Umur Pengetahuan SDM Ketrampilan SDM

30

2.1.1.1 Umur

Umur menurut Gipson 1994 berpengaruh terhadap kinerja individu dimana pada usia 40-54 tahun individu memasuki tahap perawatan yang ditandai dengan usaha stabilisasi dari hasil usaha masa lampaunya. Pada tahap ini individu membutuhkan penghargaan, sebahagian individu merasa tidak nyaman secara psikologi pada masa ini yang diakibatkan oleh pengalaman kritis dimasa karirnya dimana indivisu tidak mencapai kepuasan dalam masa kerjanya, kesehatan yang buruk dan perasaan khawatir akan masa kerjanya. Sehingga sebahagian individu merasa tidak membutuhkan peningkatan kinerja sampai dengan masa penarikan.

2.1.1.2 Pengetahuan SDM

Pengetahuan menurut Soejitno 2001 adalah keadaan mengetahui, mengenal fakta, kebenaran atau keadaan. Menurut Keraf dan Dua 2001, ilmu pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan manusia yang telah disusun secara sistematis, metodologis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ilmu pengetahuan berupaya untuk menjelaskan berbagai peristiwa di jagad raya ini secara logis dan sistematis atau untuk menjelaskan sebab dan akibat dari peristiwa yang terjadi. Dari batasan-batasan tersebut dapat dilihat bahwa pengetahuan meliputi aspek atau objek yang sangat luas, dapat berubah dan berkembang sesuai dengan kebutuhan, pengalaman serta tinggi rendahnya informasi tentang objek tersebut dilingkungannya. Universitas Sumatera Utara 31

2.1.1.3 Ketrampilan SDM

Dalam pengukuran kinerja, perlu diidentifikasikan berdasarkan kompetensinya. Kompetensinya SDM adalah Kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan karakteristik kepribadian yang berpengaruh langsung terhadap kinerjanya Mangkunegara, 2005. Organisasi memperkerjakan orang karena ketrampilan mereka, dan biasanya ditempatkan pada pekerjaan berdasarkan ketrampilannya. Untuk mencapai kinerja yang tinggi dibutuhkan jenis keterampilan dengan keahlian tehnis, selain keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta keterampilan interpersonal. Kombinasi tepat dari ketiganya merupakan hal penting, karena bila hanya satu keterampilan yang menonjol dapat menurunkan kinerja Robbins, 2002.

2.1.1.4 Motivasi SDM

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dan Karakteristik Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang

0 49 179

Determinan Kinerja Petugas Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Kota MedanTahun 2014

0 59 100

Implementasi Program ASI Eksklusif dan Peran Petugas KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Durian Kec. Aek Natas Kabupaten Labuhanbatu Utara

5 66 83

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Dalam Pengelolaan Data Di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang

1 38 202

Pengaruh Karakteristik Individu Psikologi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Melaksanakan Program di Puskesmas se Kota Pematangsiantar

0 0 18

Pengaruh Karakteristik Individu Psikologi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Melaksanakan Program di Puskesmas se Kota Pematangsiantar

0 0 2

Pengaruh Karakteristik Individu Psikologi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Melaksanakan Program di Puskesmas se Kota Pematangsiantar

0 0 12

Pengaruh Karakteristik Individu Psikologi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Melaksanakan Program di Puskesmas se Kota Pematangsiantar

0 0 36

Pengaruh Karakteristik Individu Psikologi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Melaksanakan Program di Puskesmas se Kota Pematangsiantar

0 0 4

DETERMINAN KINERJA PETUGAS KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI PUSKESMAS KOTA MEDAN TAHUN 2014

0 0 13