32
Berdasarkan kompleksitas faktor motivasional, sejumlah pandangan atau teori tentang motivasi ditemukan, diantaranya : 1 Drive reduction theory
mengatakan bahwa motivasi didorong untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer lapar, haus dan kebutuhan sekunder berprestasi. 2 Arousal theory mengatakan
bahwa setiap orang memiliki dorongan untuk melakukan kegiatan untuk memiliki tantangan tertentu, yang mengakibatkan seseorang menjadi suka dan senang
melakukannya. 3 Incentive theory mengatakan bahwa motivasi dipengaruhi oleh rangsangan eksternal. 4 Cognitive theori mengatakan motivasi dipengaruhi oleh
intrinsic motivation, yaitu aktivitas untuk mencari kesenangan, bukan demi Reward, dan extrinsic motivation yaitu aktivitas yang didasarkan pada reward nyata
Hariandja, 2002.
2.1.2 Sumber Daya UangDana
Sumber daya keuangan ini dapat memperlancar pelaksanaan suatu kebijakan. Kurangnya atau terbatasnya dana atau insentif lain dalam implementasi
kebijakan merupakan sumbangan besar pada gagalnya pelaksanaan kebijakan Widodo, 2005.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1116MENKESSKVIII2003, sumber biaya penyelenggaraan sistem surveilans
epidemiologi kesehatan terdiri dari sumber dana APBN, APBD Propinsi, APBD Kota, Bantul Luar Negeri, Bantuan Nasional dan Daerah, dan Swadaya masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
33
2.1.3 Sumber Daya PeralatanSarana
Selain data yang cukup pencapaian kinerja optimal harus didukung oleh sarana yang memadai. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1116MENKESSKVIII2003, untuk mendukung kegiatan surveilans epidemiologi kesehatan di Puskesmas sarana yang diperlukan berupa : 1 paket
komputer, 1 alat komunikasi telepon, faximile, dan telekomunikasi lainnya, 1 paket kepustakaan, 1 paket pedoman pelaksanaan surveilans epidemiologi dan program
aplikasi komputer, 1 paket formulir dan 1 unit kenderaan roda dua.
2.1.4 Sumber Daya Prosedur Kerja
Dalam usaha mencapai sasarannya Puskesmas harus memilih suatu struktur organisasi yang efektif yang mudah beroperasi dan tidak banyak birokrasi. Penetapan
struktur ini dimaksud untuk bisa membagi tugas pekerjaan, memberikan wewenang, melakukan pengawasan dan meminta pertanggungjawaban.
Setiap kegiatan program akan menghasilkan data. Data perlu dicatat, dianalisis dan dibuat laporan. Data ini adalah data siap pakai karena sudah
dipresentasikan dalam bentuk tabel, grafik atau laporan secara negatif. Jenis pencatatan kegiatan harian program puskesmas dapat dibagi
berdasarkan lokasi pencatatannya yaitu pencatatan di dalam dan di luar gedung puskesmas. Pelaporan yang dibuat dari dalam gedung puskesmas adalah semua data
yang diperoleh dari pencatatan kegiatan harian program yang dilaksanakan di dalam gedung puskesmas seperti data BP, Pol Gigi, Farmasi, Laboratorium, KIA, KB,
Universitas Sumatera Utara
34
Kesehatan Jiwa dan sebagainya. Data yang dibuat diluar gedung puskesmas adalah data yang dibuat berdasarkan catatan harian kegiatan program yang dilaksanakan di
luar gedung puskesmas atau puskesmas pembantu, misalnya data kegiatan program Yandu, UKS, PHN, PKM, Kesehatan Lingkungan dan P2M.
Pencatatan harian masing-masing program puskesmas dikompilasi menjadi laporan terpadu puskesmas. Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas
SP2TP. SP2TP dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota setiap awal bulan. Dinas Kesehatan Kota mengolah kembali laporan puskesmas dan mengirimkan
umpan baliknya ke Dinkes Provinsi dan Depkes Pusat. Feed back terhadap laporan puskesmas harus dikirim kembali secara rutin ke puskesmas untuk dapat dijadikan
evaluasi keberhasilan program. Ada beberapa jenis laporan yang dibuat oleh puskesmas. Laporan harian
untuk melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa KLB penyakit tertentu; laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan penanggulangan penyakit diare; laporan
bulanan ada empat jenis LB1-LB4 untuk melaporkan kegiatan rutin program Muninjaya, 2004.
2.2 Kinerja
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Jika dilihat dari asal katanya,
Universitas Sumatera Utara