80
4.2.2 Kinerja Petugas Surveilans KIA Puskesmas
Berdasarkan wawancara dan penilaian tentang kinerja petugas surveilans KIA puskesmas di Kabupaten Bireuen dengan menjawab pertanyaan tentang
pelaksanaan surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA puskesmas. Hasil penelitian tentang kinerja dikelompokkan dalam 2 dua katagori yaitu katagori tidak
baik dan baik. Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa proporsi petugas yang memiliki kinerja baik lebih dominan yaitu sebanyak 55,9 dibandingkan petugas dengan
kinerja tidak baik yaitu sebesar 44,1, secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2.
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kinerja Petugas Surveilans
Epidemiologi Dalam Pelaporan KIA Puskesmas di Kabupaten Bireuen
No Kinerja
Jumlah Persentase
1. 2.
Tidak baik Baik
15 19
44,1 55,9
Jumlah 34
100 4.3
Analisis Bivariat
Hasil analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel independen umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, keterampilan, motivasi,
dana, sarana dan prosedur kerja terhadap variabel dependen kinerja petugas surveilans KIA. Analisis ini dilakukan pengujian secara berturut-turut untuk melihat
hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
81
Hasil analisis diperoleh bahwa pendidikan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja petugas surveilans epidemiologi KIA dengan p = 0,034 p
0,05, Pengetahuan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja petugas surveilans KIA p = 0,045. keterampilan menunjukkan hubungan yang signifikan
dengan kinerja petugas surveilans epidemologi KIA dengan nilai p = 0,014, yang mempunyai keterampilan tidak baik dengan kinerja tidak baik sebanyak 68,8
sedangkan keterampilan baik sebanyak 31,3. Motivasi terlihat hubungan yang signifikan dengan kinerja petugas
surveilans epidemiologi KIA dengan nilai p = 0,000. Dana juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan kinerja petugas surveilans epidemiologi KIA
dengan nilai p = 0,013. Dari tiga puluh empat 34 orang responden yang diwawancarai, 18 orang tersebut mempunyai prosedur kerja tidak baik, dengan
proporsi 66,7 petugas dengan kinerja tidak baik dan 33,3 petugas dengan kinerja baik. Dari hasil uji bivariat ada hubungan yang signifikan antara prosedur kerja
dengan kinerja petugas surveilans KIA p = 0,007.
Universitas Sumatera Utara
82
Tabel 4.6 Distribusi hubungan Sumber Daya Organisasi Puskesmas terhadap
Kinerja Petugas Surveilans Epidemiologi dalam Pelaporan KIA di Kabupaten Bireuen
Kinerja Hasil Uji Chi Square
Tidak baik Baik
Variabel Independen N
N Nilai
p-value Kelompok Umur
1. 35 tahun 2.
≥ 35 tahun 9
6 56,3
33,3 7
12 43,8
66,7 0,319
Total 15
44,1 19
55,9
Tingkat Pendidikan
1. Menengah 2. Tinggi
9 6
69,2 28,6
4 15
30,8 71,4
0,034 Total
15 44,1
19 55,9
Masa Kerja
1. 5 Tahun 2.
≥ 5 Tahun 8
7 57,1
35,0 6
13 42,9
65,0 0,353
Total 15
44,1 19
55,9
Pengetahuan
1. Tidak baik 2. Baik
10 5
66,7 26,3
5 14
33,3 73,7
0,045 Total
15 44,1
19 55,9
Keterampilan
1. Tidak baik 2. Baik
11 4
68,8 22,2
5 14
31,3 77,8
0,014 Total
15 44,1
19 55,9
Motivasi
1. Tidak baik 2. Baik
12 3
80,0 15,8
3 16
20,0 84,2
0,000 Total
15 44,1
19 55,9
Dana
1. Tidak baik 2. Baik
13 2
61,9 15,4
8 11
38,1 84,6
0,013 Total
15 44,1
19 55,9
Sarana
1. Tidak baik 2. Baik
9 6
52,9 35,3
8 11
47,1 64,7
0,490 Total
15 44,1
19 55,9
Prosedur Kerja
1. Tidak baik 2. Baik
12 3
66,7 18,8
6 13
33,3 81,3
0,007 Total
15 44,1
19 55,9
Universitas Sumatera Utara
83
4.4 Analisis Multivariat