ha persawahan, 34.013
Ha tegalan, 37.994 Ha perkebunan rakyat, 5.194 Ha tambak, 5.952 Ha semak alang- alang, 4.642 Ha hutan belukar, 32.286 Ha tebat, 2.072 Ha kebun campuran, 965 Ha
perkebunan besar, 564 Ha danau rawa.
Universitas Sumatera Utara