25
peserta didik. Dalam hal ini guru berperan langsung menjadi contoh bagi peserta didik. Misalnya nilai kebersihan, dan kerapian, kasih
sayang, disiplin, kesopanan, perhatian, jujur, dan kerja keras. 4 Pengondisian
Penciptaan kondisi yang mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter. Suasana sekolah perlu dikondisikan sedemikian rupa, dengan
penyediaan sarana fisik. Misalnya kondisi toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster kata-kata bijak
yang dipajang di lorong sekolah dan di dalam kelas. Pelaksanaan penanaman nilai tanggung jawab pada siswa dapat
ditempuh guru dengan melakukan kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan serta pengondisian.
C. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Pembelajaran nilai-nilai karakter utamanya nilai tanggung jawab harus dilakukan sedini mungkin dan terus berkembang seiring dengan proses
pembelajaran yang bermakna. Usia siswa di sekolah dasar berkisar 6-12 tahun. Masa ini disebut pula masa kanak-kanak akhir. Pada masa ini
lingkungan pergaulan anak sudah meluas. Anak sudah banyak bergaul, tidak hanya bergaul dengan orang-orang rumah tetapi juga bergaul dengan teman-
temannya di lingkungan sekitar rumah serta dengan teman-teman di sekolah. Masa ini merupakan masa sekolah. Pada masa ini anak sudah matang
untuk belajar atau sekolah. Disebut masa sekolah karena anak sudah menyelesaikan tahap pra sekolahnya yaitu masa taman kanak-kanak. Rita Eka
26
Izzaty 2008: 103 menyatakan tugas-tugas perkembangan pada masa kanak- kanak akhir adalah:
1 Belajar keterampilan fisik untuk keperluan bermain. 2 Belajar bergaul dengan teman sebaya.
3 Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat mengenai diri sendiri.
4 Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung.
5 Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita. 6 Mengemabangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. 7 Mengembangkan kata batin, moral dan skala nilai.
8 Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial. 9 Mencapai kebebasan pribadi.
Pada masa ini guru di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik untuk menyelesaikan tugas perkembangan tersebut
dengan baik. Keberhasilan dalam penyelesaian tugas perkembangan ini ditentukan oleh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan juga
lingkungan teman sebayanya. Lebih lanjut, Sardiman A.M 2006: 120 menyatakan bahwa
karakteristik siswa yakni keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga
27
menentukan pola aktifitas dalam meraih cita-citanya. Ada tiga hal dalam karakteristik siswa yang perlu diketahui:
1 Karakteristik berkaitan dengan kemampuan awal, misal kemampuan intelektual dan kemampuan berfikir.
2 Karakteristik berhubungan dengan latar belakang status sosial. 3 Karakteristik berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian
seperti sikap, perasaan, dan minat. S.C Utami Munandar 1985: 4 membagi sifat siswa sekolah dasar
menjadi dua fase yaitu masa kelas rendah sekolah dasar, sekitar usia 6 sampai 9 tahun dan masa kelas tinggi sekolah dasar sekitar 10-13 tahun. Siswa
sekolah dasar antara kelas tinggi dan kelas rendah juga memiliki perbedaan karakter yang disebabkan oleh perbedaan psikologis dan emosional.
Sifat khas anak pada sekolah dasar dijabarkan lebih lanjut, menurut S.C Utami Munandar 1985: 4-5 adalah:
1. Masa kelas rendah a Ada korelasi positif antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.
b Sikap tunduk pada peraturan permainan yang tradisional. c Ada kecenderungan memuji diri sendiri.
d Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu menguntungkan.
e Kalau tidak dapat menyelesaikan soal, maka soal itu dianggap tidak penting.
28
f Anak menghendaki nilai angka rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.
2. Masa kelas tinggi a Minat kepada kehidupan praktis konkret sehari-hari,kecenderungan
membandingkan pekerjaan-pekerjaan yangpraktis. b Amat realitas, ingin tahu, ingin belajar.
c Menjelang sekitar umur 11 tahun, anak membutuhkan guru atau orang dewasa untuk menyelesaikan tugasnya.
d Sampai sekitar umur 11 tahun, anak berusaha menyelesaikan tugas sendiri.
e Setelah umur 11 tahun, anak berusaha menyelesaikan tugasnya sendiri.
f Pada masa ini, anak memandang nilai rapor sebagai ukuran yang tepat terhadap prestasi sekolah.
g Di dalam permainan tradisional anak membuat peraturan sendiri. Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
anak sekolah dasar antara kelas rendah dan kelas tinggi berbeda. Pada anak kelas rendah, anak mempunyai sifat kecenderungan memuji diri sendiri
dan meremehkan orang lain, kemampuan mengingat dan bahasa berkembang sangat pesat, tidak bisa membedakan antara bermain dan
belajar dan lebihmudah memahami hal-hal yang bersifat konkret. Sedangkan karakteristikanak kelas tinggi adalah adanya minat terhadap
kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, realistis, sudah bisa
29
menyelesaikannya masalah sendiri, gemar membentuk kelompok sebaya, dan menganggap peran manusia idola sangat penting.
D. Kerangka Pikir
Pembentukan karakter kini menjadi suatu pendidikan yang penting bagi anak khususnya anak SD. Dapat kita lihat bagaimana sikap para anak
sekarang yang memang terkadang membuat kita prihatin dengan tingkah lakunya. Tidak sedikit anak yang setelah menginjak masa usia remaja atau
pubertas menjadi anak yang semaunya sendiri, tidak punya moral, tidak hormat pada orang tua, dan bahkan tidak punya rasa malu. Salah satu nilai
karakter yang dikembangkan di sekolah dasar yaitu nilai tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap dirinya maupun orang lain dan lingkungan sekitarnya. Ketika
pembelajaran berlangsung, kedekatan antara guru dengan peserta didik dapat digunakan untuk menanamkan nilai tanggung jawab pada peserta didik dalam
setiap tindakan yang dilakukannya. Pendidikan karakter dalam hal ini nilai tanggung jawab hendaknya
dimulai dari anak usia muda atau anak usia SD. Karena dalam usia ini anak masih mudah untuk diberikan karakter yang baik, dan anak akan cenderung
mempercayai dan melaksanakan perintah dari guru. Tugas seorang guru adalah dengan cara apapun bagaimana caranya agar anak memperoleh
pendidikan karakter yang baik dan terhindar dari karakter yang dapat mengganggu di kehidupan masa depan anak. Guru hendaknya juga memantau