59
Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya, untuk itu perlu didukung kemampuan manjemen yang baik. Manajemen
Puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan pelaksanaan serta pengendalian, pengawasan dan
penilaian. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya
Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia.
Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia IPM, serta
merupakan kesepakatan global maupun nasional. Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan,
Kesehatan lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan.
Sedangkan Usaha Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas Depkes RI, 2006.
2.7 Landasan Teori
Megacu kepada definisi Public Health menurut Winslow, pengembangan program kesehatan masyarakat disuatu wilayah terdiri dari tiga komponen pokok
yaitu kegiatan yang berhubungan dengan upaya pencegahan penyakit preventing
Universitas Sumatera Utara
60
desease dan memperpanjang hidup prolonging life melalui usaha-usaha kesehatan lingkungan, imunisasi, pendidikan kesehatan dan pengenalan penyakit secara dini
surveilans, penimbangan balita, ANC dan sebagainya. Surveilans epidemiologi KIA pada prinsipnya adalah salah satu program dari
organisasi kesehatan dalam hal ini organisasi puskesmas. Pelaksanaan surveilans epidemiologi KIA tidak terlepas dari berbagai faktor baik bersumber dari dalam
organisasi maupun luar organisasi. Salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari tersebut adalah sumber daya organisasi.
Menurut Aditama 2003 sumber daya organisasi adalah segala sesuatu yang terdapat dalam organisasi untuk menjalankan peran dan fungsinya guna mencapai
tujuan organisasi. Adapun komponen-komponen yang terlibat dalam sumber daya organisasi tersebut antara lain tenaga yang meliputi karakteristik tenaga atau sumber
daya manusia seperti kompetensi sumber daya manusia mencakup pengetahuan, dan keterampilan, motivasi tenaga, sumber dana yang digunakan baik sumber dana
maupun jumlah dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program surveilans epidemiologi KIA, sarana dan fasilitas pendukung pelaksanaan surveilans
epidemiologi KIA serta prosedur kerja sebagai uraian kegiatan dan tatalaksana dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi KIA.
Penyelenggaraan surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA dari Puskesmas merupakan komponen yang mepunyai peranan penting dalam pencegahan
dan penanggulangan kesehatan ibu dan anak. Kinerja surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA Puskesmas organizational performance memiliki keterkaitan yang
Universitas Sumatera Utara
61
sangat erat dengan kinerja pelaksana pelaporan KIA Puskesmas induvidual performance. Sementara itu, tugas, wewenang dan tanggung jawab dengan baik,
sangat tergantung kepada struktur manajemen dan teknologi dan sumber daya lain seperti peralatan dan keuangan yang dimiliki oleh organisasi. Kinerja individu adalah
hasil kerja pegawai baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan.
Kinerja individu dipengaruhi oleh kemampuan dan motivasi dari seseorang. Kemampuan dipengaruhi oleh pengetahuan dan ketrampilan, sedang motivasi
dipengaruhi oleh sikap pekerja terhadap situasi pekerjaannya. Dalam mencapai kinerja surveilans epidemiologi dalam pelaporan KIA yang optimal tentu tidak
terlepas dari pengaruh sumber daya organisasi yang dimiliki oleh Puskesmas baik dari pengetahuan, ketrampilan dan motivasi pelaksana pelaporan, dana, sarana
prasarana maupun prosedur kerja dalam kegiatan tersebut. Menurut Ilyas 2001 yang mengutip pendapat Gibson 1987, kinerja suatu
organisasi dipengaruhi oleh 1 faktor organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan dan imbalan, serta desain pekerjaan, 2 faktor individu meliputi
kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta sosiodemografis dan faktor psikologis meliputi persepsi, motivasi, sikap dan kepribadian. Hal ini jika dikaitkan
dengan pendapat Aditama 2003, maka unsur sumber daya organisasi mencakup faktor individu, dan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
62
2.8 Kerangka Konsep Penelitian