Gambar 3.3 : Pengubah bit-bit sandi Gray ke dalam sandi Biner.
Contoh berikutnya mengubah sandi Gray  1101  ke dalam biner yang hasilnya adalah 1001.
1 1
1 sandi Gray
1 1
sand I biner
4.  Sandi ASCII
Jika  diperhatikan  tombol  kunci  keyboard  pada  komputer,  sedikitnya terdapat 87 tombol kunci baik yang berupa huruf besar dan kecil, angka, tanda
khusus,  maupun  tombol  dengan  fungsi  khusus.  Komputer  harus  mampu menangani  informasi  numerik  maupun  non  numerik,  sehingga  komputer  harus
mampu  menganalisis  berbagai  sandi  yang  mencakup  angka,  huruf,  tanda,  dan fungsi  tertentu.  Sandi-sandi  ini  dikelompokkan  sebagai  sandi  alpanumerik
alphabed  and  numeric.  Sejumlah  tombol  yang  lengkap  dan  memadai  yang diperlukan itu meliputi 26 tombol untuk huruf kecil, 26 tombol untuk huruf besar,
10  tombol  untuk  digit  angka,  dan  sedikitnya  25  tombol  untuk  tanda  maupun fungsi khusus seperti  +, , , , , ,  Esc, Insert, Page Up, dan seterusnya.
Untuk  menampilkan  87  karakter  yang  berbeda  tersebut  dengan  sandi  biner setidaknya diperlukan 7 bit. Dengan 7 bit tersebut akan diperoleh 2
7
= 128 sandi biner yang berbeda.
Sandi Biner, Kecuali bit pertama
Sandi Gray
Bit ke n-1 Sandi biner
Bit ke n Sandi Gray
Bit ke n
Sandi  alpanumerik  yang  paling  terkenal  adalah  sandi  ASCII  American Standard  Code  for  Information  Interchange  yang  digunakan  oleh  hampir
seluruh komputer.  Pada Tabel 3.2  berikut ini dikemukakan sandi ASCII.
Tabel 3.2 :  Sandi ASCII 7 bit
LSB MSB
000 001
010 011
100 101
110 111
0000
NUL DLE
SP P
p
0001
SOH DC
1
1 A
Q A
q
0010 STX
DC
2
“ 2
B R
B r
0011 ETX
DC
3
3 C
S C
s
0100 EOT
DC
4
4 D
T D
t
0101
ENQ NAK
5 E
U E
u
0110
ACK SYN
6 F
V F
v
0111 BEL
ETB „
7 G
W G
w
1000 BS
CAN 8
H X
H x
1001 HT
EM 9
I Y
I y
1010
LF SUB
: J
Z J
z
1011
VT ESC
+ ;
K [
K {
1100 FF
FS ,
L \
L 
1101 CR
GS -
= M
] M
}
1110
SO RS
. N
 N
1111 SI
US ?
O 
O DEL
Sandi  ASCII  selengkapnya  dapat  dilihat  pada  daftar  di  luar  buku  ini.  Sebagai contoh,  seorang  operator komputer memasukkan  suatu  pernyataan  dari papan
kunci  berupa  tulisan    STOP  yang  maksudnya  memerintah  komputer  untuk menghentikan suatu program, maka sandi biner yang dikenali komputer adalah
sebagai berikut :
101 0011    101 0100    100 1111    101 0000 S
T O
P
5.  Bit Paritas
Pemindahan data dari satu tempat ke tempat lain pada umumnya dalam bentuk biner.  Misalnya pemindahan data dari komputer ke disket, pemindahan
informasi  melalui  jalur  telepon,  pengambilan  data  dari  memori  komputer  untuk ditempatkan  pada  unit  aritmatik,  dan  sebagainya.  Proses  pemindahan  data
tersebut  dapat  mengalami  kesalahan  sekalipun  pirantinya  telah  dirancang sedemikian canggih. Meskipun terjadinya kesalahan itu relatif kecil, tetapi dapat
menghasilkan  sesuatu  yang  tidak  berguna  dan  bahkan  sangat  fatal.  Sehingga diperlukan  mekanisme  pemeriksaan  data  untuk  memperkecil  kemungkinan
terjadinya  kesalahan  data.  Salah  satu  cara  yang  sangat  terkenal  untuk mendeteksi  kesalahan  adalah  adalah  metode  paritas.  Di  dalam  sekelompok
data  ditambahkan  bit  yang  disebut  bit  paritas.  Jadi  bit  paritas  merupakan  bit tambahan  yang  disertakan  ke  dalam  sekelompok  sandi  yang  sedang
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Bit paritas dapat berupa 0 atau 1 tergantung pada benyaknya angka 1 yang dimuat di dalam kelompok sandi itu,
sehingga dikenal paritas genap dan paritas ganjil. Pada  metode  paritas  genap,  nilai  bit  paritas  dipilih  sedemikian    hingga
banyaknya  angka  1  dalam  suatu  kelompok  sandi  termasuk  bit  paritas berjumlah  genap.  Sebagai  contoh  suatu  kelompok  sandi  100  0011  yang
merupakan huruf  C pada sandi ASCII. Kelompok sandi itu memiliki 1 sebanyak 3  buah  ganjil,  tidak  termasuk  bit  paritas.  Selanjutnya  akan  ditambahkan  bit
paritas 1 untuk membuat banyaknya angka 1 berjumlah genap 4  termasuk bit pritasnya. Kelompok sandi yang baru, termasuk bit paritas, kemudian menjadi
1 100 0011
Jika suatu kelompok sandi berisi 1 dalam jumlah genap, maka bit paritas yang ditambahkan bernilai 0. Sebagai contoh, suatu kelompok sadi 100 0001 sandi
Bit paritas yang ditambahkan
ASCII  untuk  huruf    A  akan  ditandai  dengan  bit  paritas  0,  sehingga  diperoleh sandi yang baru termasuk bit paritas yaitu   0 100 0001.
Metode  paritas  ganjil  digunakan  dengan  cara  yang  persis  sama  kecuali bahwa  bit  paritas  dipilih  sedemikian  jumlah  angka  1  termasuk  bit  paritas
adalah ganjil. Sebagai contoh, untuk kelompok sandi  100 0001 diberi bit paritas 1  sehingga  diperoleh  sandi  baru  sebagai    1  100  0001.    Untuk  kelompok  sandi
100 0011 dikenai bit paritas 0 dan diperoleh sandi baru yakni  0 100 0011. Terlepas  dari  paritas  genap  atau  ganjil  yang  digunakan,  bit  paritas
menjadi  bagian  yang  nyata  dari  suatu  sandi.  Penambahan  bit  paritas  kepada sandi  ASCII  7  bit  menghasilkan  sandi  8  bit.  Sehingga  bit  paritas  diperlakukan
seperti  bit-bit  lain  di  dalam  sandi  tersebut.  Bit  paritas  digunakan  untuk mendeteksi  kesalahan  bit  tunggal  yang  terjadi  selama  pemindahan  data  dari
satu  tempat  ke  tempat  lain.    Sebagai  ilustrasi  akan  dipindahkan  huruf    A  dan digunakan paritas ganjil. Kode yang dipindahkan berupa :
1 100 0001 Ketika  rangkaian  penerima  menerima  sandi  ini,  ia  akan  memeriksa  untuk
mengetahui bahwa sadi itu berisi  1  dalam jumlah ganjil termasuk bit paritas. Sehingga  penerima  akan  menganggap  bahwa  sandi  itu  diterima  benar.
Selanjutnya  dianggap  bahwa  karena  suatu  gangguan  atau  kegagalan,  maka penerima sebenarnya menerima sandi sebagai :
1 100 0000 Penerima  akan  mendapatkan  bahwa  sandi  tersebut  berisi  1  dalam  jumlah
genap.  Hal  ini  memberitahu  penerima  bahwa  pasti  terjadi  kesalahan  sandi, karena  sebelumnya  antara  pengirim  dan  penerima  sandi  telah  setuju  untuk
menggunakan  paritas  ganjil.  Tidak  ada  cara  bahwa  penerima  dapat memberitahukan  bit  mana  yang  mengalami  kesalahan,  karena  ia  tidak  tahu
sandi apa yang dimaksudkan. Selanjutnya  menjadi  jelas  bahwa  metode  paritas  ini  tidak  akan  bekerja
jika terjadi 2 bit yang  salah, sebab dua keslahan tidak akan mengubah genap- ganjilnya  jumlah  1  dalam  sandi  itu.  Metode  paritas  hanya  digunakan  dalam
keadaan  di  mana  kemungkinan  kesalahan  satu  bit  sangat  kecil  dan kemungkinan kesalahan dua bit boleh dikatakan tidak ada.