51
2.5.2 Pengukuran dalam Kesehatan Ibu dan Anak
Berbeda dengan pelayanan kesehatan bidang spesialisasi lain, pelayanan maternal memiliki beberapa keistimewaan. Pengguna jasa pelayanan maternal,
sebagian besar adalah orang sehat. Selain itu sasaran pelayanan maternal bukan saja ibu melainkan juga anak bayi yang dikandungnya. Atas dasar hal ini maka pelayanan
maternal harus optimal, baik teknis pelayanan obstetrik maupun program kesehatan ibu dan anak beserta dengan evaluasinya. Dalam mengevaluasi program yang
dijalankan, keberadaan data yang berkualitas adalah sangat penting. Data yang memuat berbagai pengukuran dalam kesehatan ibu dan anak ini lah yang merupakan
indikator kinerja pelayanan maternal Depkes RI, 2007b.
2.5.3 Kematian Ibu, Bayi dan Balita sebagai Masalah dalam Kesehatan Ibu
dan Anak
Kehamilan, di satu sisi merupakan saat-saat yang membahagiakan bagi seorang ibu, tetapi juga dapat menjadi suatu keadaan yang mengkhawatirkan bila ada
hal-hal yang tidak diharapkan turut menyertai kehamilan tersebut. Komplikasi kehamilan seperti perdarahan pasca persalinan, eklampsia, sepsis dan komplikasi
keguguran menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang.
Kematian ibu didefinisikan sebagai kematian seorang wanita yang terjadi pada masa kehamilan dan nifas atau dalam waktu 42 hari setelah berakhirnya
kehamilan tanpa memperdulikan lama dan letak kehamilan, akibat setiap hal yang
Universitas Sumatera Utara
52
berhubungan dengan danatau dipicu oleh kehamilan atau penatalaksanaan-nya, tetapi bukan oleh sebab kecelakaan. ICD-X membagi kematian maternal menjadi dua
kelompok yaitu kematian obstetrik langsung, yaitu kematian yang disebabkan oleh komplikasi obstetrik pada saat kehamilan, persalinan dan nifas maupun akibat
tindakan-tindakan, kesalahan-kesalahan karena penanganan yang tidak tepatbenar ataupun gabungan kejadian berbagai hal diatas. Kelompok kedua adalah kematian
obstetrik tidak langsung, yaitu kematian maternal yang terjadi karena penyakit yang ada sebelumnya atau mulai terjadi pada saat kehamilan dan tidak disebabkan oleh
penyebab langsung tetapi diperberat oleh efek fisiologis dari kehamilan. Kematian bayi merupakan kematian seorang bayi pada masa tahun pertama
kelahirannya. Berdasarkan International Collaborative Effort ICE, penyebab kematian bayi dibagi menjadi delapan kategori, yaitu anomali kongenital, asfiksia,
imaturitas,infeksi, sudden infant death syndrome SIDS, kematian mendadak yang tidak bisa dijelaskan sebabnya, penyebab eksternal dan kondisi lainnya. Kematian
balita adalah kematian yang terjadi pada anak sebelum mencapai usia lima tahun Depkes RI, 2007b.
2.5.4 Mengukur Besarnya Kematian Ibu
Mengukur angka kematian, baik ibu maupun bayi, bukanlah suatu hal yag mudah. Data angka kematian ibu dan bayi yang ada selama ini dianggap sebagai
”puncak dari gunung es”, dimana kasus yang tidak terdata jauh lebih banyak dari pada angka yang dilaporkan. Menurut WHO, kematian ibu sulit untuk diukur karena
Universitas Sumatera Utara
53
alasan konseptual dan praktis. Kematian ibu sulit untuk diidentifikasi secara tepat karena tidak seperti kasus kematian biasa, pada kasus kematian ibu, diperlukan juga
data usia reproduksi, keadaan kehamilan sesaat sebelum kematiannya serta penyebab klinis kematiannya. Ketiga komponen ini sulit untuk didapatkan secara akurat apabila
pada suatu daerah tidak ada sistem pelaporan kematian yang baik. Pada dasarnya hal- hal yang mendasari timbulnya kesalahan dalam sistem pelacakan kematian maternal
dapat meliputi kesalahan klasifikasi kematian, kesalahan analisa penyebab medis kematian dan tidak terdapatnya sistem pencatatanregistrasi kependudukan yang baik.
Dalam mengukur besarnya kematian ibu pada suatu populasi, digunakan indikator- indikator antara lain :
Maternal Mortality Ratio di Indonesia disebut dengan Angka Kematian Ibu, yaitu jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup pada kurun waktu yang
sama.
Ukuran ini mengindikasikan risiko kematian ibu diantara wanita yang sedang hamil dan wanita yang baru saja hamil dan juga merefleksikan status kesehatan seorang
wanita, akses ke pelayanan kesehatan dasar dan kualitas pelayanan yang diterima wanita tersebut.
N Kematian Maternal Ratio = -------------------------- x 100.000
N kelahiran hidup
Universitas Sumatera Utara
54
Maternal Mortality Rate, yaitu Jumlah kematian ibu per 100.000 wanita usia 15-49 per tahun. Ukuran ini merefleksikan baik risiko kematian ibu hamil dan ibu
yang baru saja hamil, maupun proporsi seluruh wanita yang menjadi hamil pada suatu tahun tertentu.
Risiko Kematian Ibu Seumur Hidup Life Time Risk of Maternal Death merupakan probabilitas kematian Ibu yang dihadapi oleh rata-rata wanita sepanjang
usia reproduktifnya. Seperti maternal mortality rate, ukuran ini merefleksikan baik risiko seorang wanita untuk meninggal karena sebab maternal, maupun risikonya
untuk menjadi hamil. Ukuran tersebut juga memperhitungkan akumulasi risiko dari tiap kehamilan Depkes RI, 2007b.
2.5.5 Faktor –faktor yang Mempengaruhi dalam Kehamilan