93
tercapai apabila didukung oleh atribut individu, upaya kerja dan dukungan organisasi. Faktor individu kemampuan, keterampilan, latar belakang serta demografi dan
faktor psikologis meliputi persepsi, attitude, personality, pembelajaran dan motivasi Mangkuneara, 2005.
Menurut Simamora yang dikutip Mangkunegara 2005, faktor individual seperti keterampilan dan pengetahuan, latar belakang dan demografi seorang pekerja
dapat mempengaruhi kinerja yang dihasilkannya disamping faktor psikologis dan faktor organisasi.
Menurut Bob Davis dalam Ruky, 2004 keterampilan adalah kecakapan atau kemampuan petugas akan membentuk profesionalitas karyawan yang menunjuk
ke suatu tindakan pekerjaan yang berdampak positif bagi proses dan perkembangan individu karyawanpetugas.
5.6 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Petugas Surveilans Epidemiologi
dalam pelaporan KIA Puskesmas di Kabupaten Bireuen.
Motivasi petugas pelaksana pelaporan KIA adalah sikap petugas terhadap situasi pekerjaanya. Sebagaimana pendapat Keith Davis yang dikutip Mangkunegara
2005, motivasi diartikan sebagai suatu sikap attitude petugas terhadap situasi kerja situation di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif terhadap situasi
kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang
Universitas Sumatera Utara
94
rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.
Proporsi petugas pelaksana pelaporan KIA Puskesmas menunjukkan 55,9 petugas dengan motivasi baik dan 44,1 dengan motivasi tidak baik. Pengaruh
motivasi pelaksana pelaporan terhadap kinerja surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA puskesmas. Hasil jawaban petugas menunjukkan bahwa 50,0
petugas memiliki pendapat bahwa bekerja supaya bermanfaat bagi orang lain, 85,3 petugas melaksanakan tugas karena sudah menjadi tanggung jawabnya, 44,1
petugas ingin menunjukkan pekerjaan pelaporannya sudah bagus. Hasil uji statistik pengaruh motivasi terhadap kinerja petugas surveilans
epidemiologi dalam pelaporan KIA, didapat nilai p = 0,040 p 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa motivasi petugas berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
petugas surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA Puskesmas. Penelitian ini sesuai dengan Masrita 2004 bahwa motivasi berhubungan
signifikan dengan kinerja bidan dalam pencatatan dan pelaporan KIA di Aceh Timur. Hasil penelitian Supeni 2001 yang menyatakan terdapat hubungan yang bermakna
antara motivasi dengan kinerja petugas TB Paru. Juga sesuai dengan penelitian Karim 2001 di Kabupaten Maringim yang menyatakan terdapat hubungan yang bermakna
antara motivasi dengan kinerja bidan di desa. Peran motivasi yang ada pada diri seseorang dalam melaksanakan pekerjaan
dapat dijelaskan melalui pendapat Prijosaksono 2002 yang menyatakan pengertian motivasi adalah yang didorong oleh kekuatan dari dalam inner motivation
Universitas Sumatera Utara
95
didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai values yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa
berupa rasa kasih pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalankan hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh
kedepan. Biasanya bekerja bukan sekedar untuk memperoleh sesuatu uang, harga diri, kebanggaan prestasi tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus
dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya. Demikian juga keberadaan petugas KIA apabila memiliki motivasi kerja yang baik akan dapat mencapai target cakupan yang
ditetapkan dalam program pelayanan kesehatan ibu dan anak. Lebih lanjut Wahjosumidjo 1994 menjelaskan bahwa timbulnya motivasi
dalam diri seseorang merupakan suatu interaksi antara berbagai aspek, dimana dinyatakan bahwa motivasi merupakan suatu proses psikologi yang mencerminkan
interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dam keputusan yang terjadi pada diri seseorang dan motivasi sebagai proses psikologi timbul diakibatkan oleh faktor di
dalam diri seseorang itu sendiriyang disebut intrinsik atau faktor diluar diri disebut faktor ektrinsik. Faktor di dalam diri seseorang dapat berupa kepribadian, sikap,
pengalaman dan pendidikan atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau ke masa depan.
Universitas Sumatera Utara
96
5.7 Pengaruh Dana terhadap Kinerja Petugas Surveilans Epidemiologi dalam