BAB VIII FLIP-FLOP BISTABIL
Rangkaian-rangkaian  gerbang  logika  seperti  penjumlah, pembanding, dekoderdemultiplekser,  dan  multiplekser  merupakan  rangkaian  kombinasional.
Keadaan keluaran  rangkaian  tersebut pada suatu saat hanya tergantung pada keadaan  masukannya    pada  saat  itu  juga.  Keadaan    masukan    ataupun
keluaran    sebelumnya  sama  sekali  tidak  mempengaruhi    keadaan  keluaran berdasarkan  masukan  terbarunya.  Hal  semacam    ini    menunjukkan    bahwa
pada rangkaian  kombinasional  tidak  memiliki   kemampuan  untuk mengingat atau    tidak    mampu  menyimpan    keadaan    yang    pernah  dihasilkan
sebelumnya.  Dengan  kata  lain,   rangkaian kombinasional tidak memiliki unit pengingat memori.
Piranti  digital    yang    dapat    diprogram,      seperti    komputer,      selain tersusun dari rangkaian kombinasional tetapi juga terdiri dari unit-unit pengingat
memori.    Unit    pengingat    ini    merupakan  rangkaian  sekuensial,  yaitu  suatu sistem  digital  yang    keadaan  keluarannya  pada  suatu  saat    selain    ditentukan
oleh  keadaan masukannya pada saat itu tetapi juga tergantung  pada  keadaan masukan  danatau  keluaran  pada  saat  sebelumnya.  Jadi    jelas    bahwa    pada
sistem  sekuensial  diperlukan  unit  pengingat    atau    memori  yang    digunakan untuk menyimpan  data  masa  lalunya.   Unit terkecil dari rangkaian digital yang
memiliki kemampuan  untuk  mengingat  tersebut  adalah  flip-flop  FF.  Flip- flop    juga  disebut    sebagai    multivibrator  bistabil,    dwimantap,    atau  pengunci
latch.  Dengan adanya flip-flop dunia digital menjadi semakin semarak. Flip-flop  adalah  suatu  rangkaian  yang  memiliki   dua keadaan stabil.
Keluaran flip-flop bertahan pada satu  keadaan hingga ada pulsa pemicu yang menyebabkan    keluarannya    berubah  ke  keadaan  yang  lain.  Pulsa  pemicu
tersebut berlangsung sangat  singkat pendek dan tepat.  Sekali  dipicu  flip-flop akan  mempertahankan  keadaannya  yang  baru  dan  menyimpan  data  sesudah
adanya  perintah  masukan  berhenti.  Flip-flop    banyak    digunakan  dalam rangkaian  elektronik    seperti    pencacah,    register,    dan  memori.  Flip-flop
memiliki banyak  jenis  yaitu  FF-SR,  FF-SR Berdetak, FF-JK, FF-JKMS, FF-D,
dan  FF-T.    Dengan    mempelajari  jenis    flip-flop    yang    paling      sederhana terlebih   dahulu diharapkan  dapat  lebih  mudah  untuk  memahami   jenis-jenis
flip-flop  yang  lebih  rumit.  Semua  flip-flop  yang  akan    dibahas  pada  modul  ini tersusun  dari  gerbang-gerbang  logika.  Pada dasarnya  Flip-flop  merupakan
rangkaian    logika    dengan    dua  keluaran  Q  dan  Q   dengan    keadaan    yang saling    berkebalikan    saling  komplemen.  Gambar  8.1  adalah  simbol    flip-flop
pada umumnya.
Gambar 8.1 : Simbol umum flip-flop.
Jika sebuah flip-flop dikatakan berada pada keadaan tinggi 1 atau  rendah  0, maka  yang    dimaksud    adalah  keadaan  pada  keluaran  normal  Q.  Tentu  saja
keluaran komplemen
Q
selalu berkebalikan dengan Q. Dengan demikian ada dua    keadaan    kerja  yang  mungkin  dari  satu  flip-flop.  Kedua  keadaan  kerja
tersebut adalah 1.   Q = 0  dan
Q
= 1  atau 2.   Q = 1  dan   Q  = 0.
1.  Flip-flop Set-Reset FF-SR.
Flip-flop  Set-Reset    FF-SR    merupakan    jenis    flip-flop  yang  paling sederhana  dan  merupakan  dasar  dari  rangkaian flip-flop jenis lain. Nama lain
dari    FF-SR    adalah    Flip-flop  Set-Clear  FF-SC.  Flip-flop  pada  dasarnya terbentuk  dari    dua  gerbang  logika  NOT  yang  keluaran    dan    masukannya
dihubungkan  secara  saling-silang  cross  coupled.    Perhatikan  Gambar  8.2. Q
Q
Keluaran
FF
Masukan Preset
Clear
Sepasang  gerbang  NOT  yang  dihubungkan    saling-silang    tersebut  masih bersifat  sangat  mendasar  dan  belum    sempurna.    Rangkaian  tersebut  hanya
dibangun  untuk    mengubah    keadaan    dengan    cara  sederhana,    yaitu menghubung-pendekkan  dengan   tanah   guna menghasilkan  keluaran  mana
saja  pada  keadaan  tinggi 1.
Gambar 8.2 : Rangkai flip-flop dasar.
Flip-flop yang demikian tentu  saja  kurang  luwes.  Flip-flop yang luwes adalah flip-flop  yang  dapat  dikendalikan.  Flip-flop  yang  sedikit  lebih  luwes  dapat
disusun dari gerbang NAND  atau NOR. Tetapi kita akan menyusun  satu  jenis flip-flop,  yaitu FF-SR dari dua gerbang logika NAND.  Perhatikan  Gambar 8.3.
Gambar 8.3 : FF-SR dari sepasang gerbang NAND.
Masukan  S  dan  R  biasanya  berada  pada  keadaan  1  dan  salah    satu  dari keduanya  harus  dikenai  pulsa    rendah    0    apabila    ingin  mengubah  keadaan
keluaran flip-flop.  Jika keadaan masukan  S = R = 1, salah satu kemungkinan keluarannya adalah  Q = 0  dan
Q
= 1. Dengan Q = 0,  kedua  masukan NAND- 2  adalah  0  dan  1  yang menghasilkan  Q  = 1.  Keadaan  ini  menyebabkan
kedua    masukan  NAND-1  menjadi  1  dan  keluarannya    Q  =  0.    Sebenarnya, asalkan  keluaran  NAND-1  dalam  keadaan    0    akan    menghasilkan    keluaran
NAND-2  dalam  keadaan  1  dan  keluaran  NAND-1    bertahan    pada  0. Q
Q
Q
Q
S
R 1
2
Kemungkinan  yang  kedua  adalah  Q  =  1  dan  Q   =    0.    Keadaan    ini  akan menghasilakn  0  pada  keluaran  NAND-2    yang    mempertahankan  keluaran
NAND-1  berharga  1.  Maka  ada  dua    kemungkinan    keadaan  jika  S  =  R  =  1. Terlihat  bahwa  suatu  keadaan    akan    tergantung  apa  yang  telah  terjadi  pada
masukan sebelumnya. Selanjutnya kita selidiki ketika  Q = 1  dan
Q
= 0  yang mendahului  pulsa  SET  yang  dimasukkan.    Karena
Q
=    0    selalu  menahan keluaran  NAND-1  dalam  keadaan  1,  maka  pulsa  0    pada    S  tidak  mengubah
sesuatu. Ketika S = 1 keluaran flip-flop  masih dalam keadaan Q = 1 dan
Q
= 0. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika S = 0 akan menyebabkan keluaran flip-flop
berakhir    pada  keadaan  Q    =    1.    Operasi    ini    dikatakan  men-set    flip-flop. Keadaan Q = 1 ini juga disebut keadaan set.
Sekarang  kita  tinjau  jika  R  =  0,  S  =  1    dan  ketika  Q  =  0,
Q
=  1 mendahului pulsa R = 0 tadi. Karena Q = 0 selalu membuat keluaran NAND-2
dalam keadaan 1, maka masukan 0 pada  R  tidak memiliki pengaruh. Ketika R kembali 1, keluaran flip-flop  itu masih Q = 0 dan
Q
= 1. Keadaan lain  jika  Q  = 1  mendahului masukan pulsa RESET. Ketika R = 0,
Q
menjadi  1  dan  hal  ini memaksa  Q  menjadi  0  sehingga  kedua  masukan    NAND-2    adalah    0.    Maka
ketika R kembali 1, keluaran NAND-2 tetap 1 yang  membuat keluaran NAND-1 dalam  keadaan  0.    Akhirnya    dapat    disimpulkan  bahwa  keadaa  0  pada  R
menyebabkan  keluaran  flip-flop    Q    =    0.  Operasi    ini    disebut   me-reset    atau meng-clear   flip-flop. Keadaan Q = 0 juga disebut sebagai keadaan  reset atau
clear. Akhirnya  ketika  secara  bersamaan  dibuat  S  =  R  =  0.  Hal  ini  akan
menghasilkan    kedua  keluaran  NAND    Q  =  Q   =  1.    Jelas  bahwa  keadaan  ini tidak    diinginkan,    karena    kedua    keluaran  flip-flop  harus  saling  komplemen.
Selanjutnya  ketika    masukan-masukan  S  dan  R  kembali  menjadi  1,  maka keadaan  keluaran  flip-flop  akan  tergantung  masukan    yang    lebih    dahulu
menjadi  1. Perubahan  secara  bersamaan  menjadi  1   akan   menghasilkan keluaran yang tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, keadaan S = R = 0 tidak