12
menarik interesting, menguntungkan profitable dan menyenangkan pleasant.
Rohmat Mulyono 2008: 23 mengartikan pendidikan nilai pengajaran ataupun bimbingan yang diberikan kepada siswa guna
menyadari nilai kebenaran, kebaikan serta keindahan. Yang melalui proses pertimbangan nilai yang tepat serta pembiasaan bertindak yang konsisten.
Hamid Darmadi 2009: 139 mengatakan bakhwa pendidikan nilai adalah membantu siswa belajar untuk mengenali nilai-nilai dan menempatkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Zaim Elmubarok 2008: 23 menjelaskan secara singkat pendidikan nilai sebagai proses seseorang
dimana seseorang menemukan maknanya sebagai pribadi pada saat dimana tertentu memberikan arti pada jalan hidupnya.
Untuk mengembangkan pendidikan nilai diperlukan pengakuan dan penghargaan nilai kemanusiaan. Dalam proses belajar mengajar tidak
hanya mengembangkan kecerdasaan pada diri siswa, namun juga harus dapat mengembangkan perilaku siswa serta memberikan pemahaman
kepada siswa tentang nilai-nilai karakter seperti tanggung jawab, kedisiplinan, kejujuran dan sebagainya. Penanaman nilai yang diberikan
kepada siswa tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan.
2. Tujuan Penanaman Nilai
Memaknai tujuan dari pendidikan nilai, Masnur Muslich 2011: 108 menjelaskan bahwa diterimanya nilai sosial oleh siswa serta
berubahnya nilai yang tidak sesuai dengan nilai sosial yang diharapkan,
13
maka untuk mencapai tujuan tersebut, peran guru harus mengarahkan siswa agar dapat bertindak dengan baik dan benar. Lain dengan Rohmat
Mulyana 2004: 119 bahwa penanaman nilai yang berfungsi untuk membantu siswa memahami serta menyadari nilai dan diharapkan mampu
untuk bisa menempatkan secara integral dalam kehidupan. Sedangkan menurut komite APEID Asia and the Pasific Progamme of Education
Innovation for Delelopment, menjelaskan bahwa tujuan dari pendidikan penanaman nilai adalah untuk:
a Menerapkan pembentukan nilai kepada anak. b Menghasilkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang
diinginkan. c Membimbing perilaku yang konsisten dengan nilai-nilai
tertentu. Dengan demikian tujuan dari pendidikan nilai adalah tindakan
mendidik yang dimulai dan berlangsung dari adanya usaha untuk penyadaran nilai sampai dengan perwujudan perilaku yang bernilai
UNESCO, 1994 dalam Rohmat Mulyana 2004: 120. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai tujuan penanaman nilai, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan dari penanaman nilai adalah untuk memberikan bantuan kepada siswa agar dapat mengenali dan memahami nilai serta
diharapkan untuk dapat menempatkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan.
3. Landasan pendidikan Nilai
Landasan pendidikan nilai menurut Rohmat Mulyana 2004: 124 mencakup empat landasan pendidikan nilai, yaitu landasan filosofis,
landasan psikologis, landasan sosiologis dan landasan estetik. Dalam