40
c. Penilaian kinerja Penilaian kinerja merupakan analisis dan interpretasi keberhasilan atau kegagalan
pencapaian kinerja. Penilaian sebaiknya dikaitkan dengan sumber daya input yang berada dibawah wewenangnya seperti SDM, danakeuangan, sarana
prasarana, metode kerja dan hal-hal lainnya yang berkaitan. Tujuannya adalah agar dapat diketahui dengan pasti apakah pencapaian kinerja yang tidak sesuai
kegagalan disebabkan oleh faktor input yang kurang mendukung atau kegagalan pihak manajemen.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Menurut Timple yang dikutip Mangkunegara 2005, faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal diposisional yaitu
faktor yang dihubungkan dengan sifat seseorang, misalnya kinerja seseorang, misalnya kinerja seseorang baik karena mempunyai kemampuan tinggi dan ia tipe
pekerja keras. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan seperti fasilitas kerja, iklim organisasi, dan
sikap, perilaku serta tindakan dari rekan kerja, bawahan atau pimpinan. Menurut Simamora yang dikutip Mangkunegara 2005, kinerja
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : faktor individual kemampuan, latar belakang, demografi, faktor psikologis motivasi, persepsi, attitude, personality, pembelajaran
dan faktor organisasi sumber daya, job design, kepemimpinan, struktur Mangkunegara, 2005.
Universitas Sumatera Utara
41
Menurut Widodo 2005, faktor yang mempengaruhi kinerja dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor individu pelaku dan organisasi.
Beberapa strategi atau perilaku pemimpin yang harus dilakukan dalam bingkai meningkatkan kinerja individu dan organisasi antara lain adalah :
1. Menjaga dan mendorong motivasi anak buah Strategi untuk menjaga dan mendorong motivasi menurut Sloman yang dikutip
Widodo 2005, antara lain sebagai berikut : a. tentukan apa yang menjadi tujuan atau apa yang hendak dicapai dari
organisasi dan tentukan pula kriteria kinerjanya. b. Pemimpin organisasi harus mampu menyediakan insentif pendorong kerja
baik berupa gaji, uang, penghargaan atau dalam bentuk lain agar karyawan bersedia mencapai tujuan organisasi melalui aktifitas yang sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan. c. Pemimpin harus memberikan umpan balik secara rutin agar para karyawan
dapat mengetahui bagaimana posisi dan peran yang dimainkan dalam pelaksanaan tujuan organisasi.
d. Pemimpin harus menerapkan manajemen partisipatif, yakni para karyawan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan tertentu agar mereka dapat
melakukan pekerjaan dengan lebih baik. e. Pemimpin harus menyelenggarakan komunikasi dua arah secara rutin dalam
setiap pertemuan dengan bawahan.
Universitas Sumatera Utara
42
2. Peningkatan kemapuan atau kualitas anak buah a. Melalui pendidikan
b. Melalui pelatihan c. Melalui pengalaman
2.3 Hubungan Kinerja dengan Sumber Daya Organisasi